5 Tips Menghentikan Niat untuk Berselingkuh, Jangan Dilanjutkan!

Perselingkuhan seolah menjadi duri tersendiri dalam setiap hubungan yang dijalani, termasuk pula dalam urusan rumah tangga. Munculnya isu perselingkuhan sebetulnya mungkin bukan hanya bisa terjadi pada pasangan, melainkan juga bisa terjadi pada diri sendiri.
Terkadang niat untuk melakukan perselingkuhan sering kali muncul tanpa bisa dicegah. Padahal, sebetulnya kamu bisa menghentikan niat selingkuh tersebut dengan melakukan beberapa tips penting berikut ini.
Baca Juga: 7 Alasan Paling Umum Mengapa Pasangan Berselingkuh, Cek Daftarnya!
1. Selalu lihat sisi positif dari pasangan
Tips pertama yang bisa kamu lakukan adalah dengan berusaha untuk selalu melihat sisi positif dari pasangan, entah itu berkaitan dengan fisik, pun karakternya. Sering kali banyak orang yang berselingkuh karena hanya melihat kelebihan dari lawan jenis saja, sampai-sampai tidak menyadari kelebihan yang dimiliki oleh pasangannya sendiri.
Sebetulnya mencari pasangan yang sempurna jelas tidak akan ada habisnya, sehingga tentu akan jauh lebih baik apabila hanya terfokus terhadap pasangan saja. Jika kamu selalu berusaha untuk melihat sisi positif dari pasangan maka kamu akan bersyukur dengan apa yang kamu miliki saat ini.
2. Sadar diri dengan kapasitas masing-masing
Hal lainnya mungkin bisa menjadi pengingatmu sebelum berselingkuh di belakang pasangan adalah harus sadar diri dengan kapasitas masing-masing. Kamu tentunya harus menyadari bahwa dirimu bukanlah seseorang yang sempurna, sampai-sampai harus berselingkuh di belakang pasangan.
Memiliki satu pasangan saja terkadang menguras energi berlebih, entah itu dari segi afeksi, finansial, dan lain sebagainya, apalagi jika memiliki lebih dari satu pasangan. Setidaknya, dengan kamu berusaha sadar diri dengan kapasitasmu maka hal tersebut dapat mengurungkan niatmu untuk berselingkuh.
3. Prioritaskan kebahagiaan keluarga
Editor’s picks
Untukmu yang mungkin sudah berkeluarga maka pikirkan matang-matang niatmu sebelum melakukan perselingkuhan. Apalagi jika ternyata kamu sudah memiliki anak yang tentunya mengidamkan kebahagiaan dan keharmonisan dalam keluarga yang dimilikinya.
Tindakan perselingkuhan yang kamu lakukan sebetulnya merupakan pilihan egois yang dapat menghancurkan kebahagiaan dari keluarga. Setidaknya, prioritaskanlah kebahagiaan keluargamu dengan tidak menghianati mereka melalui perselingkuhan yang kamu lakukan.
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Dibayar Akibat Berselingkuh, Yakin Siap?
4. Ketahui dampak yang akan terjadi
Kamu tentu paham betul bahwa perselingkuhan yang dilakukan olehmu bisa saja memberikan dampak atau konsekuensi yang sangat serius. Bukan hanya akan membuat keluarga menjadi berantakan, namun sebetulnya ada konsekuensi lainnya yang juga harus siap kamu tanggung.
Beberapa konsekuensi dari perselingkuhan antara lain seperti sanksi sosial, dikucilkan dari keluarga, hingga berdampak pada rusaknya prospek karier. Hal inilah yang tentunya akan menjadi bumerang tersendiri untukmu apabila memaksakan diri untuk selingkuh.
5. Melakukan quality time dengan pasangan
Sebetulnya ada banyak faktor yang membuat seseorang bisa berpotensi melakukan perselingkuhan, termasuk apabila terlalu sibuk hingga tak menghabiskan banyak waktu dengan pasangan. Kurangnya bonding dengan pasangan juga bisa menjadi salah satu penyebab mengapa perselingkuhan bisa terjadi.
Setidaknya, kamu dapat mencoba menghindari risiko perselingkuhan tersebut dengan cara melakukan quality time dengan pasangan. Setidaknya dengan melakukan quality time dengan pasangan, maka akan mengembalikan rasa cinta dan kehangatan dalam hubunganmu nantinya.
Menghentikan niat untuk berselingkuh tentunya menjadi hal penting yang harus kamu lakukan. Bagaimana pun juga komitmen dan kesetiaan menjadi prioritas utama dalam menjalani setiap hubungan, apalagi dalam hubungan rumah tangga. Jangan sekali-kali berpikir untuk berselingkuh dari pasangan, ya!
Baca Juga: 5 Alasan Wanita Berselingkuh Tulus Ingin Berubah dan Perbaiki Hubungan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.