10 Mitos Acara Pernikahan yang Sebenarnya Boleh Dilanggar, Gak Wajib!

2. Dulu, pengantin perempuan diwajibkan mengenakan sepatu berhak tinggi. Sekarang, pakai sneakers pun bisa

Pexels/Terje Sollie

Tidak semua cewek suka mengenakan hak tinggi. Ada cewek yang dalam kesehariannya selalu aktif dan lebih menyukai sepatu datar seperti sneakers dan flats. Ini tidak masalah!

Sekarang sudah banyak kok yang meninggalkan sepatu hak tinggi karena beberapa alasan. Misalnya, menyesuaikan tema pernikahan atau agar tidak lebih tinggi daripada suami. Jika kamu ingin nuansa formal sedikit menguar, pilihlah warna putih atau gold untuk sepatu non hak tinggimu. 

3. Untuk makeup, pengantin perempuan harus banget tampil beda dari biasanya. Sebenarnya, kamu hanya perlu menonjolkan keunggulan lekuk paras

Pexels/Andreea Ch

Bila membandingkan makeup pernikahan zaman sekarang dan dulu, pasti kesan natural lebih banyak ditemukan di era sekarang. Teknik tata rias pun sudah lebih canggih. Karena itu, hindari makeup menor dan tonjolkan lekuk-lekuk wajahmu yang menjadi daya tarik. Bantuan highlighter dan bronzer akan menjadi solusinya.

4. Pada hari spesial nanti, pengantin harus tampil langsing demi tampil sempurna. Padahal yang lebih penting itu, tubuh sehat dan stamina yang terjaga

Pexels/Dana Tentis

Diet agar penampilanmu berbeda dan ukuran baju pernikahan tetap cukup, boleh saja dilakukan. Tapi, hindari diet ketat yang menyiksa dan melewatkan jam makan tertentu. Diet serampangan seperti ini, bisa membuatmu stres dan jatuh sakit pada hari H. Alangkah baiknya jika ingin diet, kamu didampingi oleh tenaga ahli.

5. Kamu harus mengeluarkan bujet mahal agar foto prewed maksimal. Namun, prewed yang sederhana juga apik kalau jasanya terpercaya

Pexels/Subodh Bajpai

Jangan mudah tergoda ikut tren tertentu buat foto prewedding. Tidak perlu cari lokasi hingga keluar kota atau negeri kalau kamu tak mampu. Tidak perlu juga gunakan fotografer yang sedang populer. Ingat! Masih ada alokasi dana lain untuk pernikahan dan kehidupan setelah pernikahan. 

Kamu bisa kok menggunakan jasa kawanmu yang kerap memotret estetik. Selama ia punya portofolio yang bagus, hasil fotomu pun akan berkesan terlepas di mana pun lokasi pengambilan gambarnya.

Baca Juga: Bukan Mertua, 5 Orang Ini yang Akan Mengujimu di Awal Pernikahan

6. Biasanya, seragam bridesmaids harus sama supaya serasi. Sebetulnya, ini bisa diganti dengan aksesoris tertentu

Pexels/Maria Lindsey Multimedia Creator

Memberikan kain kebaya pada kawanmu, bisa jadi merepotkannya. Mereka harus mencari penjahit yang apik, mengukur badannya, hingga membeli pelengkap busana lainnya. Agar hal ini bisa dihindari, kamu bisa memberikan aksesoris seperti tas, selendang, atau syal yang seragam untuk tetap serasi.

7. Foto kenang-kenangan untuk tamu harus dengan pasangan pengantin. Padahal, ini bisa diganti dengan foto-foto candid yang estetik

Pexels/Kunal Yadav

Bisa membayangkan betapa lelahnya berdiri dan menyalami ratusan tamu? Itu belum dengan momen berfoto bersama di atas pelaminan. Jika kamu ingin menyingkat waktu, foto kenang-kenangan untuk tamu bisa digantikan dengan foto candid mereka selama di pernikahan.

Misalnya saja, saat mereka bercengkrama dengan teman, saat menangkap buket bunga, menikmati hidangan, hingga berdansa. Tentunya, dengan permintaan khusus pada jasa fotografer yang bertugas.

8. Bunga-bungaan harus ada sebagai dekorasi pernikahan dan prosesinya. Kalau kamu tidak suka, banyak alternatif pengganti lho!

Pexels/Jonathan Borba

Sekarang ini, sudah banyak pernikahan bertema rustic yang menggunakan elemen kayu dan tanaman rumput kering. Selain itu, ada pula yang mengenakan dekorasi kain putih yang membentang, lampu gantung, serta panel tanaman hijau. Hasilnya tidak mengecewakan, bukan?

9. Momen melempar buket bunga untuk yang tamu undangan yang belum menikah, bisa kamu tiadakan & diganti dengan acara yang berkesan

Pexels/Leah Kelley

Momen tersebut bukanlah hal yang wajib. Karena itu, kamu dapat menghilangkannya. Terlebih jika sedang musim menikah, pasti temanmu sudah berulang-ulang menangkap bunga hingga bosan. Ganti dengan membagikan bunga secara langsung pada sahabat yang masih single atau memberikannya pada orangtua sebagai tanda terima kasih.

10. Bulan madu harus disegerakan pasca pernikahan usai. Namun, ini bisa disesuaikan dengan kondisi kalian lho!

pexels.com/asadphotography

Karena satu dan lain hal, banyak pasangan yang terpaksa menunda bulan madunya. Misalnya, karena tuntutan pekerjaan, harga perjalanan yang sedang tidak bersahabat, dan rasa lelah. Jangan jadikan bulan madu sebagai beban! Tinggal di rumah pasca menikah, tidak kalah asyik kok! Justru ini jadi momen mengenal satu sama lain, kan?

Itulah mitos acara pernikahan yang sebenarnya boleh dilanggar. Merasa tercerahkan? Selamat merancang pernikahan, ya!

Baca Juga: Pernikahan sampai Acara Bhayangkari, Ini Kebaya ala Uut Permatasari