5 Cara agar Mengurangi Sikap Posesif pada Pasangan
Ilustrasi posesif (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mereka yang mempunyai permasalahan terkait trust issues dan juga sikap overthinking biasanya akan sulit mengontrol sikap posesif kepada pasangan. Hal ini terkadang dapat berdampak buruk dalam hubungan asmara antara sepasang kekasih.
Konflik kecil yang diakibatkan oleh sikap posesif jika terlalu sering terjadi dapat menyebabkan kebosanan dan keretakan hubungan tersebut. Untuk itu perlu kiranya dilakukan beberapa hal di bawah ini sebagai evaluasi supaya hubungan asmara kamu tanpa diracuni sikap posesif.
1. Bangun ikatan emosional dengan pasanganmu
Ilustrasi pasangan kompak (pexels.com/Gustavo Fring)Jangan sampai hubunganmu dan pasangan hanya sekedar hubungan formalitas saja. Bangunlah sebuah hubungan yang kuat berdasarkan bonding dari hati ke hati. Untuk melakukan hal ini cobalah komunikasikan dengan pasangan tentang apa saja yang kamu senangi dan apa saja yang kamu khawatirkan.
Jika keterikatan emosional antara kamu dan pasangan semakin membaik maka sikap overthinking akan berkurang. Tentunya hal ini dapat membuat perasaan saling percaya dan menghilangkan sikap posesif.
2. Bangun komunikasi yang berkualitas
Ilustrasi ngobrol (pexels.com/Katerina Holmes)Bangunlah komunikasi yang berkualitas dengan pasangan sehingga membuat kamu tidak perlu lagi membimbangkan hal remeh temeh. Jika kamu berhasil membangun komunikasi yang baik dengan pasangan maka pasanganmu akan memberikan informasi secara lugas.
Mulai sekarang berlatihlah untuk berinteraksi serta berkomunikasi kepada pasanganmu secara baik. Hal itu tentu dapat membuatmu merasa nyaman dan tak perlu lagi posesif kepada pasanganmu.
Baca Juga: 5 Alasan untuk Gak Menjadi Pasangan Posesif, Gak Bikin Tertekan!
3. Kurangi sikap overthinking
Editor’s picks
Ilustrasi anxiety (pexels.com/Nathan Cowley)Mungkin kamu selama ini terlalu membiasakan diri untuk menjadi seseorang yang overthingking dalam segala urusan. Untuk itu kamu perlu mulai melatih ketenangan diri supaya mengurangi anxiety yang selama ini kamu alami.
Ada baiknya mulai sekarang kamu kurangi menonton film horor atau film bertema perselingkuhan. Juga jangan sekali-kali terlalu mudah percaya kepada post negatif di media sosial. Mulailah melatih diri untuk memberikan kepercayaan kepada orang lain, terutama kepada pasanganmu.
4. Belajar menahan emosi
Ilustrasi emosi (pexels.com/Andrea Piacquadio)Terkadang tidak semua unek-unek di pikiranmu yang bersifat negatif perlu disampaikan pada pasanganmu. Apalagi jika ternyata pasanganmu mempunyai sikap yang cukup dewasa. Tidak perlu jauh-jauh, kamu bisa mulai belajar cara menahan emosi dari pasanganmu sendiri.
Kamu dan pasanganmu tentunya berasal dari keluarga yang berbeda. Sudut pandang melihat hubungan asmara juga mungkin saja berbeda. Sangat tidak adil jika kamu terlalu mudah emosian kepada pasanganmu yang mungkin saja terbiasa menjalani kehidupan dengan tenang di keluarganya.
5. Pahami karakter pasanganmu
Ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/Leah Kelley)Ada kalanya kamu menjadi sangat posesif karena pasanganmu sering bepergian tanpa terlebih dahulu menginformasikan kepadamu. Hal ini membuat pikiranmu menjadi begitu liar sehingga memancing emosimu.
Sebelum kamu marah-marah gak jelas kepada pasanganmu setiap kali dia bepergian lebih baik kamu kenali circle pasanganmu. Pahami pola pergaulan pasanganmu dengan teman-temannya. Serta pahami beberapa alasan kenapa pasanganmu memilihmu menjadi kekasihnya.
Mungkin terkadang sedikit sikap posesif dalam sebuah hubungan justru bisa terkesan romantis. Namun jika sudah berlebihan tentu saja hal itu bisa berdampak buruk. Tunjukkan keseriusanmu membangun hubungan asmara dengan pasanganmu maka secara tidak langsung dia akan mencoba memberikan pengertiannya kepadamu sehingga bisa mengurangi sikap posesifmu.
Baca Juga: 5 Hal yang Dipikirkan Pasanganmu Saat Kamu Posesif, Gak Bahagia?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
