5 Jenis Catcalling yang Sering Terjadi, Pelecehan Berkedok Sanjungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu melewati gerombolan laki-laki dan mendapat siulan atau komentar? Entah itu panggilan jail, memuji, atau komentar kurang pantas. Perbuatan yang dilakukan gerombolan ini disebut catcalling.
Catcalling yang sering dilakukan ini merupakan bentuk pelecehan seksual di ruang publik. Biasanya hal ini dilakukan di jalan atau fasilitas umum lainnya dan dengan berbagai cara. Sering kali pelakunya adalah laki-laki dan korbannya adalah perempuan.
Berikut ini lima jenis catcalling yang sering terjadi dan perlu diketahui. Perempuan harus tahu agar lebih terlindungi, sedangkan laki-laki juga perlu memahaminya agar tidak semena-mena melakukan hal ini. Simak penjelasannya berikut!
1. Ujaran dikemas pujian
Catcalling yang paling sering dilakukan adalah melontarkan "pujian". Kata-kata yang sering dilontarkan adalah cantik, manis, kece, dan lain-lain. Karena berbentuk sanjungan, sebagian korban catcalling tidak menyadarinya.
Meski terdengar memuji, tetapi tindakan ini sudah termasuk catcalling. Sebab, niatnya tidak tulus dan secara tidak langsung dapat menjerumuskan pada hal yang tidak diinginkan.
2. Layaknya orang yang sedang menasihati
Catcalling juga dapat dilakukan oleh orang yang tidak jauh dari kita, misalnya seorang tetangga laki-laki. Mereka pandai melihat kondisi yang kamu alami dan seakan menasihati. Misalnya, "Jangan cemberut dong, Sayang" atau "Jangan ngambek, Cantik".
Nah, ujaran seperti ini jelas termasuk catcalling, ya. Namun jika yang mengucapkan oleh orangtua atau suami dengan maksud yang jelas, tentu lain lagi ceritanya.
Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini jika Melihat Seseorang Mengalami Pelecehan
3. Usil
Editor’s picks
Pernahkah saat kamu jalan sendiri lalu tiba-tiba ada yang membunyikan klakson, bersiul, berteriak dari motor atau mobil? Nah, perlakuan demikian termasuk dalam catcalling jenis usil.
Biasanya pelaku tidak sendiri. Mereka berkelompok bersama teman-temannya dengan tujuan untuk mencari perhatian. Jika kamu mengalaminya, jangan ditanggapi. Tetap saja berjalan seperti tidak ada terjadi apa-apa.
4. Mudah tersinggung
Catcalling jenis ini sangat berbahaya. Pelaku semula berniat menggoda, tapi kamu sebagai korban tidak memberikan tanggapan seperti yang diinginkan sehingga ia akan berubah menghina kamu.
Misal, “Hai Manis, boleh minta alamatnya?”. Ketika kamu menjawab dengan sopan, “Tidak”, maka pelaku tersebut akan menanggapi jawaban tersebut dengan menghina atau berbuat yang membahayakan keselamatanmu.
Jika kamu mengalami, lebih baik jangan menjawab dan langsung pergi. Sebab, mereka akan mengancam hingga berbuat hal-hal yang berbahaya bagi dirimu.
5. Pura-pura baik
Catcalling ini juga berbahaya karena pelaku tiba-tiba menawarkan suatu "kebaikan". Misalnya, ia menawarkan untuk mengantarkan kamu pulang. Jika kamu menolak, ia akan tetap bersikeras mengantar dan mengikutimu.
Jika kamu mengalaminya, segera tolak dan minta pertolongan, ya. Sudah jelas bahwa niat mereka tidak baik dan akan mengancam keselamatan jika kamu menerimanya.
Sering mendapatkan catcalling akan memberi dampak trauma berkepanjangan pada korban. Oleh sebab itu jika kamu sering mendapatkan perlakuan ini, jangan takut melapor kepada lembaga bantuan hukum (LBH) untuk perempuan, ya. Dengan begitu, pelaku akan mendapatkan tindakan yang menimbulkan efek jera.
Baca Juga: 5 Tanda Pelecehan Seksual yang Dilakukan Pasangan, Sadari!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.