Selain R.A. Kartini, 4 Tokoh Perempuan Ini Juga Patut Diidolakan

#ParaPerempuanHbat Mereka berani merintis perubahan.

Tanggal 21 April setiap tahunnya diperingati sebagai hari Kartini, sang pejuang emansipasi wanita. Beliau termasuk wanita yang menyadari jika perempuan mampu setara dengan laki-laki. Selain R.A. Kartini, ada banyak pahlawan-pahlawan wanita yang perjuangannya juga menginspirasi di bidang masing-masing. Berikut wanita-wanita hebat yang bisa masuk list idola kalian.

1. Dewi Sartika

Selain R.A. Kartini, 4 Tokoh Perempuan Ini Juga Patut Diidolakanhttp://style.tribunnews.com

Wanita kelahiran Bandung, 4 Desember 1884 ini merupakan tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan. Sejak tahun 1902, Dewi Sartika membuka sekolah perempuan di belakang rumah ibunya di Bandung. Beliau menyadari jika pendidikan adalah hak setiap orang termasuk para wanita pribumi. Tanggal 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri yang merupakan sekolah perempuan pertama di seluruh Hindia-Belanda. Gebrakannya ini mengubah pandangan masyarakat jika perempuan berhak mendapat pendidikan.

2. Nyi Ageng Serang

Selain R.A. Kartini, 4 Tokoh Perempuan Ini Juga Patut Diidolakanhttps://www.panoramio.com/

dm-player

Selain Cut Nyak Dien, Nyi Ageng Serang termasuk wanita yang berani turun ke medan perang. Tidak main-main, beliau di dapuk sebagai panglima perang. Nyi Ageng Serang dikenal mahir perang dan seorang pemimpin arif serta bijaksana yang dijadikan teladan rakyatnya. Oleh warga Kulonprogo beliau diabadikan sebagai monumen yang terletak di tengah kota Wates berupa patung Nyi Ageng Serang tengah menaiki kuda sambil membawa tombak. Perlu diketahui, beliau adalah keturunan Sunan Kalijaga dan nenek buyut Ki Hajar Dewantara.

3. Maria Walanda Maramis

Selain R.A. Kartini, 4 Tokoh Perempuan Ini Juga Patut Diidolakanhttps://peterkasenda.wordpress.com

Maria Josephine Catherine Maramis atau yang dikenal dengan Maria Walanda Maramis adalah pahlawan asal Sulawesi Utara yang lahir pada tanggal 1 Desember 1872. Bagi masyarakat Minahasa, beliau dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di bidang politik dan pendidikan. Menyadari wanita-wanita muda perlu dilengkapi dengan bekal sebagai pengasuh keluarga, Maramis mendirikan Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) pada tanggal 8 Juli 1917. Melalui kepemimpinannya, organisasi ini bertumbuh dan mendirikan cabang di daerah lain bahkan sampai ke pulau Jawa.

4. Roehana Koeddoes

Selain R.A. Kartini, 4 Tokoh Perempuan Ini Juga Patut Diidolakanhttp://helmysyamza.blogspot.co.id

Rohana Kudus adalah pendiri surat kabar perempuan pertama di Indonesia dan pernah menerima penghargaan sebagai wartawati pertama Indonesia (1974) pada Hari Pers Nasional ketiga. Yang mengagumkan dari sosok beliau adalah bisa menulis puisi dan artikel serta fasih berbahasa Belanda padahal tidak menerima pendidikan formal. Rohana hanya belajar dari sang ayah dan tetangganya yang merupakan pejabat Belanda. Karena kepandaian dan kepopulerannya Rohana mendapat tawaran mengajar di sekolah Dharma Putra dan menjadi satu-satunya guru yang bukan lulusan sekolah guru. Sepanjang hidupnya, ia berorientasi pada pendidikan, jurnalistik, bisnis dan politik. 

Di zaman penjajahan peran perempuan tidak seperti di zaman sekarang, mereka hanya dijadikan sebagai 'pendamping suami' saja. Tentu dengan perjuangan para wanita di atas yang berani mengubah paradigma masyarakat tentang kaum perempuan sudah kita rasakan. Jangan takut tampil beda jika bernilai positif dan selalu berbuat baik. Tentu mereka dijadikan pahlawan karena gebrakan berani mereka yang memerjuangkan hak wanita di masa itu.

Chika Anisha Putri Photo Writer Chika Anisha Putri

buku, nulis, film

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya