Cantumkan Lafaz 'Allah' di Baju Terawang, Brand Australia Tuai Kecaman

pihak penyelengara dan desainer telah meminta maaf

Koleksi terbaru brand asal Australia, 'Not A Man's Dream', tuai kritik sebab cetak lafaz 'Allah' pada baju transparannya yang dipamerkan dalam Melbourne Fashion Festival. Salah satunya dalam fashion show tersebut, ditampilkan jumpsuit tanpa lengan dengan material yang transparan.

Peragaan busana ini viral sebab banyak orang mengecam tulisan 'Allah' yang ditulis dalam bahasa Arab  tersebut. Meski demikian, melansir dalam SBS News Australia, pihak Melbourne Fashion Festival (MFF) telah memohon maaf atas hal tersebut.

1. Model busana yang ditampilkan bertuliskan 'Allah berjalan bersamaku'

Tulisan yang dicetak dalam Bahasa Arab pada material yang menerawang berwarna putih tersebut bertuliskan 'الله يمشي معي'. Dalam Bahasa Indonesia berarti 'Allah berjalan bersamaku'.

Desain yang ditampilkan berupa jumpsuit tanpa lengan. Pada model yang sama, bagian kepala, leher hingga telinga sang model ditutupi kain yang serupa, yang banyak dianggap seperti hijab bagi orang Islam. 

Masih menggunakan kain yang sama, model yang lain menampilkan gaun panjang berlengan pendek, dengan aksen slit atau belahan di bagian paha. Bagian kepalanya ditutup menggunakan kain putih polos yang menjuntai hingga ke belakang. 

2. Pihak Melbourne Fashion Festival telah meminta maaf atas insiden tersebut

Pihak MFF merilis statement di akun Instagram terkait hal tersebut. Pihak penyelenggara telah meminta maaf dan telah menghapus unggahan pakaian tersebut secara online

Melansir dari SBS News Australia, pernyataan tersebut tertulis, "Festival tidak bermaksud untuk tidak menghormati siapa pun dan kami mohon maaf atas pelanggaran yang ditimbulkan."

dm-player

Sama halnya dengan MFF, Samantha Saint James selaku desainer Not A Man's Dream juga telah meminta maaf atas desain yang menimbulkan kehebohan. Dalam permintaan maafnya, dia menyatakan memahami bagaimana beberapa pakaian telah menyebabkan pelanggaran. 

Saint James, dikutip dalam The Age, menyatakan permintaan maafnya. "Saya minta maaf atas pelanggaran atau rasa tidak hormat yang disebabkan oleh pieces tertentu yang saya perlihatkan di runway MFF Sabtu malam," kata dia.

3. Disebut tak menghormati dan menghargai simbol beragama

Australian National Imams Council melalui Bilal Rauf sebagai juru bicara menyatakan kepada The Age, busana tersebut tidak sopan mengingat kata tersebut digunakan oleh berbagai agama.

Rauf menegaskan, "Penggunaan kata-kata dan simbol-simbol tertentu yang mengandung makna religius harus digunakan dengan hormat."

Disayangkan hal tersebut harus terjadi sebab penggunaan simbol suci pada pengaplikasian yang sembrono, bisa melukai orang-orang dari berbagai agama. Dalam Bahasa Arab, Allah berarti Tuhan dan digunakan oleh agama Islam dan Kristen. Sehingga, tidak pantas kata tersebut digunakan secara gegabah, tidak sopan, sebagaimana yang terjadi di MFF, tambah Rauf. 

Blogger asal Australia, Mona Khalifah, yang menghadiri peragaan busana itu mengatakan terganggu dengan busana yang ditampilkan high-end brand asal Australia tersebut. Dalam video Tiktok, Khalifah menyatakan desain tersebut sebagai tidak menghormati umat Muslim dan Kristiani. 

Demikianlah kronologi dari merek fashion asal Australia yang mendapat kritik oleh banyak orang. Semoga hal-hal seperti ini tidak terulang kembali, ya!

Baca Juga: 11 OOTD Modis Valentino Le Club Couture di Paris Fashion Week 2023

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya