Hidupkan Boneka di Panggung Teater, Ini Kisah Inspiratif Ria Papermoon

#AkuPerempuan Mengispirasi tidak hanya di lingkungan sendiri, tapi juga di dunia Internasional

Nama Papermoon Pupet Theatre mungkin sudah gak asing lagi di telinga kalian. Ya, kalian yang doyan liburan ke Yogjakarta pasti tahu dong kalau teater yang berlokasi di kawasan Bangunjiwo, Bantul, Yogyakarta ini pernah muncul di salah satu scene film Ada Apa Dengan Cinta 2.

Ternyata oh ternyata, kesuksesan Papermoon Pupet Theatre ini ternyata gak lepas dari perjuangan seorang perempuan hebat bernama Ria. Berkat ketekunannya, boneka yang dahulu dianggap hanya mainan jadi suatu pertunjukan menarik yang juga bisa mengedukasi penontonnya.

Ingin lebih tahu kisah inspiratif dari Ria yang sukses mendirikan Papermoon Pupet Theatre. Simak kisah lengkapnya di bawah ini.

1. Perjalanan Ria dan Papermoon Pupet Theatre

Hidupkan Boneka di Panggung Teater, Ini Kisah Inspiratif Ria PapermoonInstagram.com/papermoonpuppet

Buatlah bulanmu sendiri, buatlah mimpimu, sebesar mungkin

Kalimat singkat diatas adalah filosofi dari kata papermoon itu sendiri. Perempuan lulusan Universitas Gajah Mada Fakultas Komunikasi ini mengawali perjalanan papermoon dari dua kamar kos yang ia sewa sebagai perpustakaan mini. Melalui perpustakaan yang diberi nama sanggar Papermoon, Ria ingin anak-anak datang untuk membaca dan belajar berkreasi agar mampu dan percaya diri untuk menggembangkan bakat serta imajinasinya sendri.

Tepat 2 April 2006, Ria mengadakan pertunjukan boneka pertamanya yang ia buat dengan bahan-bahan sederhana dari selimut bekas yang dijahit dan botol plastik namun mampu menarik banyak perhatian. Pada Mei 2007. Ketika Yogya dilanda gempa besar, Ria bersama teman-teman relawan menghibur dengan pertunjukan boneka berkeliling desa yang hancur akibat gempar, mereka prihatin karena anak-anak tidak bisa berkreatifitas akibat sekolah mereka yang sudah rata.

Setahun berselang, Ria memutuskan membuat pertunjukan bonekanya untuk dinikmati oleh dua kategori yaitu dewasa dan segala usia setelah mengikuti workshop dan menyakisikan pertunjukan delegasi Jerman di Jakarta. Inilah yang menjadi titik balik serta identitas dari Papermoon Pupet hingga sekarang.

2. Ide cerita dari kisah sehari-hari

Hidupkan Boneka di Panggung Teater, Ini Kisah Inspiratif Ria PapermoonInstagram.com/papermoonpuppet

dm-player

Ria sengaja tidak menyadur kisah dari buku melainkan kisah sehari-sehari, kisah siapa saja dibumi ini. Malah, dengan profesinya yang juga sebagai penulis cerita anak-anak semakin memudahkannya untuk menyusun skenario pertunjukan. Seperti kisah Secangkir Kopi dari Playa yang merupakan kisah nyata romantis dibalik tragedi 1965, yang ia dapat melalui hasil riset.

Ya, meski banyak buku yang menuliskan tragedi 1965, Ria memilih untuk menermui langsung narasumber dari kisah yang ingin ia angkat. Kisah ini pula yang hadir didalam film Ada Apa Dengan Cinta 2. Tidak seperti kebanyakan teater yang menggunakan dialog, Papermoon Pupet justru hanya menggunakan gesture yang dikemas dalam pertunjukan imajinatif dengan teknik berkisah yang bagus untuk menyampaikan ceritanya kepada penonton.

Hasilnya penonton tetap bisa merasakan emosi dan hanyut dengan ceritanya. Menurut Ria, boneka sendiri sudah menjadi pernyataan yang sangat jelas dan apa adanya, sehingga tidak memerlukan dialog.

3. Papermoon Pupet jalan-jalan ke luar negeri

Hidupkan Boneka di Panggung Teater, Ini Kisah Inspiratif Ria PapermoonInstagram.com/papermoonpuppet

Kisah-kisah dari boneka Ria tidak hanya menghibur dan dikagumi di dalam negeri, ia bersama sang suami, Iwan Effendi, sebagai penata artistik juga banyak membawa cerita mereka ke banyak negara seperti Malaysia, Singapura, Korea, Jerman, India, Jepang, Amerika Serikat, Australia dan Inggris. Bahkan di tahun 2015, selama tiga bulan, Ria dan Iwan secara khusus diundang oleh University of New Hampshire untuk mengajar teater boneka kepada mahasiswa di sana.

Bukan hanya filosofi tentang teater boneka, mereka juga mengajarkan membuat boneka-boneka yang biasa Papermoon Puppet Theatre gunakan. Dan diakhir program, keduanya bersama para mahasiswa jurusan teater dan tari sukses melakukan pementasan.

4. Ria sebagai istri dan seorang ibu

Hidupkan Boneka di Panggung Teater, Ini Kisah Inspiratif Ria PapermoonInstagram.com/leboye

Kesibukan Ria di Papermoon Puppet tidak membuatnya lupa para satu peran mutlak sebagai perempuan. Menggeluti bidang yang sama dengan sang suami justru menjadi berkah tersendiri baginya. Keharmonisan keluarga kecil mereka justru terbentuk melalui proses pembuatan boneka bersama sampai bertualang ke banyak tempat.

Seperti kebanyakan orang tua, sebagai ibu Ria juga tidak mau kehilangan momen perkembangan anaknya hanya karena masalah kesibukan karier. Oleh karena itu, ia tetap membawa putra mereka, Lunang Pramusesa kemana pun mereka pergi karena bagi Ria keinginan mewujudkan mimpi tidak harus melepaskan mimpinya yang lain, yakni menjadi ibu yang senantiasa mendampingi perkembangan sang putra.

Dita Resti Pertiwi Photo Writer Dita Resti Pertiwi

Denmark and New York Lover

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya