Kisah Muno: Dari Jurnalis Jadi Juragan Pempek

#AkuPerempuan Transformasi yang menginspirasi

Jakarta, IDN Times - Kata orang, jadi wartawan itu seru. Bisa pecicilan ke luar negeri secara gratis, bertemu banyak pejabat atau artis, serta bisa keluar masuk ke kantor-kantor pemerintahan.  

Hal ini pula yang dirasakan Munawaroh atau biasa disapa Muno pada tahun-tahun pertamanya menjadi wartawan di salah satu media nasional. 

"Tapi lama-lama gue merasa butuh tantangan baru," katanya kepada IDN Times beberapa waktu lalu. "Gue ngerasa harus melakukan sesuatu yang baru."

1. Memulai usaha dari titik nol

Kisah Muno: Dari Jurnalis Jadi Juragan PempekDok IDN Times

Setelah sempat mengalami kebimbangan, Muno akhirnya memutuskan menggantung kartu persnya pada akhir September 2014. Meski ia tak sepenuhnya berhenti sebagai jurnalis --sampai saat ini ia masih menjadi jurnalis lepas, ini tetap bukan keputusan yang mudah.

Sebab ia telah tujuh tahun berada di 'zona nyaman'. Dan ia meninggalkan zona tersebut bukan untuk ke zona yang lebih nyaman, melainkan ke dunia yang benar-benar baru, yakni dunia usaha.

Baca juga: Kisah Seru Asih, Perempuan Pemadam Kebakaran yang Fobia Air

2. Memulai usaha dari teras rumah

Kisah Muno: Dari Jurnalis Jadi Juragan PempekInstagram/@lordcafepalembang

Sebagai orang Palembang, Muno memutuskan untuk memulai usaha kuliner pempek. Ia membuka warung kecil di teras rumah kontrakannya di wilayah Tebet, Jakarta Selatan. 

Ia juga sempat membuka warung di Lapangan Blok S Kebayoran Baru dan mengalami buka-tutup sebelum akhirnya membuka warung di Jalan Bangka, Jakarta Selatan. Kini ia juga membuka layanan pemesanan pempek secara online.

"Gue harus bangun dinihari setiap hari untuk nyari ikan di pasar buat bahan pempek," katanya mengenang masa-masa awalnya memulai usaha.

dm-player

3. Inovasi menciptakan spesies pempek baru 

Kisah Muno: Dari Jurnalis Jadi Juragan PempekDok IDN Times/Istimewa

Selain memiliki warung di Jalan Bangka, Muno kini juga telah membuka kafe di Palembang. Di kafe bernama Lord Cafe dan Resto ini ia kerap menjamu para pelancong mancanegara

Dari para turis ini, ia mendapat saran untuk menyediakan menu Eropa. "Tapi kalau gue kasih menu Eropa, lantas apa bedanya dengan kafe lain?" katanya.

Dari pertanyaan itu ia kemudian mendapatkan ide untuk mengombinasikan menu Eropa dengan pempek. Hasilnya: Cordon Blue. Sebuah pempek mirip kapal selam namun berisi keju atau beef!

"Setahu gue ini belum ada di tempat lain," katanya.

4. Jangan takut memulai usaha

Kisah Muno: Dari Jurnalis Jadi Juragan PempekInstagram/@lordcafepalembang

Muno mengatakan awalnya ia sempat ragu untuk memulai usaha. Apalagi ia belum memiliki pengalaman di dunia kuliner. Maklum, ketidakpastian seringkali memang melahirkan kecemasan. 

Namun ia terus belajar, terus melangkah di tengah ketidakpastian, sampai akhirnya ia bisa memutar bisnis pempeknya. Bahkan ia berencana membuka satu warung lagi di Palembang. "Doain gue ya," katanya.

So, kalau kamu sudah bertekad untuk memulai usaha, tipsnya adalah jangan pernah takut untuk mencobanya ya, guys!

Seperti kata pepatah China, "Perjalanan ribuan mil dimulai dengan langkah pertama."

Baca juga: Muslihah, Perempuan Baja di Pelosok Jawa

 

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya