Kapsul Waktu Perempuan Nusantara, Sebuah Perjuangan Kesetaraan Gender 

Dari zaman kerajaan sampai reformasi

Surabaya, IDN Times - IDN Times berkesempatan menghadiri sebuah event yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Gender dan Kesehatan (KSGK) Fakultas Psikolog Universitas Surabaya pada Jumat (30/8). Festival ini mengambil tema "Kapsul Waktu Perempuan Nusantara". Judul yang diusung sebagai bentuk apresiasi perjuangan perempuan untuk memerdekakan diri, mulai dari zaman penjajahan sampai reformasi. 

Uniknya, acara ini dikemas semenarik mungkin dengan mengikutsertakan generasi millenial untuk ikut andil di dalamnya. Ada kompetisi sebelum event, yaitu perlombaan film pendek yang mengambil tema masih seputar perempuan. Seperti apa saja kemeriahan acara ini? Berikut potongan momen yang bisa kita ambil sebelum acara talkshow.

1. Penyelenggara acara, yaitu KSGK hadir untuk bisa menjadikan masyarakat muda kampus lebih peka dan terbuka pada isu gender dan seksualitas

Kapsul Waktu Perempuan Nusantara, Sebuah Perjuangan Kesetaraan Gender IDN Times/Fajar Laksmita

Direktur dari KSGK, Dr. H.K.E. Triwijati, M.A, Psikolog mengatakan, "KSGK hadir untuk bisa menjadikan masyarakat muda kampus lebih peka dan terbuka pada isu-isu gender serta seksualitas, yang sebenarnya hidup dalam setiap tarikan napas kita. Sejak 2001, kami mengadakan pendidikan tentang seksualitas, sekalipun juga penelitian dan diskusi seputar isu yang sering dianggap miring."

Menyambut pembukaan acara pada festival, Triwijati menjelaskan bahwa acara ini merupakan yang kedua kalinya diadakan. Bulan Agustus diambil sebagai bentuk ekspresi terhadap peringatan kemerdekaan RI, yang sudah semestinya disematkan di dalam hati dan diri dengan merefleksikan posisi sebagai warga negara Indonesia.

2. Festival ini dihadiri oleh berbagai kampus di Surabaya seperti UNAIR dan UNESA. Berbagai isu tentang perempuan dan feminisme dibahas

Kapsul Waktu Perempuan Nusantara, Sebuah Perjuangan Kesetaraan Gender IDN Times/Fajar Laksmita

Festival akan berlangsung menarik dengan menghadirkan beberapa pembicara seperti Dr, Pinky Saptandari E.P, DRA, MA; Aktivis perempuan Tunggal Pawestri, dan Benedicta Herlina. Berbagai isu tentang perempuan dan feminisme, dikupas tuntas pada acara talkshow. 

Triwijadi selaku Direktur KSGK menuturkan, "Penting rasanya sejenak mengingat kembali kita menengok budaya dominan yang menjadikan perempuan sebagai objek dan batasan yang diberikan pada perempuan, yang membuat masih banyak perempuan separuh dari warga bumi nusantara yang kehilangan haknya untuk bersuara."

3. "Diharapkan festival ini menjadikan kita semangat berpikir kritis serta lebih cinta Indonesia karena kebinekaannya," imbuh Triwijati

Kapsul Waktu Perempuan Nusantara, Sebuah Perjuangan Kesetaraan Gender IDN Times/Fajar Laksmita
dm-player

"Kapsul Waktu Perempuan Nusantara juga diharapkan mampu menjadi arena berefleksi tentang sejauh mana upaya yang telah ada untuk mendukung kemerdekaan perempuan di Indonesia. Memetik hikmah dari perjalanan perempuan tanah air dari waktu ke waktu dan mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari pada kehidupan masyarakat," tambah Triwijati.

Mengusung tema tentang perjuangan perempuan untuk menyuarakan diri, festival ini mendapat sambutan baik dari berbagai pihak. Selain itu, ada harapan dari generasi muda untuk mampu lebih bepikir kritis tentang diskriminasi yang masih ada tentang seksualitas, gender, feminisme, dan juga kebebasan perempuan untuk bersuara.

Baca Juga: Bukan untuk Perempuan Saja, Alasan Kenapa Feminisme Begitu Penting

4. Sebelum event, ada kompetisi menarik yang memerankan langsung para generasi muda dalam perlombaan film pendek

Kapsul Waktu Perempuan Nusantara, Sebuah Perjuangan Kesetaraan Gender IDN Times/Fajar Laksmita

Beberapa penghargaan diberikan pada 3 posisi terbaik kompetisi film pendek yang masih mengambil tema yang sama. Ini merupakan peran langsung generasi untuk muda untuk menyuarakan tentang kekuatan perempuan melalui sebuah karya. 

Pada pembukaan festival, ada sedikit cerita dari Wakil Dekan Fakultas Psikologi yaitu Bapak Ananta Yudiarso, S.Sos., M.Si. tentang perkembangan perjuangan perempuan dari masa ke masa. "Salah satunya adalah perusahaan besar Alibaba bisa sebesar ini karena menggunakan power dari perempuan. Kebanyakan CEO mereka adalah perempuan semua. Jepang juga demikian. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menyadari betapa besar potensi perempuan yang ada di Indonesia. Saya yakin peran perempuan akan semakin menguat," tambah Ananta. 

5. Ada berbagai penampilan musik, tari, dan teater pada pembukaan talkshow yang mengusung tema tentang kekuatan perempuan

Kapsul Waktu Perempuan Nusantara, Sebuah Perjuangan Kesetaraan Gender IDN Times/Fajar Laksmita

Selain kompetisi film yang sebelumnya dihadirkan, ada berbagai penampilan menarik yang disuguhkan sebelum acara talkshow tentang Kapsul Waktu Perempuan Nusantara. Tari daerah, penampilan musik, dan teater seni pada masa kerajaan cukup epic diperankan oleh penyelenggara acara yang didominasi oleh perempuan. 

Acara ini telah resmi dibuka langsung oleh Rektor UBAYA, Ir, Benny Lianto, MMBAT. "Saya sangat setuju bahwa perempuan harus mengambil peran dan berkiprah lebih lagi. Saya merasa bahwa perempuan pada posisi tertentu bisa bekerja lebih baik", tambah beliau.

Baca Juga: Ribuan Wanita Menuntut Kesetaraan Gender & Fokus Terhadap Imigran

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya