Kisah Tri Rahayu, Wanita Single Parent Pengemudi Ojek Online di Solo

#AkuPerempuan Modal nekat yang jadi berkah

Solo, IDN Times berkesempatan mewawancarai salah satu mitra pengemudi GrabBike Bu Tri Rahayu. Bu Tri, panggilan akrabnya adalah seorang single parent  dengan dua orang anak. Siapa sangka, wanita ramah dengan senyum merekah yang ditemui di Grandis Barn Solo ini pada awalnya adalah seorang perawat yang telah merantau selama 30 tahun di Jakarta.

Bermula dari hobi yang ingin dijadikan pekerjaan, Bu Tri rela melepas pekerjaannya di Jakarta hingga memutuskan bergabung sebagai pengemudi ojek online. Di balik keputusan itu, ada kisah menarik yang dialami langsung oleh wanita yang memakai kacamata ini. Banyak pengalaman sebagai ojek online wanita yang dibagikan oleh Bu Tri.

Berikut kisah awal dan pengalaman Bu Tri, sosok wanita tangguh dengan keberanian sebagai driver perempuan yang menginspirasi.

1. Bu Tri bergabung dengan GrabBike pada Oktober 2018, beliau awalnya seorang perawat dan sudah merantau selama 30 tahun di Jakarta

Kisah Tri Rahayu, Wanita Single Parent Pengemudi Ojek Online di SoloIDN Times/Fajar Laksmita

Bu Tri yang ditemui saat itu mengenakan baju hitam dengan kerudung merah, tampak ramah menyambut kedatangan para awak media. Ibu paruh baya yang memakai kacamata ini terlihat antusias, ada semacam semangat yang ingin disebarkan untuk setiap orang dengan pengalamannya jadi pengemudi perempuan.

Meski lahir di Kota Solo, Bu Tri ternyata adalah seorang perantau di ibu kota selama kurang lebih 30 tahun. Beliau terbiasa hidup mandiri karena sudah tidak memiliki orangtua, Bu Tri mengawali pekerjaannya dengan mengadu di Jakarta sebagai seorang perawat.

Kemudian, bagaimana awal mula Bu Tri sampai kembali ke kampung halaman dan memutuskan tinggal di Solo sebagai mitra pengemudi GrabBike?

"Saya sebelumnya bekerja di Jakarta, kemudian ada musibah sakit kemudian memutuskan pindah ke daerah. Saat itulah saya berpikir mau kerja apa, karena di Solo masih dalam keadaan sakit. Saya waktu itu pergi ke tetangga dan meminta bantuan, saya hampir putus asa karena tidak mengenal orang dari sini," terang bu Tri.

2. Mulai dari nekat kemudian jadi berkah, butuh perjuangan panjang hingga beliau memutuskan beralih pekerjaan jadi mitra pengemudi GrabBike

Kisah Tri Rahayu, Wanita Single Parent Pengemudi Ojek Online di SoloIDN Times/Fajar Laksmita

"Waktu kembali ke Solo, saya belum mengenal siapa-siapa. Saya bahkan sempat naik motor dari Solo Baru ke Gilingan sampai hilang arah di daerah Colomadu, saat itu saya berpikir mungkin Tuhan sudah menjalankan. Hingga saya melihat ada gerai pulsa milik Pak Mukharom dengan tulisan pendaftaran pengemudi Grab secara gratis," ujar Bu Tri. 

Kemudian Bu Tri mengambil keberanian untuk melamar di gerai tersebut, selang dua minggu ada pengumuman untuk bergabung. Saat itu ada training selama dua hari. Ketika ditanya apa yang memberanikan dirinya menjadi driver padahal dia wanita adalah nekat saja. "Mulai dari nekat kemudian jadi berkah," imbuhnya.    

Saat awal-awal menjalani pekerjaan sebagai driver wanita, ada banyak tantangan yang harus dialami oleh beliau. Sempat merasa tidak tahu dan bingung saat akan mengambil order, Bu Tri terus belajar dan bergabung ke komunitas. Setelah itulah Bu Tri mulai mendapat dukungan dari berbagai teman sesama pengemudi.     

3. Pengalaman tak terlupakan adalah ketika Bu Tri memaksakan diri untuk bekerja kemudian jatuh saat mengendarai sepeda pada malam hari

Kisah Tri Rahayu, Wanita Single Parent Pengemudi Ojek Online di SoloIDN Times/Fajar Laksmita

Ada satu pengalaman yang cukup menyentuh dari wanita yang memiliki hobi mengendarai sepeda ini. Bu Tri sempat memaksakan diri untuk tetap bekerja padahal waktu itu sudah pukul 11 malam. Karena tubuh sudah tidak fit, akhirnya beliau jatuh dan dilarikan ke rumah sakit. Saat ditanya mengapa dia begitu keras kepala dan ngotot masih bekerja, Bu Tri mengatakan ingin menghidupi dan terus menyekolahkan anaknya.

"Waktu itu jam 11 malam, saya mengendarai sepeda dan jatuh di daerah UMS ke utara. Di situ saya gak sadar ada dua mahasiswa yang membawa saya ke rumah sakit. Mulai dari sana saya mulai dikenal di kalangan pengemudi, dan bersyukur kalau saya ternyata tidak sendiri. Banyak yang membantu karena rasa persaudaraan dan komunitas dari pekerjaan," cerita Bu Tri ketika ditanya perihal suka-duka sebagai pengemudi.

dm-player

Kemudian dari sana beliau menuturkan ada alasan kuat kenapa selama ini terus semangat menjalani pekerjaan yang secara fisik cukup berat bagi perempuan. "Supaya saya bisa terus menghidupi dan menyekolahkan anak saya. Saya sekarang juga senang karena punya keluarga sesama driver yang solid," tambah Bu Tri.

Baca Juga: Kisah Saparinah Sadli, Lansia Perempuan Tangguh

4. Bu Tri bisa mencapai 16 -30 trip dalam sehari, pencapaian yang luar biasa mengingat beliau secara fisik sudah tidak seperti anak muda lagi

Kisah Tri Rahayu, Wanita Single Parent Pengemudi Ojek Online di SoloIDN Times/Fajar Laksmita

"Saya kalau dalam hitungan bisa mencapai 16 trip, sebisa mungkin kalau order saya lagi bagus bisa sampai 25-30 trip dari wilayah Solo, Klaten, dan Jogja. Saya gak mesti, kadang mulai dari jam 7, kadang jam 5 pagi sudah on," terang Bu Tri.

Ketika ditanya perjalanan paling jauh beliau bercerita seorang customer dari Solo Balapan ke Bandara Jogja dengan nominal Rp125 ribu. Bu Tri dari dahulu memang suka naik motor, bahkan kecepatan mengendara bisa sampai 90-120 km per jam. 

Kemudian ada kejadian menarik lainnya seperti customer yang mengutarakan tentang kepuasan, "Ibuk saya kira perempuan jadi driver itu menakutkan ternyata saya nyaman dengan Ibuk". Kemudian Bu Tri mengatakan "Alhamdulillah saya minta bintang limanya", sambil terkekeh Bu Tri bercerita. 

5. Ada kisah menarik lain, dari mulai dibonceng oleh customer yang badannya lebih berisi, sampai manegur customer yang main-main saat order

Kisah Tri Rahayu, Wanita Single Parent Pengemudi Ojek Online di SoloIDN Times/Fajar Laksmita

Menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga, Ibu Tri tampak menikmati menjalani profesinya sekarang sebagai driver. Bu Tri pernah sekali dua kali mendapat customer yang unik, seperti misalnya ketika dia justru beberapa kali dibonceng sama customer dengan tubuh yang lebih besar. Atau saat Bu Tri menunjukkan ketegasan dengan menegur customer yang main-main ketika order. 

"Saya pernah dari Kartosuro itu dapat customer yang badannya agak berlebih. Dia bilang "Buk e kecil ya ternyata", kemudian ditimpali oleh Bu Tri "Iya tapi insyaAllah kalau mase yakin saya kuat membawa".

Namun saat itu customer minta untuk Bu Tri di belakang saja. Waktu itu juga pernah dari Kaliurang beliau justru dibonceng sama customer cewek dengan tubuh lebih berisi. "Tapi saat itu sambil ngobrol jadi dalam perjalanan orangnya enak, malah saya dikasih tip."Tapi mengendarai motor itu juga ada dukanya, seperti ketika Bu Tri mendapat penolakan langsung karena diketahui sebagai driver cewek. 

6. Tak hanya seorang mitra pengemudi perempuan, Bu Tri adalah sosok tegas yang berani mengemukakan pendapat selama itu benar

Kisah Tri Rahayu, Wanita Single Parent Pengemudi Ojek Online di SoloIDN Times/Fajar Laksmita

Jangan salah mengira perempuan single parent ini, Bu Tri pernah menegur customer yang kurang memiliki attitude. "Saya pernah menegur customer karena buat saya, saya gak dihargai". Saat itu ada di pasar Kelewer dan rutenya satu jalur. Bu Tri dapat order di Masjid Gede, customer nunggu di tengah kemudian beliau di sebelah barat.

Kemudian customer bilang "Wah saya kejauhan dari situ gak bisa jalan mbak", lalu customer membatalkan pesanan. Setelah itu dengan tegas Bu Tri menunggu dan mengatakan langsung di depan customer, "Kenapa dibatalkan? performa saya jadi menurun. Setidaknya itu jalan tidak ada lima menit, jangan main asal cancel itu gak ada etika jatuhnya. Jangan seolah customer itu raja," imbuhnya.

Itulah tadi beberapa pengalaman menarik yang khusus dibagikan Bu Tri pada kita. Ketegasan, keberanian, dan sikap pantang menyerah beliau sangat inspiratif dan membuat kita percaya pengalaman terpuruk justru membantu kita tahu bagaimana caranya bangkit.

Baca Juga: Kisah Nabila, 262 Kali Ditolak Perusahaan karena Tak Bisa Mendengar

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya