Martha Tilaar Innovation Center Berkarya Global untuk Indonesia

Menjadi penentu warna di Intercolor 2021!

Martha Tilaar innovation Centre (MTIC) merupakan sebuah laboratorium yang diciptakan oleh Dr. Martha Tilaar pada tahun 1999. Melalui MTIC ini, beliau ingin produk-produk yang dimiliki bisa bersaing dengan produk-produk dari luar. Dalam media gathering (29/8) di Pour Que No, Menteng, Jakarta Pusat, MTIC berbagi strateginya.

Strategi tersebut antara lain adalah hal apa saja yang dilakukan agar produk dari MTIC bisa sepadan dengan produk-produk kecantikan dari luar negeri. Berikut keterangan selengkapnya.

1. Diawali oleh kegelisahan dan idealisme Dr. Martha Tilaar tentang produk lokal yang selalu dipandang sebelah mata

Martha Tilaar Innovation Center Berkarya Global untuk IndonesiaIDN Times/Geralda Talitha

Ide awal terjadi pada tahun 1999. Saat itu, Dr. Martha Tilaar menciptakan laboratorium yang didasari kegusaran beliau tentang mentalitas bangsa Indonesia, bahwa produk-produk dari negara barat adalah produk yang terbaik. Sementara produk-produk lokal, selalu dipandang sebelah mata dan dianggap tidak berkualitas karena tidak ada riset yang mendukung.

Kilala Tilaar (Direktur MTIC), mengatakan bahwa kekayaan alam Indonesia memiliki potensi untuk dimanfaatkan dan dikembangkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia maupun pemerintah. Karena faktor itulah, dilakukan riset tentang kekayaan alam yang ada di Indonesia. 

2. Melakukan kerjasama dengan petani sampai universitas yang ada di Indonesia

Martha Tilaar Innovation Center Berkarya Global untuk IndonesiaIDN Times/Geralda Talitha

Kilala Tilaar melihat, Indonesia memiliki potensi besar terhadap kekayaan alamnya. Sangat disayangkan jika produk asli Indonesia masih mengimpor bahan yang diperlukan untuk produknya. Oleh karena itu, dilakukan riset bioprospecting. Tujuannya adalah untuk mencari tanaman-tanaman yang memiliki khasiat untuk kesehatan.

Tidak hanya melakukan riset, usaha lain yang dilakukan oleh MTIC yaitu membina para petani yang ada di Indonesia. Dengan begitu, mereka bisa memproduksi bahan-bahan yang berkualitas untuk digunakan dalam produk-produk Martha Tilaar. 

MTIC juga merekrut anak-anak yang tidak mampu bersekolah di daerah-daerah marginal. Anak-anak tersebut diberikan pelatihan sebagai profesional terapis. Nantinya, mereka dipekerjakan di jaringan spa yang dimiliki oleh Martha Tilaar. Dalam hal riset, MTIC melakukan kerjasama dengan 26 universitas yang ada di Indonesia dan dunia.

"Banyak sekali universitas melakukan riset, tapi kemudian masuk laci. Padahal sebetulnya, skripsinya bagus-bagus. Itulah yang kita ambil. Kemudian kita melakukan kerja sama supaya riset yang dilakukan, bisa bermanfaat untuk komunitas dan bangsa Indonesia," tutur Kilala.

3. Menjadi penentu 'warna' pada Intercolor 2021

dm-player
Martha Tilaar Innovation Center Berkarya Global untuk IndonesiaIDN Times/Geralda Talitha

Kilala Tilaar menjelaskan, Indonesia termasuk salah satu dari 17 negara anggota Intercolor secara resmi di tahun 2018. Intercolor adalah salah satu lembaga yang menjadi 'peramal' tren warna di dunia dan MTIC akan menjadi salah satu bagian pada acara ini.

Dalam keikutsertaan menentukan tren warna dunia pada Intercolor 2021 nanti, ia akan bekerja sama dengan mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual dari Institut Teknologi Bandung. "Dalam memilih mahasiswa untuk proyek Intercolor ini, tidak dilihat berdasarkan kecerdasan akademis dari mahasiswa tersebut. Tapi lebih dilihat dari passion yang dimiliki," ucapnya.

Baca Juga: 8 Inspirasi Makeup Look yang Cocok buat Kondangan

4. 32 tahun konsisten menciptakan warna ala Indonesia

Martha Tilaar Innovation Center Berkarya Global untuk IndonesiaIDN Times/Geralda Talitha

Martha Tilaar konsisten menciptakan warna ala Indonesia sejak 1987 melalui salah satu produknya, yaitu Sari Ayu. Itulah yang menjadi penentu MTIC untuk masuk dan menjadi bagian dalam Intercolor yang akan dilakukan pada tahun 2021. 

"Biasanya, yang tergabung dalam Intercolor ini adalah profesor tekstil atau desainer terkenal. Tapi kita punya bukti ini, yang membawa kita masuk ke sana," papar putra bungsu Martha Tilaar tersebut.

Selain itu, MTIC juga mengundang ahli dari Amerika. Ahli tersebut juga merupakan anggota Intercolor Amerika, yang mana akan memeriksa pekerjaan mahasiswa-mahasiswa ITB yang akan ikut serta dalam acara Intercolor tersebut.

5 Tujuan utamanya adalah memperkenalkan inovasi yang dimiliki Indonesia ke tingkat internasional

Martha Tilaar Innovation Center Berkarya Global untuk IndonesiaIDN Times/Geralda Talitha

Dalam perjalanannya, MTIC tidak hanya aktif dalam memproduksi produk-produk kecantikan atau kesehatan serta pengembangan tanaman untuk lokal. Dalam hampir lima tahun dibawah kepemimpinannya, Kilala Tilaar ingin memperkuat peran MTIC sampai ke tingkat internasional.

"Setiap inovasi yang lahir dari MTIC, akan selalu membawa nama harum Indonesia. Ini murni hasil karya anak bangsa. MTIC akan terus membuka pintu kolaborasi kepada semua pihak bersama pemerintah, perguruan tinggi, dan peneliti lokal atau pun internasional yang ingin sama-sama menciptakan kebaikan baru melalui inovasi," tutup Kilala Tilaar

Baca Juga: Pengen Mirip Kylie Jenner? Yuk, Simak Tutorial Makeup Ini!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya