Anita Wahid, Putri Gus Dur Pemberantas Hoax dan Korupsi 

#AkuPerempuan Hoax & Korupsi menghancurkan nilai kemanusiaan

Anita Wahid dikenal sebagai putri ketiga almarhum Gus Dur. Tak hanya itu, beliau juga terlibat dalam Jaringan Gusdurian, Anggota Perempuan Anti Korupsi Indonesia, dan juga menjabat jadi Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).

Seluruh aktivitas Anita Wahid ini tidak lain untuk memperjuangkan nilai kemanusiaan yang menjadi nilai fundamental sang almarhum Ayah. Di acara Diskusi dan Bedah Buku "Menjerat Gus Dur" yang diadakan oleh IDN Times, pada Rabu (8/1) lalu, ia menuturkan kisahnya untuk tetap menjaga nilai kemanusiaan dalam kasus korupsi dan hoax di Indonesia. Seperti apa?

1. Terlibat dalam Jaringan Gusdurian, nilai kemanusiaan menjadi nilai fundamental yang dipegang Anita Wahid

Anita Wahid, Putri Gus Dur Pemberantas Hoax dan Korupsi Diskusi dan Bedah Buku "Menjerat Gus Dur" by IDN Times (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Sebagai putri almarhum Gus Dur, Anita Wahid juga terlibat dengan Jaringan Gusdurian. Jaringan ini merupakan sebutan untuk para murid, pengagum dan penerus perjuangan Gus Dur. 

Terdapat 9 nilai ideal yang diperjuangkan Gus Dur melampaui kelembagaan dan birokrasi agama. Namun dari 9 nilai utama tersebut, nilai kemanusiaan menjadi nilai fundamental bagi Anita Wahid.

"Kami semuanya sepakat bahwa hal yang paling fundamental adalah kemanusiaan. Yang lain-lainnya adalah hal yang terkait dengan kemanusiaan, seperti kesetaraan, keadilan, semuanya adalah hal yang terwujudkan dengan tujuan memanusiakan manusia," ucap Anita.

2. Sejak kuliah Anita Wahid juga terlibat dengan gerakan anti korupsi yang merupakan penghancur nilai kemanusiaan

Anita Wahid, Putri Gus Dur Pemberantas Hoax dan Korupsi Diskusi dan Bedah Buku "Menjerat Gus Dur" by IDN Times (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Anita juga terlibat sebagai Anggota Perempuan Anti Korupsi Indonesia (API) Ia memang sudah banyak terlibat dengan kegiataan anti korupsi sejak kuliah. Hal yang mendasarinya bergerak memperjuangkan anti korupsi tidak lain karena korupsi merupakan bagian dari penghancur nilai kemanusiaan.

"Saya terlibat karena semua adalah bagian dari penghancuran nilai-nilai kemanusiaan. Sebenarnya sejak zaman kuliah dulu saya sudah bikin organisasi anti korupsi sendiri. Tapi karena masih kuliah, masih kurang paha, jadi organisasinya cuma bertahan 1-2 tahun dan gak banyak yang bisa dilakukan saat itu," cerita Anita.

3. Kasus korupsi Simulator SIM menjadi kasus anti korupsi yang paling membekas untuk Anita Wahid

Anita Wahid, Putri Gus Dur Pemberantas Hoax dan Korupsi Diskusi dan Bedah Buku "Menjerat Gus Dur" by IDN Times (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Banyak kasus pemberantasan korupsi yang aktif diperjuangkan Anita. Namun, salah satu kasus yang paling membekas untuknya adalah kasus SIM Simulator.

"Mungkin kasus SIM simulator itu paling diingat. Itu pertama kalinya kami menggunakan platform digital untuk menggalang dukungan publik dan cepat banget bergeraknya," ucapnya.

dm-player

Kasus SIM Simulator sendiri adalah kasus proyek pengadaan simulator SIM tahun anggaran 2011 yang merugikan Negara hingga ratusan miliar.

"Dulu itu baru pertama kalinya kita tahu bahwa sesuatu dalam dunia digital dapat memberikan gaung yang begitu cepat untuk aksi di dunia nyata. Akhirnya saat itu presiden SBY bersuara. Sejak saat itu saya banyak bergerak di dunia digital," lanjut Anita.

Baca Juga: Berharap Perppu KPK Dikeluarkan, Anita Wahid: Beri Jokowi Waktu

4. Kini menjadi Presidium MAFINDO, Anita Wahid melihat Hoax sebagai senjata yang sangat menghancurkan

Anita Wahid, Putri Gus Dur Pemberantas Hoax dan Korupsi Diskusi dan Bedah Buku "Menjerat Gus Dur" by IDN Times (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Melihat betapa hebatnya platform digital untuk menyebarkan aksi, Anita akhirnya banyak terlibat dalam dunia digital. Di sini ia melihat masalah baru yang mengancam nilai kemanusiaan yaitu hoax.

Dalam 3 tahun terakhir, Anita aktif dalam MAFINDO untuk memberantas hoax yang kerap menjadi senjata politik. "Keterlibatan saya dalam area politik tidak lebih karena penggunaan hoax sebagai senjata kompetisi politik dan ideologis yang beberapa tahun terakhir ini berdampak banget," papar Anita.

Perjuangan Anita memperjuangkan anti Hoax berbuah manis. Dalam waktu 1 tahun MAFINDO berdiri, masyarakat Indonesia mulai melek akan hoax. Menurut Anita, MAFINDO juga menjadi salah satu best practice yang dijadikan tolak ukur pemberantasan hoax di berbagai negara.

"Permasalahan hoax sebagai senjata politik ini merupakan masalah di seluruh dunia. Hoax itu harus diperlakukan sebagai virus. Dia pasti ada sampai kapan pun. Tapi kalau manusianya kebal, dia gak bakal terpengaruh," ucapnya.

5. Anita Wahid mengajak kaum muda untuk gak takut menjadi pejuang isu apa pun di sekitar kita. Sedikit gerakan dari kita pasti bermanfaat!

Anita Wahid, Putri Gus Dur Pemberantas Hoax dan Korupsi Diskusi dan Bedah Buku "Menjerat Gus Dur" by IDN Times (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Kaum muda saat ini kerap takut aktif dalam isu sosial karena jahatnya komentar warganet. Takut di-judge, dianggap sok pintar, takut salah. Namun Anita mengajak kaum muda untuk gak takut menunjukkan kepeduliannya.

"Walau mungkin kelihatannya kamu cuma bicara sendiri di sosial media, sebenarnya apa yang kamu lakukan itu sangat berarti dan pasti akan menimbulkan dampak positif," tutup Anita Wahid.

Demikian kisah Anita Wahid dalam memberantas hoax dan korupsi yang menghancurkan nilai kemanusiaan. Sebagai kaum muda, yuk berani untuk memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan!

Baca Juga: Kisah Detik-detik Pemakzulan Gus Dur dan Tokoh Penting di Baliknya

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya