5 Alasan Kenapa Sebagai Istri Harus Miliki Penghasilan Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih banyak perempuan di Indonesia yang melihat pernikahan sebagai sebuah tujuan hidup. Ini sering tercermin dari keinginan memiliki suami tampan dan kaya raya sehingga nantinya bisa hidup senang.
Padahal, kenyataan yang terjadi bisa sangat jauh dari harapan. Iya, kalau bersuamikan konglomerat. Mau beli tas Gucci, sandal jepit Nike, baju tidur Balenciaga, ya terserah. Kenyataannya, justru istri sering menjadi tulang punggung keluarga, memastikan dapur ngebul dan anak bisa sekolah.
Itulah kenapa meskipun sudah menikah dan berkeluarga, tetap penting bagi seorang istri memiliki penghasilan sendiri. Seperti yang akan dibahas dalam poin di bawah ini.
1. Mempertahankan keutuhan keluarga
Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung tahun 2018, masalah ekonomi menjadi alasan terbesar kedua perceraian di Indonesia, yakni sebesar 28,2 persen. Alasan yang pertama adalah pertengkaran, sebesar 46,6 persen.
Ini membuktikan bahwa cinta saja tak cukup dalam mempertahankan keutuhan keluarga. Karena cinta tak bisa membeli beras untuk makan, beli gas 3 kg untuk masak air, atau bayar SPP sekolah. Semua itu butuh uang.
Dengan memiliki penghasilan sendiri, kekhawatiran akan masalah keuangan bisa dihindari, apalagi jika ternyata memang penghasilan suami belum mencukupi.
Walaupun uang tidak bisa membeli kebahagiaan, tetapi keluarga yang mapan finansial lebih mungkin bahagia dibanding mereka yang sehari-harinya selalu pusing dengan masalah keuangan.
Anak-anak bisa jalan-jalan tiap akhir pekan, ingin beli baju baru tak perlu perang urat karena masih ada kebutuhan pokok lain yang harus dipenuhi. Hidup jadi jauh lebih indah bukan?
2. Keuangan keluarga lebih aman
Masa pandemik ini jadi tamparan keras bagi kita semua, menyadarkan kita bahwa bergantung pada satu penghasilan saja akan sangat berisiko. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan. Itulah sebabnya memiliki lebih dari satu keranjang penghasilan akan membuat kondisi keuangan keluarga jauh lebih aman.
Jika ternyata suami sebagai tulang punggung keluarga diberhentikan tiba-tiba dari pekerjaannya, penghasilan dari istri bisa menjadi tiang penyangga supaya kebutuhan keluarga bisa tetap terpenuhi.
3. Lebih berdaya dalam pernikahan
Editor’s picks
Pastinya gak ada satu pasangan pun yang ingin pernikahannya seumur jagung. Semua yang menikah selalu ingin abadi, sampai maut memisahkan, tetap mesra hingga usia tua.
Namun kehidupan acapkali berbeda dari harapan. Hubungan yang tadinya manis harus berakhir tragis di tengah jalan. Suami yang dulu layaknya pangeran berbaju ksatria bisa berubah jadi monster mengerikan.
Menghadapi situasi ini, banyak istri yang terpaksa harus bertahan menahan siksa lahir batin karena khawatir dengan kondisi finansial. Kalau cerai, gimana nantinya menghidupi anak-anak, sementara selama menikah sudah tidak pernah bekerja lagi. Pusing kan?
Dengan tetap memiliki penghasilan, kamu sebagai istri bisa memiliki “posisi tawar” lebih tinggi, alias lebih berdaya dibanding mereka yang benar-benar bergantung pada penghasilan suami. Bukannya berprasangka buruk, tapi yang namanya manusia bisa saja berubah. Jika memang nantinya terjadi hal yang tak diinginkan, kamu lebih bisa mengambil keputusan dengan tegas untuk pisah.
Baca Juga: Apa Itu KDRT Keuangan? Kenali Ciri dan Cara Mengatasinya
4. Bebas memenuhi kebutuhan pribadi
Terkadang, apa yang dinilai wanita penting, ternyata tidak demikian di mata suami maupun anak-anak. Keinginan membeli baju bagus, makeup dari merek artis, atau pun sekedar jalan keluar bareng teman-teman harus dipinggirkan demi memenuhi kebutuhan lain yang lebih “penting”.
Hal ini bisa kamu hindari jika punya penghasilan sendiri. Kamu bisa bebas membelanjakan uangmu untuk membeli atau melakukan apa yang kamu mau. Tanpa harus kena “ceramah” dari suami. Dibilang boroslah, buang-buang duitlah. Duh, duit gak dapet, yang ada sakit hati. Jadi, biar gak sakit hati, mending cari uang sendiri, ya.
5. Lebih dari sekadar ibu dan istri
Sebelum seorang perempuan menjadi istri bagi suaminya, atau ibu bagi anak-anaknya, ia adalah sosok perempuan yang memiliki impiannya sendiri. Ia menempuh pendidikan yang tak berbeda dengan kaum lelaki.
Menjadi istri dan ibu yang baik bukan berarti kamu tidak bisa untuk menjadi seorang pebisnis yang andal, wanita karier yang jadi panutan, ataupun aktivis yang perannya sangat dinantikan masyarakat. Kuncinya pada keseimbangan dalam menjalani berbagai peran tersebut, dan kamu pasti bisa meraih itu semua.
Memiliki penghasilan sendiri tak berarti harus bekerja di kantor dari pagi hingga malam. Saat ini sudah banyak sekali pilihan untuk tetap berpenghasilan dari rumah.
Kalaupun memang pilihanmu bekerja di kantor, pastikan bahwa hal itu sudah menjadi keputusan bersama dengan suami. Sehingga kariermu tetap cemerlang tanpa harus mengorbankan keluarga.
Baca Juga: Wanita Tangguh, 6 Sumber Penghasilan Gisel Setelah Bercerai
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.