Femininity Bukan Kelemahan, Perempuan Harus Saling Mendukung!

Sesama perempuan harus saling mendukung

Hadir meramaikan acara Female is Future by Popbela di Indonesia Millennial and Gen Z Summit 2022, Christie-Sonia Basil dan Yura Yunita berbagi cerita dan pandangan inspiratif mengenai Toxic Femininity. Acara tersebut berlangsung pada Kamis (29/9/2022) di The Tribrata, Jakarta Selatan.

Melalui diskusi yang menginpirasi ini, dijelaskan bahwa femininity bukan kelemahan serta bagaimana perempuan seharusnya selalu saling mendukung satu sama lain. Mari kita simak bersama ulasan menariknya di bawah ini.

1. Femininity dan lingkungan yang mendukung

Femininity Bukan Kelemahan, Perempuan Harus Saling Mendukung!Women vs. Women: Toxic Femininity is Real and It's Time to Talk About It (29/9/2022) IDN Times/Mitha Aullia

Beberapa orang mungkin masih beranggapan bahwa gak semua hal dapat dilakukan oleh perempuan. Padahal sebenarnya, feminity bukanlah kelemahan.

Christie Basil turut menjelaskan bahwa semua kembali lagi ke bagaimana tujuan dan pandangan kita tentang femininity. Lingkungan yang sehat pasti akan senantiasa selalu mendukung untuk terus maju. 

"Kalau kita punya tujuan yang baik, secara gak sadar, kita selalu menempatkan diri kita di lingkungan yang support kita untuk naik terus. Jadi, gak ada celah untuk kita melihat sebagai kelemahan," jelasnya.

2. Perempuan harus percaya diri akan value yang dimilikinya

Femininity Bukan Kelemahan, Perempuan Harus Saling Mendukung!Women vs. Women: Toxic Femininity is Real and It's Time to Talk About It (29/9/2022) IDN Times/Mitha Aullia

Alih-alih mendengarkan perkataan orang lain yang hanya berisikan hal negatif, lebih baik fokus kepada yang ingin kamu jalankan. Terkadang, perempuan gak sadar bahwa ia memiliki value karena lebih memperhatikan kritikan negatif tersebut.

Untuk itu, tunjukkan dengan berani bahwa seorang perempuan memiliki nilai lebih daripada itu.

"Mamaku selalu bilang bahwa perempuan harus bisa menilai, melihat bahwa diiri kita sebagai perempuan itu punya value," ujar Yura Yunita.

Baca Juga: Terapkan 5 Mindset Ini agar Menjadi Perempuan Karier yang Sukses!

3. Pentingnya self-awareness

Femininity Bukan Kelemahan, Perempuan Harus Saling Mendukung!Women vs. Women: Toxic Femininity is Real and It's Time to Talk About It (29/9/2022) IDN Times/Mitha Aullia

Satu hal penting yang harus diterapkan sehari-hari adalah self-awareness. Didukung oleh perkembangan teknologi yang kian melesat tinggi, sosial media kerap menjadi tempat orang-orang untuk menyuarakan pendapatnya. 

dm-player

Kita tentu saja gak bisa mengontrol mereka untuk berkomentar seperti apa dan sesuai dengan apa yang diinginkan. Untuk itu, self-awareness diperlukan pada situasi tersebut guna tetap membuat kita fokus pada diri sendiri. Sejalan dengan itu, Christie setuju tentang betapa pentingnya kita mempunyai self-awareness.

4. Saling mendukung sesama perempuan, bukan menjatuhkan

Femininity Bukan Kelemahan, Perempuan Harus Saling Mendukung!Women vs. Women: Toxic Femininity is Real and It's Time to Talk About It (29/9/2022) IDN Times/Mitha Aullia

Sesama perempuan, sudah sepatutnya kita saling mendukung satu sama lain. Perbedaan yang ada bukan jadi alasan untuk kita merasa down.

Sejatinya, masing-masing perempuan memiliki kelebihan tersendiri serta didikan yang berbeda. Ketidaksempurnaan yang dimiliki oleh perempuan bisa menjadi alasan pasti dari tindakan saling mendukung.

"Women empower women bukan women bring other women down. Jadi, bukan kaya kita bikin orang lain merasa down karena kita punya value dan pola pikir yang berbeda dengan orang lain. Kita harus ingat, walaupun sama-sama perempuan, tapi kita tuh dididik dengan value berbeda dari keluarga masing-masing," ungkap Sonia Basil.

5. Bangun komunikasi yang baik tanpa memaksakan kehendak jadi pesan untuk kamu yang mengalami toxic femininity

Femininity Bukan Kelemahan, Perempuan Harus Saling Mendukung!Women vs. Women: Toxic Femininity is Real and It's Time to Talk About It (29/9/2022) IDN Times/Mitha Aullia

Masing-masing dari kita mempunyai cara pandang yang berbeda akan sesuatu. Hal ini berbekal dari pengalaman dan didikan yang berbeda pula.

Kita gak bisa memaksakan seseorang harus memiliki pemikiran yang sama dengan apa yang kiita pikirkan, apalagi saat berkomunikasi. Meskipun dengan niat yang baik, belum tentu dapat diterima dengan baik pula oleh si lawan bicara.

"Jadi menurut aku, untuk membikin komunikasi kita dengan orang lebih baik lagi dan kita kadang-kadang secara gak sadar melakukan itu, niatnya mungkin memotivasi, tapi jadi bikin orang lain tuh tertekan gitu," tutup Christie.

Demikian ulasan singkat mengenai toxic femininity yang dengan berbagai pengalaman dan pandangan berbeda dari tiga perempuan yang menginspirasi. Semoga dapat bermanfaat, ya!

Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2022 yang digelar IDN Media mengusung tema Indonesia Fast Forward. Acara ini berlangsung 2 hari, 29-30 September 2022, di Tribrata Jakarta, dengan menghadirkan 3 stage, yakni Visionary Leaders by IDN Times, Future is Female by Popbela, dan Talent Trifecta by ICE.

IMGS 2022 menghadirkan 115 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. Ajang millennial dan Gen-Z terbesar di Tanah Air ini dihadiri lebih dari 4.000 future leader Indonesia. Dalam IMGS 2022, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Gen Z and Millennial Report 2022. Survei ini dikerjakan IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix.

Survei ini digelar pada periode 27 Januari-7 Maret 2022, dengan margin of error kurang dari 5 persen. Melalui survei yang melibatkan 1.000 responden di 12 kota dan daerah aglomerasi ini, IDN Times ingin menyajikan potret yang jelas dan lengkap mengenai Gen Z Indonesia, sehingga bisa memahami dan membentuk mereka lebih baik sebagai calon pemimpin bangsa. Simak hasilnya di IMGS 2022, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Baca Juga: Gen Z Mendukung Kesetaraan dan Percaya Perempuan Bisa Jadi Pemimpin

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya