Definisi Ulang "Cantik" Versi Luxcrime: Self Acceptance dan Bersyukur!

Menggandeng komunitas difabel dalam campaign terbarunya

Brand kosmetik lokal, Luxcrime, mengadakan kegiatan sosial bersama komunitas Unique Project Theater dan Nalitari, komunitas difabel dari Yogyakarta. Pada acara ini, Luxcrime bersama dua komunitas tersebut mengadakan sebuah pertunjukan seni yang menyuarakan “Kecantikan dalam Keragaman dan Kesetaraan”.

Diadakan di Pendhapa Art Space, pada Jumat (24/3/2023) di Yogyakarta, kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan sosial Luxcrime dalam memperingati Hari Perempuan Internasional. Sebelumnya, Luxcrime mengajak model difabel untuk mengampanyekan Beauty in Diversity & Equity atau Kecantikan dalam Keragaman dan Kesetaraan.

1. Kampanye terbaru Luxcrime guna menyuarakan pandangan bahwa setiap perempuan memiliki hak untuk merasa cantik dengan kondisi apa pun

Definisi Ulang Cantik Versi Luxcrime: Self Acceptance dan Bersyukur!Luxcrime, mengadakan kegiatan sosial bersama komunitas Unique Project Theater dan Nalitari, komunitas difabel dari Yogyakarta

Kampanye terbaru dari Luxcrime ini berusaha menyuarakan bahwa setiap perempuan di dunia dan di Indonesia khususnya memiliki hak untuk merasa cantik dan menarik dengan kondisi apa pun. Sebab, dengan keterbatasan serta keragaman, perempuan itu memiliki kekuatan dan sudah saatnya perempuan percaya akan kapabilitas serta kemampuan yang dimiliki.

Kampanye sosial ini juga merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Luxcrime, sebagai bentuk apresiasi terhadap perempuan di Indonesia. Setiah tahunnya, di bulan Maret, Luxcrime akan menggandeng komunitas serta lembaga swasembada masyarakat, dengan mengangkat isu-isu terkait perempuan di Indonesia.

2. Dengan sejumlah rangkaian, pada kegiatan puncak terdapat perjunjukan seni dan budaya dari kelompok seni disabilitas

Definisi Ulang Cantik Versi Luxcrime: Self Acceptance dan Bersyukur!Luxcrime, mengadakan kegiatan sosial bersama komunitas Unique Project Theater dan Nalitari, komunitas difabel dari Yogyakarta

Pada kegiatan puncak kampanye ini diisi oleh pertunjukan seni dan budaya dari Unique Project dan Nalitari dengan mengangkat cerita “The Unlimited of Beauty - Keindahan Tak Terbatas”. Pertunjukan tersebut dihadirkan oleh kelompok seni disabilitas Unique Project Theatre dan Nalitari.

Pertunjukan yang akan dibawakan oleh kelompok Nalitari ini mengangkat cerita berjudul KAKSA dan Unique Project Theatre  mengangkat cerita “The Unlimited of Beauty - Keindahan Tak Terbatas.

“Kami sangat mengapresiasi Luxcrime atas kepeduliannya terhadap komunitas-komunitas seperti kami dan juga para perempuan di Indonesia. Kami berharap kegiatan sosial ini dapat menjadi salah satu wadah kami dalam menyuarakan isi hati kami, yang selama ini  sering mendapatkan diskriminasi dan masih dipandang sebelah mata sebagai objek belas kasihan,” ujar Nanik Indarti, Pendiri Komunitas Unique Project Theater.

3. Bagi Luxcrime, cantik itu bersifat universal dan gak terbatas

Definisi Ulang Cantik Versi Luxcrime: Self Acceptance dan Bersyukur!Luxcrime, mengadakan kegiatan sosial bersama komunitas Unique Project Theater dan Nalitari, komunitas difabel dari Yogyakarta
dm-player

Sebagai brand kosmetik lokal yang menyasar kaum perempuan, tentunya Luxcrime mencoba untuk mengerti setiap problematika yang dihadapi oleh perempuan. Gak hanya itu, Luxcrime juga berkomitmen untuk dapat membantu perempuan Indonesia dalam memancarkan kecantikan yang dimiliki melalui produk yang kami hadirkan dan atau kegiatan-kegiatan sosial seperti ini.

"Bagi Luxcrime cantik itu universal dan tak terbatas,” ungkap Ahmad Nurul Fajri, Founder Luxcrime.

Baca Juga: 5 Kandungan Luxcrime Intensive Cleansing Series, Baik untuk Kulit!

4. Ada pula sesi makeup class bersama teman difabel sebagai bentuk self development

Definisi Ulang Cantik Versi Luxcrime: Self Acceptance dan Bersyukur!Luxcrime, mengadakan kegiatan sosial bersama komunitas Unique Project Theater dan Nalitari, komunitas difabel dari Yogyakarta

Dialog-dialog yang disampaikan para penampil menyuarakan isu-isu kecantikan bagi tubuh perempuan difabel yang mengalami keterbatasan. Ini karena tubuh mereka kerap dianggap tidak memenuhi standar kecantikan yang diidealkan terutama dalam berpenampilan.

"Pertunjukkan teater ini mengandung pesan, bahwa kecantikan itu tidak terbatas. Bukan untuk si tinggi kurus dan putih, tapi untuk semua perempuan di Indonesia,” tambah Nanik, yang juga berperan sebagai  sutradara sekaligus penulis naskah dalam pertunjukkan teater “The Unlimited of Beauty”.

5. Selain pertunjukkan seni dan budaya, ada pula makeup class untuk menambah skill pada para peserta yang hadir

Definisi Ulang Cantik Versi Luxcrime: Self Acceptance dan Bersyukur!Luxcrime, mengadakan kegiatan sosial bersama komunitas Unique Project Theater dan Nalitari, komunitas difabel dari Yogyakarta

Mendukung pandangan tersebut, penampilan dari kelompok Nalitari mengusung cerita bertajuk “KAKSA”. KAKSA merupakan kayu yang tumbuh tanpa bisa memilih di mana dia akan memulai hidupnya. Kaksa tidak memiliki nafsu dan keinginan, hidup mengikuti peredaran waktu untuk akhirnya akan tumbang dan menjadi sebuah perdu.

Selain pertunjukan seni dan budaya, Luxcrime juga mengadakan sesi makeup class bersama teman-teman difabel. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan keahlian tambahan bagi teman-teman difabel ini, sehingga kelak dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian tambahan.

Meski hanya satu kata, namun cantik memiliki pengertian yang cukup luas. Oleh karena itu, siapa pun bisa menjadi cantik atau merasa cantik selama mampu menerima diri dan bersyukur atas potensi dan pemberian Tuhan. Mengutip perkataan Founder Luxcrime, "Cantik secara luas, berarti menentukan versi terbaik dari diri sendiri tanpa melihat standar general dari orang lain".

Baca Juga: Luxcrime Ajak Kolaborasi Monica Amadea Luncurkan Ultra Light Lip Stain

Izi Mizi Photo Verified Writer Izi Mizi

pecinta film dan makanan yang suka menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto

Berita Terkini Lainnya