5 Alasan Pentingnya Pakai sampai Habis Skincare, Bantu Jaga Alam

#IDNTimesLife Mari ciptakan sustainable beauty

Tahukah kamu, dari 120 miliar kosmetik dan produk kecantikan yang diproduksi secara global, 79 persen di antaranya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) begitu saja, 12 persen dibakar, dan 9 persen didaur ulang? Fenomena ini bukan hal baik bagi lingkungan.

Bahkan, penggunaan sheet mask diketahui lebih berbahaya karena dari satu produk tersebut bisa menghasilkan 4 jenis sampah sekaligus. Menyikapi ini, komunitas minimalis Lyfe With Less mengusung sebuah kampanye bertajuk #PakaiSampaiHabis yang diluncurkan secara virtual pada Jumat (27/8/2021).

Kampanye ini bertujuan untuk mengajak dan mengedukasi masyarakat Indonesia agar lebih bertanggung jawab dengan produk konsumsinya, terutama kosmetik dan skincare. Dalam paparan Cynthia Lestari, Founder Lyfe With Less, IDN Times telah merangkum 5 alasan kenapa kamu harus ikut gerakan #PakaiSampaiHabis ini. Yuk, ketahui!

1. Mengurangi pembelian impulsif

5 Alasan Pentingnya Pakai sampai Habis Skincare, Bantu Jaga AlamPaparan Cynthia Lestari, Founder Lyfe With Less mengenai gerakan Empties Heroes dalam peluncuran kampanye #PakaiSampaiHabis. 27 Agustus 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Pakai sampai habis produk kecantikan yang dimiliki, ternyata gak hanya baik dari segi lingkungan saja, melainkan juga konsumen yang menggunakan. Ini karena mereka dapat lebih berkomitmen dalam menggunakan produk yang dibeli dan meminimalkan godaan untuk membeli produk secara masif dan impulsif.

"Memang butuh produk perawatan, apalagi banyak brand dengan inovasi yang cepat. Tapi di satu sisi, aku merasa terjebak dalam siklus over konsumsi. Produk lama masih ada, sudah beli baru, tiba-tiba numpuk dan expired. Hal ini yang membuat aku terbesit betapa sederhana pakai sampai habis karena normal dilakukan oleh manusia, tapi menjadi hal yang luar biasa di saat kita sudah terbiasa over konsumsi. Artinya, melakukan pakai sampai habis itu menjadi sebuah achievement," jelas Cynthia.

2. Meminimalkan tumpukan barang di rumah

5 Alasan Pentingnya Pakai sampai Habis Skincare, Bantu Jaga AlamCynthia Lestari, Founder Lyfe With Less sedang memaparkan mengenai gerakan Empties Heroes dalam peluncuran kampanye #PakaiSampaiHabis. 27 Agustus 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Selain itu, memakai produk kecantikan sampai habis juga bisa membuatmu belajar jadi sosok yang minimalis. Artinya, kamu akan berusaha untuk gak melakukan pemborosan dalam ranah keuangan sehingga mengakibatkan penumpukan barang di rumah.

"Produk baru belum habis, sudah ada rekomendasi produk lagi dari influencer atau promo dan akhirnya beli. Akibatnya, produk menjadi menumpuk di rumah dan gak tahu juga limbahnya mau ke mana," katanya.

3. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap limbah konsumsi

5 Alasan Pentingnya Pakai sampai Habis Skincare, Bantu Jaga AlamAnkayama, Eco Beauty Enthusiast dalam peluncuran kampanye #PakaiSampaiHabis. 27 Agustus 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dengan gerakan pakai sampai habis, siklus konsumsi berlebihan juga akan melambat. Ini karena konsumen menggunakan produk sebelum jatuh tanggal kedaluwarsa atau sampai habis.

"#PakaiSampaiHabis awalnya sebuah satu aksi nyata yang kecil dan berdampak dan dapat membuat kita menjadi lebih minimalis dan bijak dalam memakai produk dan berkonsumsi. Jadi, kita beli barang setelah sudah abis dan gak over konsumsi. Ini karena kita sendiri gak pernah tahu sampah empties kosong bekas produk kecantikan akan melalui proses seperti apa, kan?" ucapnya.

dm-player

Baca Juga: Kisah Cynthia Lestari Bangun Komunitas Hidup Minimalis, Lyfe With Less

4. Mendorong brand kecantikan untuk lebih menerapkan konsep berkelanjutan

5 Alasan Pentingnya Pakai sampai Habis Skincare, Bantu Jaga AlamCynthia Lestari, Founder Lyfe With Less sedang memaparkan mengenai gerakan Empties Heroes dalam peluncuran kampanye #PakaiSampaiHabis. 27 Agustus 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Ketika kamu sudah terbiasa dengan konsep hidup minimalis dan memakai produk kecantikan sampai habis, maka hal ini akan mendorong brand kecantikan untuk membuat program loyalty dan daur ulang.

Hal ini pun dirasakan oleh Bellinda Putri, Content Creator sekaligus pendiri skincare bermerek HALE, yang merasa jika kesadaran masyarakat terhadap sampah bekas kemasan produk cukup meningkat. "Dari yang aku lihat, kesadaran masyarakat juga cukup meningkat. Mereka lebih aware dengan produk yang memiliki kemasan lebih besar karena gak membuat sampah terlalu banyak," tuturnya.

Karenanya, Lyfe With Less bekerja sama dengan beberapa brand kecantikan lokal dan ternama berusaha mengusung program empties heroes sebagai salah satu rangkaian dari kampanye #PakaiSampaiHabis. Gak hanya itu, bagi kamu yang mengirimkan bekas kemasan produk kecantikan dengan brand yang bekerja sama dalam program ini, juga bisa mendapatkan reward berupa voucher potongan harga.

"Empties heroes adalah program pengembalian produk sebagai bentuk tanggung jawab terhadap konsumsi produk kecantikan. Bahkan, semua yang berhubungan perawatan tubuh kita bisa dikirimkan. Hanya saja, kosongkan terlebih dahulu empties yang ingin dikirim, kemudian nantinya akan dikelola oleh pihak Lyfe With Less dan recycling partner," jelasnya.

"Ikutan empties heroes kemasannya benar-benar dikelola di tangan yang tepat guna. Kalau ditaruh bank sampah atau pemulung, takutnya hanya didiamkan saja dan kita gak tahu proses pengelolaannya seperti apa. Jadi lebih jelas dan lebih tepat guna. Kemudahan lainnya, teman-teman juga bisa mendapatkan reward dari brand partner kita," lanjutnya.

5. Memberikan konsumen kesempatan untuk menilai produk secara objektif

5 Alasan Pentingnya Pakai sampai Habis Skincare, Bantu Jaga AlamCynthia Lestari, Founder Lyfe With Less sedang memaparkan mengenai gerakan Empties Heroes dalam peluncuran kampanye #PakaiSampaiHabis. 27 Agustus 2021. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Dengan memakai produk sampai habis, kamu juga bisa beradaptasi dan menerima manfaat baik pada kandungan yang ada di dalam produk secara maksimal. Gak hanya itu, hal ini juga memungkinkan tingginya potensi repurchase atau membeli produk kembali pada brand.

"Kita bisa memberikan kesempatan bagi konsumen untuk lebih dekat dengan brand. Kalau pengalamanku saat gonta-ganti produk, itu justru bisa menjadikan produk dari brand tertentu sebagai kambing hitam. Ini karena belum sampai habis dipakai, kita sudah ganti produk sehingga efek yang dihasilkan kurang maksimal," pungkasnya.

Demikian penjelasan mengapa pentingnya kita sebagai manusia, mengurangi tindakan impulsif atas produk perawatan kecantikan. Gak hanya bermanfaat bagi kesejahteraan lingkungan, kamu dan brand produsen juga bisa merasakan manfaat baiknya, kan?

Baca Juga: 5 Rekomendasi Skincare untuk Kulit Kering dari Produk Drugstore!

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya