5 Cara Merawat Kain Tradisional Khas Kalimantan, Jangan Sembarangan!

Ada nilai kepercayaan yang harus dipatuhi

Sebagai bagian dari kampanye Unity in Diversity atau Bhinneka Tunggal Ika yang diusung oleh The Apurva Kempinski Bali sepanjang tahun 2022,  kini resor bintang 5 tersebut mengangkat berbagai kearifan dari pulau Kalimantan. Melalui kampanye ini, The Apurva Kempinski Bali juga melakukan berbagai kolaborasi dengan para seniman Indonesia.

Tentunya, mereka dipilih untuk dapat mewakili identitas budaya dari setiap daerah yang diangkat. Mengusung tema Mystery of Borneo, kini The Apurva Kempinski Bali bekerja sama dengan Franklin Firdaus, seorang perancang busana yang berasal dari Kalimantan untuk memberikan panggung bagi karya seni pulau tersebut.

Melalui press conference yang berlangsung pada Senin (2/9/22), Franklin menuturkan ada 20 koleksi dengan warna, pola, dan budaya khas Kalimantan. Gak hanya itu, dalam sesi diskusi, ia menuturkan serangkaian cara merawat kain tradisional Kalimantan yang ternyata memiliki nilai kepercayaan yang harus dipatuhi.

Lantas, seperti apa cara merawat kain wastra tersebut? Untuk mengetahuinya, yuk langsung simak ulasan lengkap di bawah ini!

1. Sebelum dipotong, kain harus diistirahatkan selama sehari semalam terlebih dahulu

5 Cara Merawat Kain Tradisional Khas Kalimantan, Jangan Sembarangan!Press Conference kampanye Unity in Diversity bertajuk Mystery of Borneo yang diselenggarakan oleh The Apurva Kempinski Bali. 5 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Sebagai penduduk asli Kalimantan, Franklin menuturkan bila cara merawat kain tradisional di tempatnya memiliki nilai kepercayaan yang melekat. Salah satunya adalah kain harus diistirahatkan terlebih dahulu sebelum digunakan selama sehari semalam.

"Kain itu harus istirahat terlebih dahulu karena diambil dari makhluk hidup. Jadi, di tempat saya, ada ritual untuk mengistirahatkannya terlebih dahulu sebelum digunakan atau dipotong. Kira-kira bisa dilakukan selama satu malam," ungkapnya.

2. Usahakan susun kain dengan posisi tidur

5 Cara Merawat Kain Tradisional Khas Kalimantan, Jangan Sembarangan!Press Conference kampanye Unity in Diversity bertajuk Mystery of Borneo yang diselenggarakan oleh The Apurva Kempinski Bali. 5 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Kemudian, untuk menyimpan kain wastra dari tanah Borneo itu pun, gak boleh sembarangan. Kamu bisa menyusunnya dengan posisi tertidur agar lebih awet.

"Lalu, untuk penyimpanannya sendiri bisa disusun dalam kondisi tertidur. Ini wajib dilakukan agar kain bisa lebih awet dan gak cepat rusak," tuturnya.

3. Untuk menjaga kualitas kain, jangan mencucinya dengan detergen

5 Cara Merawat Kain Tradisional Khas Kalimantan, Jangan Sembarangan!Potret koleksi Franklin Firdaus dalam fashion theatrical di The Apurva Kempinski Bali. (IDN Times/M.Tarmizi Murdianto)

Selain perihal posisi, untuk menjaga kualitas kain, usahakan pula untuk gak mencucinya dengan detergen. Hanya saja, bila memang terpaksa harus mencucinya, bisa dilakukan dengan menggunakan sampo bayi.

dm-player

Franklin menyampaikan bila sampo bayi memiliki kandungan kimia yang gak terlalu besar. Lain daripada itu, kamu bisa mengangin-anginkan kain tradisional alih-alih mencucinya.

"Ada yang gak boleh dicuci, hanya diangin-anginkan saja, tapi ada juga yang bisa dicuci. Kalau mau cuci, bisa pakai detergent silk atau kalau perlu, bisa lebih hati-hati dengan ke dry clean. Bila mau melakukan sendiri, bisa memakai sampo bayi karena biasanya kandungan herbal dan kimianya gak terlalu besar," ujarnya.

Baca Juga: 10 Kebaya Brokat & Kain Tradisional ala Artis, Etnik di Berbagai Momen

4. Usai dicuci, jemur kain dengan cara melebarkannya

5 Cara Merawat Kain Tradisional Khas Kalimantan, Jangan Sembarangan!Press Conference kampanye Unity in Diversity bertajuk Mystery of Borneo yang diselenggarakan oleh The Apurva Kempinski Bali. 5 September 2022. (IDN Times/M. Tarmizi Murdianto)

Gak hanya ketika mencuci, dalam menjemur kain tradisional, juga ada banyak hal yang harus kamu perhatikan. Misalnya, hindari paparan sinar matahari secara langsung dan jangan digantung menggunakan jepitan.

Selain itu, Franklin menyarankan untuk menjemur kain tradisional di tempat yang rata dan gelap. "Hindari matahari secara langsung dan jangan digantung dengan jepitan, tapi dilebarkan di meja atau tempat flat. Taruh juga di tempat yang gelap atau dingin," ucapnya.

5. Untuk penggunaannya, usahakan bentuk pola dengan pattern yang selaras

5 Cara Merawat Kain Tradisional Khas Kalimantan, Jangan Sembarangan!Potret kemeriahan kampanye Unity in Diversity bertajuk Mystery of Borneo yang diselenggarakan oleh The Apurva Kempinski Bali. (dok. The Apurva Kempinski Bali)

Sebagai fashion desainer, Franklin juga memberikan saran perihal penggunaannya. Ia mengatakan bila ingin menggunakannya, usahakan untuk membuat pola yang selaras dengan bentuk pattern yang ada.

"Make sure ketika melakukan pola itu benar dan ketika menggunakan kain tradisional itu pattern-nya harus bertemu. Jadi, misal menggunakan motif bunga, harus dibuat selaras beraturan dan bersinergi. Semua dilakukan dengan measurement yang tepat," pungkasnya.

Selain itu, sisa kain yang digunakan, bisa kamu manfaatkan kembali untuk dibuat sebagai kerajinan tangan. Mulai dari ikat kepala, masker, kipas, atau aksesori lain seperti gelang, kain penutup charger, dan sebagainya.

Itu dia beberapa cara merawat kain tradisional khas Kalimantan berdasarkan arahan dari fashion desainer sekaligus penduduk aslinya. Semoga keindahan budaya pulau Kalimantan bisa terus terpancar dan diapresiasi oleh masyarakat yang lebih luas.

Baca Juga: 9 Gaya Kondangan Widi Mulia, Gemar Kenakan Kain Tradisional yang Apik

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya