Cerita Nanik Indarti, Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan untuk Berdaya

Dirinya merupakan Pendiri Komunitas Unique Project Theatre

Terlahir dengan kondisi dwarfisme gak membuat langkah Nanik Indarti terhenti begitu saja. Perempuan asal Yogyakarta ini bahkan mengubah keterbatasan yang dimilikinya menjadi sebuah kekuatan untuk melakukan pemberdayaan terhadap sesama.

Diketahui, dwarfisme sendiri merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang mempunyai ukuran tubuh yang lebih pendek dibandingkan manusia pada umumnya. Dalam Wawancara Khusus bersama IDN Times, ia bahkan mengatakan bila memiliki tubuh mini bukan berarti tidak dapat melakukan apa-apa.

Di sisi lain, Nanik melihat apa yang bisa dilakukan oleh penyandang dwarfisme kebanyakan hanyalah terjun ke dunia entertainment dan menjadi objek lelucuan. Dirinya pun menegaskan untuk mendobrak stigma atas hal tersebut. Penasaran dengan kisah lengkap Nanik Indarti? Simak langsung lewat ulasan di bawah ini!

1. Diskriminasi dan eksploitasi orang dengan tubuh mini sebagai objek lucu-lucuan jadi landasan Nanik mendirikan Komunitas Unique Project Theatre

Cerita Nanik Indarti, Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan untuk BerdayaNanik Indarti, Founder Komunitas Unique Project Theatre bersama teman-temannya (instagram.com/unique_project_theatre)

Sebagai pendiri sebuah komunitas seni khusus untuk teman-teman penyandang disabilitas, Nanik mengutarakan bila hal tersebut ia buat atas dasar kegelisahan dirinya melihat keinginan para orang bertubuh mini di Indonesia untuk bekerja di dunia hiburan. Ini jelas bukan hal yang salah, namun menurutnya, peran yang bisa diambil oleh teman-teman hanyalah sebatas objek lucu-lucuan.

Padahal, Nanik melihat kesetaraan yang baik antara orang biasa dengan teman-teman bertubuh mini. Hal tersebut dibuktikan dengan banyak dari orang-orang bertubuh mini mampu menekuni beragam profesi, seperti dosen, guru, bahkan profesi lain yang gak pernah dilihat oleh masyarakat.

"Mereka itu mindset-nya, orang-orang bertubuh mini jadi bahan lucu-lucuan saja, hiburan, lalu tubuhnya jadi eksploitasi. Nah, dari situ aku berpikir untuk mendobrak stigma tersebut sekaligus mencari solusi lain yang membuktikan bahwa bisa kok tubuh mini menekuni hal lain," tuturnya kepada IDN Times, Selasa (11/4/2023).

Khusus untuk hal ini, Nanik juga berpesan agar masyarakat dan pemerintahan lebih sering dan banyak membicarakan soal isu disabilitas tubuh mini. Dengan begitu, akan banyak masyarakat yang teredukasi, khususnya teman-teman penyandang dwarfisme itu sendiri.

"Mereka gak berpikir setara dengan orang lain. Inilah yang menjadi motivasi saya mendirikan Komunitas Unique Project Theatre, ya untuk memberi motivasi juga kepada teman-teman tubuh mini yang masih merasa minder terhadap tubuh dan diri mereka agar lebih percaya diri dan mau meningkatkan potensi diri mereka," imbuh Nanik.

2. Berawal dari sekumpulan difabel tubuh mini, kini Nanik mengelola Unique Project menjadi komunitas untuk semua kalangan

Cerita Nanik Indarti, Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan untuk BerdayaNanik Indarti, Founder Komunitas Unique Project Theatre bersama anggota Unique Project (instagram.com/unique_project_theatre)

Nanik bercerita, bila Unique Project pada awalnya merupakan sebuah komunitas yang berisi sekumpulan penyandang disabilitas tubuh mini, yang memiliki disiplin ilmu dan kegemaran di dunia seni. Akan tetapi, dengan latar belakang Nanik yang merupakan seorang Sarjana Seni Teater di ISI Yogyakarta, komunitas ini pun bergerak di bidang teater.

Pilihan tersebut juga terbentuk karena melihat teater merupakan gabungan dari beragam seni, mulai dari menyanyi, menari, akting, dan sebagainya. Oleh karena itu, jangan heran bila teman-teman yang tergabung di dalam komunitas Unique Project pun memiliki bakat yang berbeda-beda.

"Unique Project ini orang-orangnya dari berbagai disiplin seni. Cuma jadi teater karena memang kemasannya teater dan latar belakang aku seni teater sehingga memudahkan aku untuk membuat strategi pertunjukkan dan seni panggung," terangnya.

Meski demikian, Nanik juga menambahkan bila teater gak melulu soal seni pertunjukan saja, ada pula eksplorasi musik, film, pantomim, seni ketoprak, dan multi-disiplin seni lain. Gak heran, bila kini komunitas yang ia bangun tersebut pun terbuka oleh teman-teman difabel lain dengan keterbatasan apa pun dan keinginan untuk belajar apa pun.

"Kalau selama ini, Unique Project terbuka untuk siapa pun yang mau belajar dan berproses. Memang aku sebagai pendirinya gak saklek banget mengharuskan yang bagaimana, sangat bebas dan fleksibel sehingga jadi pintu bagi siapa pun untuk mendapatkan pengalaman dan keterampilan diri. Teman-teman juga gak diharuskan ikut pentas, kalau secara waktu bisa dan punya kesempatan, itu silakan," jelasnya.

Hanya saja, untuk saat ini Unique Project hanya aktif di daerah Yogyakarta. Walaupun begitu, orang-orang yang tergabung di dalamnya berasal dari cakupan daerah di luar Jogja, seperti Banyuwangi, Malang, Blitar, hingga Aceh.

dm-player

3. Berbicara soal diskriminasi, saat menempuh pendidikan Sarjana dirinya justru mendapat "keistimewaan", bukan bully-an

Cerita Nanik Indarti, Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan untuk BerdayaNanik Indarti, Founder Komunitas Unique Project Theatre bersama teman-temannya (instagram.com/unique_project_theatre)

Hidup dengan kekurangan, jelas gak membuat Nanik lepas dari diskriminasi yang ada di masyarakat. Namun, kepada IDN Times dirinya mengungkapkan bila selama menempuh pendidikan Sarjana justru mendapat keistimewaan karena dianggap unik.

Hal ini berbeda dengan yang terjadi di masyarakat maupun lingkungan pendidikan semasa Sekolah Dasar atau Sekolah Menengah Pertama. Kalau pada momen tersebut, Nanik ingat jelas dirinya kerap mendapatkan diskriminasi verbal, baik dari teman sekolah SD/SMP hingga tetangganya.

"Pengalaman diskriminasi aku tuh bullying di sekolah, yang memang wajar anak usia SD dan SMP belum punya pemikiran matang dan asal berbicara. Mereka juga gak mau menerima aku dan berteman denganku karena menganggap aku berbeda hingga sikap mereka membuat aku minder. Selain itu ada pula diskriminasi sosial, seperti tetangga di sekitarku yang menertawakan dan menyepelekan kalau aku gak akan bisa jadi apa-apa. Namun, dari stigma tersebut justru mendorongku untuk membuktikan diri bahwa dengan tubuh mini aku mampu dan bisa," ceritanya.

"Kebetulan waktu SMA aku bertemu dengan ekskul teater dan langsung suka. Kemudian setelah lulus aku mencari kuliah dengan jurusan kesenian dan bertemulah dengan ISI Yogyakarta, mengambil jurusan teater, yang kemudian bertemu beragam orang dan disiplin seni hingga membuatku semakin suka dengan kesenian. Kebetulan di kampus aku, karena jurusan kesenian, aku gak menemukan diskriminasi dan malah dianggap unik," lanjutnya.

Baca Juga: 5 Ide Gaya Rambut Artis Perempuan untuk Lebaran, Fresh dan Modis!

4. Sayangnya, menurut Nanik pandangan atas diri sendiri masih jadi kunci permasalahan yang dimiliki oleh orang bertubuh mini

Cerita Nanik Indarti, Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan untuk BerdayaNanik Indarti, Founder Komunitas Unique Project Theatre (instagram.com/unique_project_theatre)

Lahir dengan kekurangan, sudah pasti akan membuat seseorang merasa minder atau gak percaya diri. Namun sayangnya, penolakan atas diri sendiri ini justru menjadi kunci permasalahan yang dimiliki oleh orang dengan tubuh mini.

Mereka menganggap diri mereka gak setara dengan orang lain sehingga gak punya motivasi untuk berkembang dan meraih mimpi yang sudah direncanakan. Soal ini, Nanik menegaskan bila sebagai orang dengan kekurangan kamu harus menerima diri terlebih dahulu, kemudian lampaui kekurangan tersebut dengan pemikiran yang lebih besar.

"Aku sering menyampaikan kalau punya tubuh mini, terima saja, memang kalian punya tubuh mini, kecil, dan difabel. Akan tetapi, pemikirannya jangan sampai mini juga, harus besar dan melampaui tubuh kalian. Ingat, tubuh boleh kecil, pemikiran harus besar dan jadikan itu sebagai motivasi bila dirimu itu unik dan berbeda dari orang kebanyakan," ucapnya.

5. "Untuk menjadi hebat, kamu harus bermanfaat!" - Nanik Indarti

Cerita Nanik Indarti, Ubah Kekurangan Jadi Kekuatan untuk BerdayaNanik Indarti, Founder Komunitas Unique Project Theatre (dok. Pribadi Nanik Indarti)

Terakhir, Nanik berpesan bila ingin menjadi orang hebat, kamu harus menerima kekurangan yang dimiliki terlebih dahulu. Kemudian setelah sadar, berusahalah untuk terus meningkatkan kualitas dan potensi diri agar ke depannya bisa bermanfaat bagi orang lain.

Pasalnya, seseorang yang hebat tapi hanya untuk dirinya sendiri bukanlah orang yang hebat. Kecuali, kalau kamu hebat dan mau membagikan potensi tersebut ke orang lain, minimal membangkitkan motivasi untuk mereka agar merasa lebih berharga.

Demikiran cerita seorang Nanik Indarti, penyandang dwarfisme atau tubuh mini yang mengubah kekurangan di dalam dirinya menjadi kekuatan untuk memberdayakan sesama. Semoga kisahnya bisa memotivasi serta menginspirasi kamu untuk membagikan nilai positif serupa kepada orang lain. Semangat!

Baca Juga: 5 Tips Kurangi Galau atas Pahitnya Perjalanan Kisah Cinta

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya