Curhatan 5 Model Victoria's Secret, Korban Bully sampai Skoliosis

Apakah model favoritmu termasuk?

Setiap orang punya kisahnya masing-masing. Bahkan mereka yang kalian pikir punya kehidupan paling paripurna sekalipun ternyata menyimpan banyak pengalaman unik dan berharga untuk dijadikan pelajaran. Berparas cantik tanpa cela, tubuh tinggi semampai, glamor dari ubun-ubun sampai jempol kaki, berpergian dari kota ke kota hingga lintas benua dan punya banyak penggemar jadi apa yang membuat rutinitas keseharian para model lingerie brand  Victoria's Secret terkesan mulus nan komplit.

Tapi, di balik gemerlap semua itu, terselip beberapa sejarah kelam yang justru sukses memoles mereka menjadi berlian seperti sekarang! Penasaran apa aja dan gimana cara mereka menghadapinya? Yuk, mulai scrolling!

1. Gara-gara berpostur tinggi di atas rata-rata, Taylor Hill jadi bahan ejekan semasa SMA

Curhatan 5 Model Victoria's Secret, Korban Bully sampai SkoliosisSassydaily.com

Gak percaya, 'kan, model sekaliber Taylor Hill yang rupawan ini pernah jadi korban bully? Di saat kebanyakan cewek kepengen punya kaki jenjang dan bodi ramping, Taylor justru jadi bulan-bulanan selama masa SMA-nya di Colorado, Amerika Serikat, karena dua hal yang dimilikinya itu. Tampilan fisik Taylor yang kurus, tinggi dan kikuk membuat orang-orang di sekolah mengolok-olok dan memandangnya sebelah mata, bahkan seringkali mengganggapnya tak ada.

Menurut pengakuannya dalam beberapa wawancara, predikat 'nerd' juga melekat di diri Taylor kala itu. Meski sempat minder hingga putus asa, Taylor pada akhirnya bertekad mengabaikan semua opini buruk tentang keunikan yang ia miliki. Cewek 23 tahun dengan tinggi badan 178 cm ini memilih fokus menaiki satu demi satu tangga karir modelingnya sampai berhasil didapuk Victoria's Secret sebagai salah satu "Angel" mereka di tahun 2015.

Teman-teman SMA-nya dikabarkan terkejut oleh kesuksesan dan kepopuleran Taylor saat ini. Nah, jaga mulut dan perkataan kalian pada siapapun dan di lingkungan manapun ya! 

If you have nothing nice to say, just don't say anything!

2. Sudah mendapat predikat sebagai Angel VS bukan jaminan Sara Sampaio bebas dari body-shaming

Curhatan 5 Model Victoria's Secret, Korban Bully sampai SkoliosisSassydaily.com

Di industri fashion, tuntutan kesempurnaan fisik yang tinggi tak jarang memberikan banyak tekanan pada hampir setiap model tak terkecuali Sara Sampaio, Angel Victoria's Secret yang mendapatkan 'sayap'nya pada tahun 2014 lalu. Kritik pedas bisa saja dilontarkan oleh siapapun terkait bentuk tubuh dan wajah yang memang jadi jualan utama pelaku modeling.

Sara mengaku kapok men-Googling dirinya sendiri begitu melihat banyak komentar kejam warganet terutama di forum-forum perbincangan mode yang mengatakan dirinya terlalu kurus, flat-chested, sampai tak cukup tinggi untuk standar model. Tapi dari situ pula ia sadar akan satu hal: bahwa kita tidak bisa memuaskan atau menyenangkan setiap orang. Faktanya, akan selalu ada negatif dan positif yang mewarnai hidup kita dan mustahil untuk membasmi sisi negatif saja.

Melalui postingannya di Instagram, Sara merespon body-shaming yang ditujukan pada dirinya dan cewek-cewek lainnya dengan menekankan bahwa perbedaan metabolisme tubuh serta faktor genetik juga pola makan setiap orang adalah alasan beragamnya postur tubuh. Menurutnya tidak ada sama sekali alasan untuk menghina fisik satu sama lain, yang ada seharusnya menghargai sekaligus mendukung sesama. Stereotipe 'model tidak pernah makan' juga ingin dipatahkan Sara karena itu sama sekali tidak benar. Selain tubuhnya yang memang naturally skinny, kekonsistenannya dalam berolahraga ikut andil membentuk postur tubuhnya yang kuat dan sehat.

Di suatu interview, model 172 cm asal Portugal ini menanggapi pernyataan tentang dirinya yang terbilang imut jika bersanding dengan model-model lainnya dengan jenaka. Katanya, "Wah, sebenarnya bukan aku yang kurcaci, tapi mereka yang menjulang terlalu tinggi hahaha..."

3. Rindu rumah dan terhalang keterbatasan bahasa nyaris membuat Candice Swanepoel mengubur mimpi terbesarnya

Curhatan 5 Model Victoria's Secret, Korban Bully sampai SkoliosisSassydaily.com

Terbang ratusan mil jauhnya dari daerah pesisir di Afrika Selatan, Candice remaja seorang diri mencoba peruntungannya berkarir sebagai model di Benua Biru alias Eropa. Ibu dua anak ini berkisah, fase awal menjajaki dunia modeling adalah salah satu fase tersuram dalam hidupnya di mana ia merasa sangat sedih didera kesepian. Pasalnya, mobilitas tinggi Candice remaja kala itu sebagai konsekuesi aktivitas modelingnya membuat ia harus bertemu dan bekerja dengan banyak orang dari berbagai latar belakang dan bahasa yang berbeda. Setiap harinya.

dm-player

"Waktu itu rasanya aku benar-benar ingin pulang ke rumah. Bayangkan, setiap hari aku mesti berinteraksi dengan aneka macam dan jenis orang berserta bahasa mereka yang jarang sekali aku mengerti. Karena hal itu pula aku sulit berhubungan dengan orang baru dan tidak punya teman dekat yang bisa diandalkan sebagai perantau," kenang Candice.

Kini, model berpendapatan tertinggi ke-8 di dunia modeling versi Forbes 2016 menuai kesuksesan besarnya dari apa yang sudah ia pupuk dengan perjuangan dan kerja keras tanpa putus. Bahasa bukan lagi kendala Candice dalam meniti karir sembari mengurus keluarga kecilnya. Bahasa Inggris dan Portugis saat ini ia kuasai di samping mother tongue-nya, bahasa Afrika.

Baca Juga: 10 Gaya Kasual Para Model Victoria's Secret yang Bisa Kamu Tiru!

4. Sempat berpikir ingin bunuh diri, Cara Delevingne nyatanya berhasil menginspirasi banyak remaja saat ini

Curhatan 5 Model Victoria's Secret, Korban Bully sampai SkoliosisForbes.com

Tumbuh besar di lingkungan keluarga kelas atas yang termasuk dalam lingkaran kebangsawanan kerajaan Inggris tidak otomatis membuat Cara menikmati hidupnya dengan damai. Masa kecil dan remajanya diisi oleh rangkaian depresi yang mengerikan. Ibunya adalah seorang pecandu obat-obatan dan Cara mengaku, kala itu justru dirinyalah yang "mengasuh orang tuanya".

Bintang film "Suicide Squad" ini sempat didiagnosa mengalami dyspraxia atau gangguan pada koordinasi otak dan ototnya yang lantas membuat kemampuan baca-tulisnya berantakan. Di usia 9, literasinya seperti remaja usia 16 tahun. Sebaliknya, ketika berumur 16 tahun, kemampuannya kembali setara seperti anak kecil.

Mengisap ganja sampai self-harm mengisi kehidupan remaja Cara sebagai pelarian dari setiap frustrasi dan kekecewaan yang dirasakannya. She even genuinely hated herself back then. Usai putus sekolah karena kemauannya sendiri dan mulai terjun ke dunia modeling, keadaan Cara berangsur membaik. Ia mulai menemukan siapa dirinya meskipun baru benar-benar digaji di tahun kedua bekerja dalam industri modeling.

Pembawaan Cara yang easy-going dan energik segera membuatnya jadi magnet bagi rekan-rekan model dan tentu saja, menjadi kesayangan para desainer terkemuka. Kini, Cara Delevingne adalah primadona jagat industri mode dengan puluhan cover majalah dan fashion show yang menampilkan pesonanya bahkan hingga ke layar lebar. 

5. Punya kelainan tulang belakang bukan halangan bagi Martha Hunt untuk bersinar di dunia impiannya

Curhatan 5 Model Victoria's Secret, Korban Bully sampai SkoliosisSassydaily.com

Bagi Martha yang kala itu berumur 14 tahun dan punya mimpi besar menjadi model, diagnosis dokter tentang dirinya yang mengidap skoliosis benar-benar musibah terbesar dalam hidupnya. Karena tulang belakangnya sudah melengkung lebih dari 50°, Angel VS asal North Carolina, Amerika Serikat ini menjalani operasi besar di usia 17 tahun. Sepotong besi metal ditanam di sepanjang punggungnya untuk meluruskan tulang yang bengkok, meski kabarnya pemasangan ini tidak sepenuhnya mengembalikan bentuk ideal tulang punggung penderita skoliosis.

Loh, terus gimana caranya Martha bisa workout ala Angel VS lainnya yang terbilang cukup padat dan intens?

Martha bilang, sampai saat ini dia masih ekstra hati-hati di setiap aktivitas olahraga. Walaupun begitu, model videoklip "Paris" The Chainsmokers ini sangat bangga atas segala pencapaiannya di dunia modeling selama ini sampai didaulat menjadi Angel VS dengan kondisinya yang seperti ini.

Martha sempat frustrasi gara-gara kekhawatiran soal karir modeling-nya yang terancam pupus. Tapi, karena tekad kerasnya lebih besar daripada kerisauan dan keputusasaan itu sendiri, ia berhasil membantai pikiran-pikiran negatif yang menghantuinya tentang kecacatan berupa bekas luka jahitan di punggung akibat skoliosis yang akan membuatnya gagal menembus industri mode internasional. Buktinya, prasangka-prasangka buruk itu tak pernah terjadi di hidupnya.

Dari rasa insecure yang menumpuk di dirinya setiap kali berjalan di atas runway dan merasa setiap pasang mata akan meneliti ketidaksimetrisan tubuhnya dengan tajam, perlahan-lahan, Martha mulai mencintai dirinya sendiri. Luar dan dalam. Lewat esai tentang perjuangannya melawan skoliosis, Martha berharap ia bisa jadi inspirasi bagi penderita lainnya di penjuru dunia lewat kampanye kesadaran dan kepercayadirian pengidap skoliosis. Ia percaya semua orang punya keunikan dan ciri khas tersendiri untuk membuatnya berbeda dengan orang lain. 

Baca Juga: Model Victoria's Secret Ini Putuskan Nikahi Diri Sendiri

Niken Larasati Photo Writer Niken Larasati

a textrovert

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya