Stigma dan Tantangan Perempuan dalam Dunia Karier, Apakah Masih Ada?

Banyak perempuan yang kesulitan berwirausaha dan berkarier

Jakarta, IDN Times- Sejak dulu, kaum perempuan memang seringkali menerima kesulitan dalam berbagai aspek. Mulai dari pendidikan, ekonomi, karier, hingga kehidupan personalnya. Khususnya dalam berkarier, sampai saat ini masih banyak stigma dan anggapan negatif masyarakat terhadap perempuan yang memiliki karier. Apalagi jika kariernya di dalam dunia teknologi yang memang identik dengan laki-laki.

Selain itu, banyak juga perempuan yang mengalami kesulitan dalam berwirausaha dan memimpin sebuah kelompok. Hal itu lagi-lagi disebabkan oleh stigma yang masih mengakar dalam masyarakat. Isu ini diangkat juga oleh East Ventures dalam acara Women with Impact dengan tema 'Tech for gender equity: Empowering women, improving livelihoods' pada Rabu, (08/03/2023) dalam rangka memperingati International Women's Day di Google Indonesia, Jakarta Selatan. Inilah beberapa poin penting yang disampaikan terkait perempuan dalam karier, teknologi, dan kewirausahaan.

1. Perempuan memiliki kendala dalam membangun bisnis dan usaha

Stigma dan Tantangan Perempuan dalam Dunia Karier, Apakah Masih Ada?Acara Women with Impact oleh East Ventures bertemakan 'Tech for gender equity: Empowering women, improving livelihoods' pada Rabu, (08/03/2023) di Google Indonesia dalam rangka IWD 2023 (dok. East Ventures)

Saat ini, tentunya sudah banyak kaum perempuan yang mulai membangun bisnisnya sendiri. Namun, gak bisa dimungkiri, ternyata perempuan kerap mendapatkan kendala dalam membangun bisnis dan usaha. Hal tersebut sebenarnya merupakan salah satu dampak dari ketidaksetaraan gender yang sampai saat ini masih banyak terjadi.

"Kita melihat bahwa ketidaksetaraan gender terus berlanjut. Hal ini menjadi semakin jauh, terutama karena kita menghadapi berbagai krisis dan kemunduran perkembangan yang disebabkan Covid-19. Bahkan sebelum Covid, bisnis milik perempuan sudah menghadapi ketimpangan, namun ketimpangan ini semakin dalam selama Covid," ujar Mari Elka Pangestu, World Bank’s Managing Director of Development Policy and Partnerships.

Ternyata, pandemi Covid juga menyebabkan kondisi ini semakin parah. Mari menambahkan, hal itu dikarenakan selama Covid, perempuan mengalami beban merawat keluarga yang semakin meningkat. Sehingga, berpengaruh juga terhadap karier dan bisnis mereka. Selain itu, secara umum, ternyata perempuan memang mengalami kesulitan lebih tinggi dalam berbisnis daripada laki-laki.

"Data dan analisis menunjukkan, perempuan 25 persen lebih kecil kemungkinannya untuk memulai usaha dibanding laki-laki. Perempuan juga cenderung terjun ke bisnis dengan margin lebih rendah, sektor dengan pertumbuhan lebih lambat, sehingga produktivitas dan keuntungan perempuan dalam UKM hanya sekitar setengah dari bisnis miliki laki-laki," jelas Mari.

Sehingga, dapat dikatakan, bahwa memang benar jika perempuan masih mengalami banyak kesulitan untuk berkarier dan berbisnis. Mari juga menyebutkan, saat awal membangun bisnis, pengusaha laki-laki berpotensi mengakses modal tumbuh 30 persen lebih cepat. Sedangkan akses itu akan sulit untuk didapatkan oleh kaum perempuan.

2. Dalam karier secara umum, perempuan juga kerap menemukan tantangan

Stigma dan Tantangan Perempuan dalam Dunia Karier, Apakah Masih Ada?Acara Women with Impact oleh East Ventures bertemakan 'Tech for gender equity: Empowering women, improving livelihoods' pada Rabu, (08/03/2023) di Google Indonesia dalam rangka IWD 2023 (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Bukan hanya dalam dunia kewirausahaan dan bisnis, sebenarnya perempuan juga masih mengalami kesulitan dalam berkarier secara umum. Masih banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap perempuan karier. 

"Saya rasa, salah satu tantangan terbesar perempuan dalam berkarier adalah tentang waktu. Karena pertanyaan yang akan selalu perempuan dapatkan adalah, 'kapan kamu menikah?' Mereka gak pernah bertanya kepada laki-laki, namun selalu bertanya pada perempuan. Selain itu, perempuan juga selalu ditanya tentang balance life antara pekerjaan dan kehidupan. Hal itu hanya ditanyakan pada perempuan," tutur Grace Tahir, Co-Founder of Everest Media & Medico.

Gak bisa dimungkiri, sampai saat ini memang banyak orang-orang yang bertanya terkait keseimbangan antara kehidupan dan karier perempuan. Misalnya, saat perempuan sudah berkeluarga, gak jarang juga perempuan diminta untuk memilih agar fokus pada karier atau keluarganya saja. Padahal, banyak perempuan yang mampu untuk melakukan keduanya.

3. Perempuan yang bekerja dalam bidang teknologi pun masih mendapatkan stigma negatif

Stigma dan Tantangan Perempuan dalam Dunia Karier, Apakah Masih Ada?Acara Women with Impact oleh East Ventures bertemakan 'Tech for gender equity: Empowering women, improving livelihoods' pada Rabu, (08/03/2023) di Google Indonesia dalam rangka IWD 2023 (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Perempuan yang berkarier memang sering mendapatkan kendala, terlebih dalam bidang teknologi. Karena bidang teknologi kerap dikaitkan dengan laki-laki. Masyarakat menganggap bahwa pekerjaan di bidang teknologi memang 'untuk laki-laki'. Padahal, perempuan juga mungkin memiliki keterampilan yang setara dalam bidang teknologi.

dm-player

"Tantangan saya dalam bekerja di bidang teknologi sebenarnya datang juga dari keluarga. Karena bukan hanya tentang keterampilan dan sertifikasi di bidang teknologi saja. Jika keluarga gak menyetujui dan lebih setuju kamu bekerja di bidang lain, maka itu juga akan menjadi tantangan tersendiri. Jadi, bekerja di bidang teknologi sebenarnya bukan hal mudah untuk saya," kata Isabella Wibowo, TV, News, and Media Partnerships of YouTube Indonesia.

Bukan hanya dari masyarakat, ternyata tantangan juga bisa datang dari keluarga. Mungkin, masih banyak anggota keluarga yang menganggap bahwa pekerjaan di bidang teknologi itu bukan untuk perempuan. Seperti yang dialami juga oleh Isabella. Tentunya, ini akhirnya menjadi tantangan terbesar dari seorang perempuan yang ingin bekerja di bidang teknologi.

Baca Juga: 5 Tips untuk Perempuan Karier, Tetap Jadi Ibu Rumah Tangga yang Hebat

4. Laki-laki yang bekerja lebih dihargai dan diapresiasi daripada perempuan

Stigma dan Tantangan Perempuan dalam Dunia Karier, Apakah Masih Ada?Acara Women with Impact oleh East Ventures bertemakan 'Tech for gender equity: Empowering women, improving livelihoods' pada Rabu, (08/03/2023) di Google Indonesia dalam rangka IWD 2023 (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Jika dibandingkan, perempuan dan laki-laki yang bekerja memang kerap mendapatkan perlakukan yang beda di beberapa lingkungan. Perempuan yang bekerja sering dianggap terlalu ambisius. Dalam beberapa kondisi, perempuan yang mengejar karier juga sering mendapatkan pertanyaan, 'kapan menikah?'

Hal itu tentunya sering membuat kita kesal. Menurut Grace, hal tersebut juga gak bisa kita ubah. Namun, bukan berarti kita harus berhenti mengejar karier karena omongan orang lain.

"Kamu gak bisa mengubah orang lain. Kamu hanya perlu meyakinkan diri sendiri, bahwa opini itu gak penting. Jadi, kamu gak perlu mengubah opini orang lain, kamu hanya perlu terus bergerak maju. So, go girl," kata Grace.

Grace juga menambahkan, jika kamu gak melakukan apa yang kamu mau, maka kamu hanya akan menyesal. Jadi, jika kamu melihat ada peluang atau kesempatan, maka gak ada salahnya untuk memanfaatkan itu. Karena omongan dari orang lain sebenarnya gak terlalu berkontribusi banyak dalam kehidupanmu.

5. Solusi untuk menutup kesenjangan gender dalam karier, bisnis, dan produktivitas

Stigma dan Tantangan Perempuan dalam Dunia Karier, Apakah Masih Ada?Acara Women with Impact oleh East Ventures bertemakan 'Tech for gender equity: Empowering women, improving livelihoods' pada Rabu, (08/03/2023) di Google Indonesia dalam rangka IWD 2023 (dok. East Ventures)

Dari banyaknya isu atau permasalahan terkait perempuan bekarier, sebenarnya ada beberapa solusi yang bisa dilakukan. Hal tersebut disampaikan juga oleh Mari, ia menyebutkan bahwa,

"Kami mengidentifikasi bahwa yang dibutuhkan adalah pendekatan holistik ekosistem untuk mengatasi empat pilar, yakni pembiayaan, keterampilan dan jaringan, pasar dan teknologi, serta lingkungan yang mendukung," ujarnya.

Tentunya, lingkungan juga menjadi aspek pendukung yang gak kalah penting. Jika perempuan sudah cukup mapan dan siap untuk berkarier, namun lingkungan kurang mendukung, maka hasilnya gak maksimal. Sehingga empat aspek atau pilar tersebut menjadi hal yang cukup krusial.

Nah, itulah beberapa fakta dan poin penting terkait perempuan dalam karier, teknologi, dan wirausaha di acara International Women's Day by East Ventures. Gak bisa dimungkiri, tantangan yang dihadapi perempuan memang akan selalu ada. Namun, itu bukanlah hal yang bisa mencegah perempuan untuk terus mengejar impiannya.

Baca Juga: 5 Anggapan Miring yang Sering Disematkan kepada Perempuan Karier

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya