IWD 2020: 6 Pembicara di Sesi Literasi IWD 2020 by IDN Times
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memeringati International Women's Day yang jatuh di bulan Maret, IDN Times menggelar acara dengan tema #EachForEqual. Diselenggarakan di kantor IDN Media Creative Lab Surabaya pada 7 Maret 2020, acara ini menghadirkan ibu Risma selaku walikota Surabaya dan lebih dari 20 pembicara wanita inspiratif di berbagai bidang yang akan menceritakan perjuangan masing-masing dalam mewujudkan #EachForEqual.
Menghadirkan 6 pembicara di sesi literasi yang membuat mood menulis naik lagi.
Siapakah mereka? Yuk dicek.
1. Chaterin Nesia - Sekretaris FJPI Jatim
Dulu jurnalis perempuan jumlahnya masih sedikit. Bahkan sering diremehkan oleh narasumber pria. Jadi, mau tak mau harus riset dulu sebelum wawancara. Mengingat seorang jurnalis perempuan bukan mengandalkan kecantikan, tetapi kecerdasan.
2. Risa Santoso, BA., M.Ed - Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang
Banyak sekali perempuan di kampus Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang menghasilkan karya saat mereka diberi kesempatan. Bahkan mereka sudah menikah dan memiliki anak. Namun, sayangnya fleksibilitas waktu untuk mereka masih minim didapat, jadi butuh perubahan mindset tentang fleksibilitas.
3. Kathleen Azali - Founder C2o Library
Awalnya C2o Library dikelola oleh organisasi sendiri yang di dominasi oleh perempuan. Di sana bukan hanya berisi buku dan naskah saja, melainkan digital juga. Seperti penggunaan komputer atau web untuk pendataan buku.
Baca Juga: IWD 2020: Letkol Dwi Anna Wahyuningrum Kembangkan Empati dalam Militer
Editor’s picks
4. Dr. Hernani Sirikit, MA - Dosen Stikosa AWS
Seorang jurnalis senior yang pernah bekerja di Surabaya Post, SCTV, dan Jakarta Post sejak tahun 1984. Membagikan ilmu dan pengalamannya lewat Srikit School of Writing demi menghasilkan para penulis baru berkualitas. Dan kesuksesan tersebut terjadi berkat dukungan dari orang terdekat, salah satunya suami. Jadi, kunci sukses para single adalah menemukan suami yang tepat.
5. Melyani Dwi Astuti - Guru honorer dan novelis
Menjadi salah satu murid dari Srikit Syah dan akhirnya menghasilkan sebuah karya. Meskipun awalnya ada keinginan menulis tapi tak percaya diri. Namun berkat dukungan sang guru, akhirnya banyak karya yang dilahirkan. Apalagi, menulis adalah bukti bahwa dia pernah ada di bumi.
6. Endri Kurniawati - Survivor kanker payudara, penulis novel
Bekerja di Tempo Jakarta selama 19 tahun membuatnya harus terus menghasilkan tulisan sesuai dengan karakter pembaca. Namun ketika divonis sakit kanker payudara, akhirnya pindah ke Surabaya. Dan membagikan pengalamannya dalam memoar agar para penderita kanker lainnya tak merasa kebingungan dengan sakitnya.
Acara International Women's Day bertema#EachForEqual merupakan pertemuan independen yang diinisiasi oleh IDN Times sebagai komitmen untuk mengapresiasi para perempuan yang memperjuangkan kesetaraan hak di berbagai bidang.
Dalam acara yang disponsori oleh PT. Petrokimia Kayaku dan Indofood ini, para pembicara juga akan membentuk jejaring perempuan profesional lintas profesi sehingga bisa menimbulkan semangat para Millenials yang hadir untuk berkarya di bidang yang digeluti.
Maju terus perempuan Indonesia!
Nah, itu dia kisah dan pesan dari para pemateri literasi. Semoga bisa membuatmu makin betah menulis dan menghasilkan banyak karya bermanfaat.
Baca Juga: IWD 2020: AKBP Ganis Sebut Wanita Harus Berperan dalam Pembangunan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.