6 Fakta Water Birth yang Harus Calon Ibu Pertimbangkan

Bahaya gak sih?

Water birth atau melahirkan di dalam air memang makin populer akhir-akhir ini. Bahkan, banyak para selebriti yang memilih metode melahirkan satu ini. Tapi sebenarnya melahirkan di dalam air masih menjadi perdebatan panjang para dokter Indonesia. Meski metode ini dipercaya bakal meminimalkan rasa sakit, tapi ternyata ada juga beberapa risiko di baliknya.

Nah, jika kamu ingin memilih metode water birth saat melahirkan buah hati, maka kamu wajib tahu beberapa pertimbangan ini.

1. Water birth belum masuk ke kurikulum dokter Indonesia dan masih jadi pro dan kontra sampai saat ini

6 Fakta Water Birth yang Harus Calon Ibu PertimbangkanUnsplash/Sean Roy

Sampai saat ini water birth masih menjadi perdebatan para dokter di Indonesia. Meski ada beberapa rumah sakit yang memfasilitasi melahirkan dengan cara ini, namun banyak pula dokter yang tidak mendukung metode ini. Bahkan, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) belum menganjurkannya. Ketua Fertilitas Endokrinologi Reproduksi POGI, dr. Anton mengatakan bahwa belum ada penelitian yang cukup mengenai keamanan dalam proses persalinan water birth.

Bahkan, sudah ada surat edaran untuk seluruh anggota POGI yang menyatakan bahwa bakal menjadi tanggungjawab perorangan apabila terjadi kecelakaan sewaktu water birth. Dokter Anton pun menegaskan bahwa metode ini sudah lama ditinggalkan. Pasalnya, ada banyak risiko seperti terkontaminasi virus dan bakteri. Belum lagi ketika tiba-tiba ada kendala saat proses persalinan dan harus segera dilakukan tindakan.

Jadi, jika kamu memilih metode ini pastikan didampingi oleh dokter atau bidan bersertifikasi dan juga staf perawat ahli.

2. Kolam harus diisi dengan air yang bersuhu hampir sama dengan suhu air di dalam rahim, tidak kurang dan tidak lebih

6 Fakta Water Birth yang Harus Calon Ibu Pertimbangkankedocumentary.com via huffingtonpost.com

Melahirkan dengan metode water birth membuat orang-orang di sekitarmu harus siap repot. Alih-alih tidur telentang di kasur kamu harus masuk ke dalam kolam (yang sesuai standar). Kamu perlu menyiapkan kolam karet berukuran 2 meter yang memiliki tekstur menonjol di bagian dasarnya supaya posisi tidak merosot. Jika ingin melahirkan di bathtub kamu perlu membersihkannya dulu dengan klorin 5% yang bisa didapat dari bayclin supaya bebas bakteri.

Selain itu, pastikan air yang ada di dalam kolam bersuhu 36-37'C. Hal ini berfungsi supaya bayi tidak shock karena perbedaan suhu sekaligus menghindari hypothermia. Orang-orang di sekitarmu pun harus siap direpotkan dengan mengisi air kolam dengan air matang dan menjaga suhunya. Hindari menggunakan air ledeng karena ini sumber bakteri, bahkan air hangat adalah media tumbuh suburnya bakteri dan rentan menjangkiti si buah hati.

3. Hanya ibu hamil tertentu yang bisa menjalani water birth

6 Fakta Water Birth yang Harus Calon Ibu Pertimbangkaninstagram.com/mrssharen

Tidak semua ibu hamil bisa melahirkan dengan metode ini. Jika usiamu kurang dari 17 tahun atau bahkan lebih dari 35 tahun, maka melahirkan dengan cara water birth tidak dianjurkan. Selain itu, posisi bayi yang sungsang, berat bayi yang besar, bayi kembar, usia kehamilan yang prematur juga tidak diperbolehkan. Apalagi, jika sang ibu menderita penyakit tertentu seperti diabetes, infeksi, hingga penyakit herpes. Karena air bisa jadi media untuk menyalurkan bakteri dan bisa menjangkiti mata, mulut, dan kelenjar lain dari bayi.

dm-player

Baca Juga: Berunsur Bali dan Inggris, Ini Arti Nama Putri Sharena & Ryan Delon

4. Meski minim rasa sakit dan ibu merasa lebih rileks, tapi ada risiko proses ini tak aman untuk sang bayi

6 Fakta Water Birth yang Harus Calon Ibu PertimbangkanUnsplash/Tim Bish

Melahirkan di dalam air hangat akan membuat para ibu merasa nyaman. Pasalnya, tubuh secara otomatis akan menghasilkan endorfin yang bisa meringankan rasa sakit. Selain itu, rasa nyaman, rileks karena mudah bergerak juga bisa didapatkan dari proses persalinan ini. Kamu bakal masuk ke kolam dan mengambil posisi jongkok, tiduran, atau posisi apapun yang membuatmu nyaman untuk mengejan.

Namun, proses water birth bukan tanpa resiko. Saat mengejan akan ada kotoran sang ibu yang ikut keluar dan mengontaminasi kebersihan air. Bahkan bayi juga memiliki kemungkinan menghirup tinja pertamanya sendiri. Risiko bayi tenggelam dan asphyxiation (kekurangan pasokan oksigen) juga bisa terjadi. Selain itu, bayi bisa menderita pneumonia karena bakteri di dalam kolam.

Sindrom mekonium juga mengancam, sindrom ini terjadi karena bayi meminum air ketubannya sendiri sehingga bisa menimbulkan gangguan pernapasan. Selain itu, ada juga resiko kerusakan tali pusat karena bayi akan diangkat keluar dan gerakan ini bisa menyebabkan tali pusat terkoyak.

5. Disarankan menjalani water birth di rumah sakit saja, jadi bisa segera diambil tindakan ketika ada masalah pada bayi dan ibunya

6 Fakta Water Birth yang Harus Calon Ibu PertimbangkanUnsplash/Andrew Branch

Mungkin banyak yang lebih memilih untuk melahirkan dengan metode water birth di rumah sendiri karena lebih privat dan nyaman. Namun, kamu juga perlu memikirkan resiko yang mungkin saja bisa terjadi jika ada kendala yang tak terprediksi sebelumnya. Misalnya saja, bayi yang tak kunjung keluar, terlilit tali pusar, hingga adanya komplikasi. Sehingga kamu harus segera dipindahkan ke bed dan mendapatkan penanganan selanjutnya.

Untuk mempermudah proses persalinan sekaligus mengamankanmu dan sang bayi, sebaiknya kamu melakukan proses water birth di rumah sakit yang memang sudah memfasilitasi metode tersebut sekaligus memiliki track record baik. Pasalnya bakal ada staf medis yang mendampingi dan siaga selama persalinan berlangsung. Budget yang harus disiapkan sekitar 7-15 juta.

6. Harus bisa memperhitungkan waktu yang tepat untuk bisa masuk ke dalam kolam

6 Fakta Water Birth yang Harus Calon Ibu Pertimbangkanappleblossomfamilies.com via huffingtonpost.com

Ketepatan kapan masuk ke kolam juga perlu diperhitungkan pasalnya banyak kontraksi palsu yang bakal dialami ibu hamil. Jika kamu terlalu lama di dalam kolam dan sang bayi tak kunjung keluar, suhu air bakal berkurang. Harus ada orang yang siap sedia untuk memasukkan air hangat dan memastikan suhu air tetap normal ketika si bayi keluar. Namun, jika terlalu cepat masuk ke kolam, maka proses persalinan justru bakal melambat. Kamu juga disarankan untuk banyak minum air putih supaya tidak dehidrasi.

Konsultasikan dulu dengan dokter kandungan dan ikuti kata hati. Jangan ikut-ikutan tren dan terbujuk rayuan ya! Apapun cara melahirkannya, normal, cesar, ataupun water birth, kalian adalah calon ibu hebat terpilih yang siap membawa manusia baru ke dunia!

Baca Juga: 10 Perjalanan Sharena Delon dari Hamil Sampai Melahirkan Anak Kedua

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya