Grace Melia, Perempuan Tangguh Pendiri Rumah Ramah Rubella

#AkuPerempuan "Mudahlah bahagia karena hal sederhana"

IDN Times berkesempatan mewawancarai Grace Melia, salah satu perempuan hebat yang membawa perubahan. Meski memiliki seorang anak yang berkebutuhan khusus, semangatnya tak patah.

Perempuan berusia 28 tahun ini bertekad untuk membuat perubahan dengan mendirikan Rumah Ramah Rubella, komunitas bagi orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk saling berbagi. Bagaimana perjuangannya untuk mendirikan RRR dan merawat sang buah hati?

1. Grace Melia bertekad mendirikan Rumah Ramah Rubella setelah anak pertamanya, Aubrey, terkena dampak dari congenital rubella syndrome

Grace Melia, Perempuan Tangguh Pendiri Rumah Ramah RubellaInstagram.com/rumahramahrubella

Aubrey Naiym Kayacinta (Ubii) lahir pada 19 Mei 2012 dari pasangan Aditya Suryaputra dan Grace Melia Kristanto. Di usianya yang keenam bulan, Grace menyadari bahwa perkembangan Ubii tak seperti anak seusianya. Nalurinya sebagai seorang ibu makin kuat dan dia memutuskan untuk segera memeriksakan kesehatan buah hatinya. Hasilnya, Ubii positif mengidap congenital rubella syndrome.

Penyakit ini membuat Ubii mengalami gangguan pada motorik, kebocoran jantung, hearing loss, dan pengapuran otak. Grace pun ingat ketika sedang mengandung Ubii di usia trimester pertama, dirinya terjangkit penyakit campak. Gejala yang dirasakan pun sama seperti demam pada umumnya, sehingga Grace tak menaruh curiga. Padahal virus ini sangat berbahaya bagi janin dan akan memberikan dampak yang cukup berat setelah bayi dilahirkan.

2. Tekadnya sudah bulat, agar semua orang khususnya para calon ibu mengetahui bahayanya virus campak Jerman

Grace Melia, Perempuan Tangguh Pendiri Rumah Ramah RubellaInstagram.com/rumahramahrubella

Terdorong oleh kondisi Ubii, Grace pun semakin bertekad bahwa dia harus melakukan sesuatu. Mendirikan Rumah Ramah Rubella adalah salah satu jalan yang dipilihnya. Rumah Ramah Rubella adalah komunitas yang diperuntukkan bagi para orangtua dengan anak yang mengalami TORCH kongenital.

Selain itu, komunitas ini juga aktif mengkampanyekan pentingnya melakukan screening TORCH dan vaksin MMR sebelum menikah, memberikan seminar, menyebar pamflet, dan banyak lagi. Berawal dari grup Facebook, sekarang Rumah Ramah Rubella sudah memiliki 21.423 anggota.

"Motivasinya simple dan sederhana banget sebenernya. Cuman kepengin agar keluarga-keluarga yang punya anak difabel karena Rubella bawaan bisa punya tempat untuk saling sharing, tukar informasi, dan menguatkan." ujar wanita yang kini berdomisili di Jogja ini.

3. Tanggapan miring dari orang sekitar gak menyurutkan langkahnya untuk terus berkarya agar suaranya semakin didengarkan

Grace Melia, Perempuan Tangguh Pendiri Rumah Ramah RubellaInstagram.com/grace.melia/

Meski demikian, perjuangan Grace tak lantas berjalan mulus, mendapat komentar miring dari orang di sekitar sudah sering didengar. "Dinyinyirin pernah dalam beberapa konteks ya. Konteks menceritakan Ubii, sempat dianggap kok mengumbar aib, mengeksploitasi anak, mempertontonkan kesedihan, minta dikasihani."

"Dalam konteks peran sebagai pegiat RRR dan pekerja online (blogger/buzzer), dinyinyirin kok sempet kalo update blog dan sosmed tapi di RRR gitu-gitu aja. On my defense, caraku mencari uang via blog dan sosmed itu harus selalu di-maintain. Betul, tidak setiap hari dapat sponsored post/job. Tapi kalau blog dan sosmed tidak rutin diupdate, apa kabar engagement, apa kabar pembaca, itu kan harus dijaga dalam kaitannya dengan agar bisa terus menghasilkan."

Baca juga: Zahra Muzdalifah: Srikandi Sepak Bola Indonesia yang Gak Takut Bersaing

dm-player

4. Berkampanye, menulis buku dan blog adalah sekian banyak cara yang terus dilakukannya

Grace Melia, Perempuan Tangguh Pendiri Rumah Ramah RubellaInstagram.com/grace.melia/

Meski memiliki kendala, Grace tidak menyerah "Kendalanya mungkin karena sebetulnya waktunya tidak sebanyak itu, tidak seperti aktivis lain yang mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk campaign mereka. Aku masih bagi-bagi nemenin Ubii dan karena aku cari income dari blog (which means I consider it as a work, sometimes). Waktu tidak sebanyak itu padahal ingin bikin ini itu ini itu." ujar ibu dua anak ini.

Selain mendirikan Rumah Ramah Rubella, Grace juga menelurkan buku yang berjudul 'Letters to Aubrey'. Buku ini berisi curahan hatinya sebagai seorang ibu muda yang memiliki seorang anak berkebutuhan khusus.

5. Bahkan ketekunannya membuatnya menyabet banyak penghargaan

Grace Melia, Perempuan Tangguh Pendiri Rumah Ramah RubellaInstagram.com/grace.melia/

Grace juga aktif menulis di blognya. Memiliki tema parenting, blog ini bakal sangat berguna untuk para ibu di luar sana. Menulis adalah caranya untuk menumpahkan uneg-unegnya dan menjaga dirinya supaya tetap waras di tengah kesibukannya sebagai seorang ibu rumah tangga yang memiliki anak berkebutuhan khusus.

Ketekunannya dalam bidang menulis dan rajin mengikuti banyak kompetisi membuat wanita asal Salatiga ini panen penghargaan. Antara lain TOP 20 Indonesian Rocking Mama 2015 (The Rocking Mama), Mother of The Year 2015 (HIT Terinspirasi Ibu), 15 Ibu Hebat 2015 (The Asian Parent Indonesia), Top 10 Women of Worth 2014 (L'oreal Paris Indonesia & Femaledaily), Special Award Woman as An Agent of Change Kartini Next Generation 2014 (Kementrian Komunikasi & Informatika), 50 Besar Finalis Srikandi Blogger 2014 (Kumpulan Emak Blogger).

6. Banyak pengalaman berharga yang membuatnya terus mensyukuri hidup hingga kini

Grace Melia, Perempuan Tangguh Pendiri Rumah Ramah RubellaInstagram.com/grace.melia/

Dia selalu bisa menemukan hal bahagia dari setiap kepahitan yang dirasakannya. "Bertahan sampai hari ini dan masih waras punya Ubii dan Aiden, bisa ketemu Sheryl Sandberg COO nya Facebook di Singapore, bisa selalu (so far ya) sepakat untuk mencoba lagi sama Adit (suami) setelah berantem berat." ujar perempuan lulusan Sastra Inggris Sanata Dharma ini.

Selain itu, pesan dari para pembaca serta orang-orang yang terinspirasi dari dirinya merupakan penghargaan tersendiri bagi Grace. Hal sederhana ini selalu berhasil membuatnya bahagia, "Kalo dapet DM/message yang bilang, Because of you Mba Ges, I didn't give up raising my special need kid / Because of you, I know about Rubella / Because of you, I did Rubella vaccine sebelum nikah."

7. Pesan penting Grace Melia untuk para perempuan di Indonesia supaya berani untuk menyuarakan pendapatnya

Grace Melia, Perempuan Tangguh Pendiri Rumah Ramah RubellaInstagram.com/grace.melia/

Ibu dari Aubrey dan Aiden ini berujar bahwa "Have voice, have courage. And dont forget, happiness is all around, mudahlah bahagia karena hal sederhana. Perempuan itu harus berani. Berani punya pendapat, berani meyakini pendapatnya, dan berani mempertahankan pendapatnya. Harus punya mimpi. Harus mudah mensyukuri hal-hal sederhana karena itu lah kunci bahagia. Tidak untuk perempuan saja sih, tapi untuk semuanya." pungkasnya.

Bangkit dari keterpurukan memang tak semudah yang dibayangkan. Namun, berusahakanlah untuk berdamai pada diri sendiri, melihat segala sesuatu dari sisi positif, dan bisa menciptakan hal yang berguna bagi sekitar. Semoga cerita Grace Melia bisa menginspirasi para perempuan di luar sana.

Baca juga: Titik Winarti, Bisnis Kerajinan Tangan Meroket Berkat Gandeng Difabel

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya