Robin Lim, Bidan Ekspatriat yang Gratiskan Biaya Persalinan Para Perempuan Bali

#AkuPerempuan Ia dedikasikan hidupnya membantu para perempuan Bali dengan membangun fasilitas kesehatan untuk bersalin

Ibu Bidan Robin Lim. Begitulah beliau akrab disapa oleh orang-orang. Beliau dikenal sebagai pribadi yang ramah dan ringan tangan membantu penduduk di sekitar tempat tinggalnya, Ubud, Bali. Perjalanannya diawali ketika Ibu Robin Lim pindah dari Hawaii ke pulau dewata Bali.

Di desa Nyuh Kuning, beliau mengajar masyarakat di sana. Di sana pulalah anak kelima Ibu Robin Lim lahir. Memiliki pengalaman mengenai sensasi melahirkan di desa tersebut, dan mengetahui bahwa tingginya angka kematian wanita hamil di daerah itu membuat hatinya prihatin dan tergerak.

Sejak saat itu, ia berusaha membantu warga sekitar yang hendak melahirkan. Awalnya hanya dengan mengantar ke rumah sakit untuk bersalin dan merawat mereka pasca melahirkan, hingga dimintai bidan dan dukun beranak untuk membantu persalinan.

Ibu Robin Lim juga dibantu oleh Bidan Amerika, June Whitson yang kala itu sering berkunjung ke Bali, untuk mengajari beberapa ilmu kebidanan

Pada tahun 1995 berdirilah Yayasan Bumi Sehat, sebagai wujud dedikasi Ibu Robin Lim. Yayasan Bumi Sehat didirikan untuk membantu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan balita. Banyaknya warga kurang mampu membuat ia berpendapat bahwa biaya kesehatan yang tinggi tidak mampu dijangkau. Sehingga beliau menggratiskan pelayanan di yayasan miliknya.

Beliau tidak pernah menolak pasien walau tempat tidur di klinik bersalin Yayasan Bumi Sehat sudah penuh. Yayasan Bumi Sehat murni dijalankan dengan dana dari para donatur dan pendonor yang ingin ikut menyumbang.

dm-player

Tidak hanya sampai di situ. Perjuangan Ibu Robin Lim kemudian juga membawa beliau untuk membantu para korban bencana tsunami di Aceh pada tahun 2004. Ketika itu, bencana tsunami Aceh menyapu rata seluruh fasilitas layanan kesehatan.

Beliau dan timnya berusaha membantu para ibu hamil yang akan melahirkan dengan membangun tempat bersalin sementara di semak-semak. Untuk menghindari infeksi tetanus, ia menggunakan api untuk memutuskan tali pusar bayi. Hingga akhirnya, saat bencana sudah mereda, beliau mendirikan klinik tetap di Meulaboh.

Sampai hari ini, ibu yang pernah mendapatkan CNN Hero of The Year tahun 2011 ini kerap diundang sebagai pembicara di berbagai tempat ini. Ia masih membantu banyak sekali ibu melahirkan dan bayinya. Kendati telah membantu ratusan ibu melahirkan, ia tak lantas berbangga hati dengan pencapaiannya.

Bagi beliau, mengakomodasi persalinan yang aman bagi ibu hamil dan bayinya tidak kemudian dapat menghindarkan takdir sang ibu dan bayi jika harus meninggal dunia. Itulah yang menjadi kunci kerendahan hati Ibu Robin Lim. Ia dan 80 staff tetapnya dapat membantu hingga 600 proses kelahiran setiap tahunnya.

Selain itu beliau mengenalkan juga gentle birth dan proses water birth. Baginya yang masih aktif berkecimpung di dunia pelayanan kesehatan, tidak akan ada habisnya mendedikasikan hidup untuk membantu orang-orang di sekitarnya. Membantu persalinan mengajarkannya banyak hal termasuk cinta antara ibu dan bayinya yang menguatkan.

“Kita semua dapat mengubahnya. Cara terbaik adalah membantu bidan dengan fasilitas kesehatan, agar kita dapat menurunkan risiko persalinan, menyelamatkan hidup ibu dan bayi bersama-sama," - Robin Lim

Felicia Sarah Oktaviandita Photo Writer Felicia Sarah Oktaviandita

Half time student and half time writer. Check my profile for more interesting articles. Happy Reading Peeps! Stay In touch with me : FB = Felicia Sarah Oktaviandita IG : Felicia_sarah22

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya