Anak Perempuan Indonesia Coba Serunya Jadi Pemimpin Google & Pejabat

Rayakan Hari Anak Perempuan Internasional sepenuhnya!

Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin. Tak terkecuali dengan perempuan. Dalam rangka memperingati Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh pada 11 Oktober, Plan Indonesia dan Youth Coalition for Girls mengadakan sebuah kegiatan bertajuk #GirlsTakeover.

Kegiatan ini berhasil menjaring lebih dari 500 anak perempuan di seluruh Indonesia untuk mendukung aksi nyata bahwa perempuan juga bisa jadi pemimpin. Di situ, anak perempuan Indonesia coba serunya jadi pemimpin Google dan pejabat. Lalu, seperti apa sih keseruan acara yang satu ini? Yuk, kita cari tahu!

1. Kegiatan 'Sehari Jadi Pemimpin' merupakan representasi bahwa semua anak perempuan juga bisa jadi pemimpin

Anak Perempuan Indonesia Coba Serunya Jadi Pemimpin Google & PejabatIDN Times/Syarifah Noer Aulia

Kegiatan #GirlsTakeover berhasil memboyong 16 anak dari berbagai penjuru daerah di Indonesia. Anak-anak yang rata-rata berusia 15-17 tahun tersebut, menunjukkan kemampuannya sebagai pemimpin.

Mereka dilatih untuk bisa tampil berani dan menyampaikan pesan pada lingkungan sekitarnya dan publik. Bahwa perempuan juga punya hak yang sama seperti laki-laki.

2. Proses #GirlsTakeover berupa pembuatan video maupun tulisan seputar peranan perempuan dari dulu hingga sekarang

Anak Perempuan Indonesia Coba Serunya Jadi Pemimpin Google & PejabatIDN Times/Syarifah Noer Aulia

Anak-anak perempuan yang terpilih, mengaku telah mengikuti proses seleksi yang cukup panjang hingga bisa mencapai momen tersebut. Mulanya, Plan Indonesia menyebarkan informasi terkait syarat dan ketentuan kegiatan #GirlsTakeover. Peserta diminta untuk membuat video berdurasi pendek mengenai peranan perempuan.

"Siapa sangka antusias peserta sungguh luar biasa? Kami senang sekali bahwa masih begitu banyak anak-anak perempuan Indonesia yang memiliki semangat untuk bisa berdiri dan menunjukkan pada semua bahwa perempuan juga mampu," kata Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan Indonesia di Google Office, Jakarta, Kamis (10/10) lalu. 

Baca Juga: 4 Tantangan Perempuan Saat Mengejar Mimpi, Bisa Ditaklukkan Kok!

3. Serunya menggantikan posisi penting Managing Direcror Google sampai Menteri, dirasakan oleh 8 anak perempuan Indonesia

Anak Perempuan Indonesia Coba Serunya Jadi Pemimpin Google & PejabatIDN Times/Syarifah Noer Aulia
dm-player

Terdapat delapan anak perempuan yang berhasil menggantikan posisi pemimpin-pemimpin di bidangnya. Mereka adalah:

  • Riska, 15 tahun dari Lembata menggantikan posisi Menkominfo, Rudiantara
  • Shabrina, 15 tahun dari Blitar menggantikan posisi Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf
  • Wafi, 17 tahun dari Surakarta menggantikan posisi Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Marina Berg
  • Naura, 17 tahun dari Magelang menggantikan posisi Direktur Pemberitaan Media Indonesia, Usman Kansong
  • Manda, 16 tahun dari Bogor menggantikan posisi Pemimpin Redaksi The Jakarta Post, Nezar Patria
  • Elin, 16 tahun dari Kota Kupang menggantikan posisi Gubernur NTT, Victor Laiskodat
  • Gema, 15 tahun dari Lembata menggantikan posisi Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Hasyim Ashari
  • Veni, 15 tahun dari Nagekeo menggantikan posisi Kepala Seksi Pemberitaan TVRI Stasiun NTT, Irawati Barmantyas

Anak-anak perempuan ini mengaku sangat menikmati peran barunya tersebut. "Kapan lagi bisa jadi pemimpin Google dan tak sekadar bilang 'Oke Google, Oke Google' saja? Saya juga diberi kesempatan untuk memimpin rapat mingguan. Sungguh pengalaman yang tak bisa dibandingkan dengan apa pun," ungkap Shabrina.

4. Salah satu anak perempuan yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, mengaku bangga bisa merebut kekuasaan Menkominfo selama satu hari

Anak Perempuan Indonesia Coba Serunya Jadi Pemimpin Google & PejabatIDN Times/Syarifah Noer Aulia

Maria Paskalia Wulandike Making merupakan gadis berusia 15 tahun asal Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur. Anak perempuan yang biasa disebut Riska itu, berhasil merebut kekuasaan Rudiantara sebagai Menkominfo selama satu hari.

"Ini sungguh membuat saya semakin termotivasi untuk bisa menjadi perempuan hebat. Kesempatan untuk merebut tahta Bapak Rudiantara selama satu hari, akhirnya kesampaian juga," ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga menceritakan jadwal Rudiantara yang sangat padat. "Dari mulai melek mata, saya langsung bergegas karena sudah gak sabar menjalani peran baru sebagai Menkominfo. Memimpin rapat, meninjau, serta berdiskusi dari satu tempat ke tempat yang lainnya," cerita siswi yang masih duduk di bangku kelas 1 SMA Frater Don Bosco Lewoleba itu.

5. Google memberikan kemudahan bagi anak perempuan untuk menjaga keamanan dalam menggunakan internet

Anak Perempuan Indonesia Coba Serunya Jadi Pemimpin Google & PejabatIDN Times/Syarifah Noer Aulia

Demi menjaga privasi dan ciptakan kenyamanan, Google terus memberikan kontribusi nyata dengan menghadirkan inovasi terbaru. Kampanye #JagaPrivasimu dimaksudkan agar perempuan bisa lebih memahami dan menjaga keamanan dalam menggunakan internet.

"Inovasi terbaru ini bisa diakses secara universal. Hal ini tidak terkait dengan faktor gender, usia, ras, dan sebagainya. Perempuan bisa menunjukkan kepemimpinannya dan mengekspresikan diri," tutup Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf di acara yang sama. 

Itulah keseruan kegiatan #GirlsTakeover, di mana anak perempuan Indonesia coba serunya jadi pemimpin. Ingat! Perempuan bukan objek seksual maupun diskriminasi, melainkan bisa menjadi pemimpin untuk kemajuan bangsa ini. 

Baca Juga: Plan International Rilis Riset Potret Pemimpin Perempuan dalam Media 

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya