Virtual Launching MUFFEST 2021, Pagelaran Busana Muslim Indonesia

Sudah diselenggarakan sejak tahun 2016

Pandemik Covid-19 berdampak secara langsung terhadap laju ekonomi seluruh dunia. Salah satu sektor yang terkena getahnya adalah bisnis fashion.

Untuk menyebarkan semangat pemulihan ekonomi nasional, Indonesian Fashion Chamber (IFC) menyelenggarakan virtual press conference terkait acara Muslim Fashion Festival (MUFFEST 2021). Acara press conference daring ini dilaksanakan pada Rabu (19/8/2020), pukul 14.00 WIB.

Berikut ini telah IDN Times rangkum beberapa poin penting mengenai acara pagelaran busana tersebut, simak ya!

1. Gaya hidup yang berubah di era pandemik turut memengaruhi keberlangsungan sektor usaha fashion lokal

Virtual Launching MUFFEST 2021, Pagelaran Busana Muslim IndonesiaIDN Times/Tyas Hanina

Teten Masduki selaku Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah turut memeriahkan acara press conference daring ini. Ia menyampaikan pesan bahwa perubahan pada sistem ekonomi di seluruh dunia turut memengaruhi gaya hidup. "Gaya hidup telah berubah, sehingga berpengaruh juga terhadap UKM fashion," ujarnya.

Untuk dapat survive dalam kondisi ini, ia memberikan pesan untuk para UKM agar mampu beradaptasi. Salah satu caranya adalah belajar memahami perubahan perilaku konsumen lokal.

Salah satu potensi dunia bisnis fashion yang ia lihat adalah bisnis busana muslim. Ia mengatakan, "Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di Dunia. Indonesia peringkat ke-3 dalam sektor fashion muslim di dunia".

2. Tiga hal utama dalam industri fashion: SDM, lingkungan, serta keuntungan

Virtual Launching MUFFEST 2021, Pagelaran Busana Muslim IndonesiaIDN Times/Tyas Hanina

Teten menuturkan bahwa ada tiga hal utama yang diusung oleh MUFFEST, yaitu: people, planet, serta profit. Setiap usaha bisnis tentunya melirik keuntungan yang akan didapatkan, akan tetapi ia juga menekankan pentingnya membangun usaha fashion yang bersifat sustainable. "Cita-cita untuk sustain ini akan sejalan dengan program kementerian," tuturnya.

Fiki Satari selaku staff khusus menteri KUKM pun menuturkan hal yang sama. Ia mengatakan bahwa dari segi bahan baku sudah banyak industri yang menyediakan bahan berkualitas yang bersifat lebih ramah lingkungan. "Sehingga industri kita gak selalu bergantung pada produk impor," pungkasnya.

3. Tema yang diangkat oleh MUFFEST 2021 adalah semangat pemulihan industri fashion melalui slow fashion

Virtual Launching MUFFEST 2021, Pagelaran Busana Muslim IndonesiaIDN Times/Tyas Hanina

Ali Charisma selaku national chairman dari IFC menjelaskan tentang tema besar yang diangkat pada MUFFEST 2021. "Tema besarnya adalah recovering fashion industry with slow fashion," ujarnya.

Tema tersebut ditekankan dengan mengedepankan pentingnya penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan dan sustainable. Recovering atau pemulihan yang dimaksud oleh Ali menyangkut tentang situasi ekonomi nasional yang juga terkena dampak dari pandemik.

dm-player

"Recovering dari Covid-19 akan merubah banyak hal. Ada sisi negatif dan positifnya," tuturnya.

Baca Juga: Profil Karina Nadila Serta Opininya tentang Industri Fashion Lokal

4. Salah satu perubahan yang dirasakan adalah banyaknya orang yang melirik peluang usaha di bidang fashion

Virtual Launching MUFFEST 2021, Pagelaran Busana Muslim IndonesiaIDN Times/Tyas Hanina

Salah satu perubahan yang dimaksud Ali adalah banyaknya perusahaan yang tutup. Ia mengatakan, "Para mantan pekerja kantoran akan memikirkan langkah baru. Dan rata-rata akan memutuskan untuk membuka usaha sendiri".

Salah satu bidang usaha yang menurutnya berpotensi untuk dilirik banyak orang adalah bidang fashion.

"Maka MUFFEST ini hadir supaya teman-teman dapat bertahan dengan banyak cara. Dan, bisa saling kenal antar pelaku industri dan saling berbagi pengalaman," pungkasnya.

5. Selain itu, terdapat juga perubahan dalam ekosistem dunia fashion yang dirasakan oleh produsen serta konsumen

Virtual Launching MUFFEST 2021, Pagelaran Busana Muslim Indonesiainstagram.com/muslimfashionfestival

Salah satu survival skill yang menurut Ali harus dikembangkan dalam situasi pandemik ini adalah kemampuan beradaptasi dengan teknologi. Hal ini juga memengaruhi ekosistem dunia fashion dan gaya hidup masyarakat.

Dari sisi produsen ada beberapa hal yang akan berubah. Dari mulai bahan baku, desain, serta manufaktur yang lebih ramah lingkungan. Lalu, sistem produksi dan pemasaran dengan konsep "see now buy now".

Selain itu juga akan banyak fashion show atau exhibition yang dilakukan secara virtual. Dan, hal ini juga menuntut eratnya kolaborasi antar pelaku industri tata busana di tanah air.

Karena sifat ekosistemnya mengarah kepada season less collection dengan desain yang mengutamakan kenyamanan, para konsumen pun secara gak langsung akan diuntungkan menurut Ali.

"Para konsumer bisa memiliki akses besar pada produk fashion yang berkualitas dengan cara yang sangat mudah," tambahnya.

Acara MUFFEST 2021 ini akan diadakan secara offline pada tanggal 18-21 Februari 2021 di Jakarta Convention Center. Tertarik dengan deskripsi acaranya? Simak terus informasi lebih lanjutnya pada laman media sosial resmi mereka, ya!

Baca Juga: Desainer Asal Malang Bikin Masker Fashion Bertema Budaya Indonesia 

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya