5 Alasan Kenapa Kita Harus Stop Membandingkan Sesama Perempuan

Jangan lakukan ini pada orang lain maupun diri sendiri!

Apakah kamu pernah merasa tidak percaya diri lantaran membandingkan diri sendiri dengan perempuan lain? Atau, kamu pernah membandingkan perempuan lain dengan lainnya lantaran kurang simpatik pada salah satunya? Jika jawaban dari keduanya adalah iya, lebih baik segera stop membanding-bandingan perempuan satu dan lainnya!

Ada banyak efek buruk ketika kamu membandingkan diri sendiri maupun perempuan lain. Setidaknya, inilah lima sebab kenapa kita harus stop membandingkan sesama perempuan.

1. Setiap orang punya peran dan keahliannya masing-masing. Walaupun langkahnya berbeda, bukan berarti tujuannya tidak positif

5 Alasan Kenapa Kita Harus Stop Membandingkan Sesama PerempuanPexels/Jopwell

Sejak kecil, kita telah dibebaskan menentukan cita-cita masing-masing. Saat ditanya "Kalau sudah besar, mau jadi apa?" oleh orang lain, kita menjawab jadi dokter, polisi, hingga pramugari. Bahkan impian anak masa kini jauh lebih canggih lagi, yaitu YouTuber atau gamer. Begitu pula dengan aktivitas dan profesi.

Setiap aktivitas dan profesi punya tujuan mulia, selama dilakukan sepenuh hati dan punya nilai untuk sesama. Jika ingin mengajak orang untuk peduli kebersihan, kamu tidak harus menjadi Pasukan Oranye. Kamu bisa bekerja menjadi aktivis lingkungan, artis, presiden, atau siapa pun sembari memberi teladan atau mengampanyekan kebersihan.

Meski langkahnya berbeda, tapi kamu melakukannya sesuai kemampuan. Cara seorang artis dengan polisi dalam sosialisasi kebersihan, tentu tidak bisa sama bukan? Ketika artis hanya punya waktu sedikit dan harus kreatif untuk melakukannya, polisi lalu lintas bisa menyebarkan rasa cinta lingkungan bersamaan dengan waktunya bekerja di jalan.

2. Zaman sudah semakin bergerak dan berganti. Masing-masing perempuan punya cara berkarya sesuai dengan segmennya sendiri

5 Alasan Kenapa Kita Harus Stop Membandingkan Sesama PerempuanTwitter.com/@awkarin

Ketika kita hendak berkarya dan ingin tahu hasilnya seperti apa, penting untuk menentukan target agar segalanya terukur. Target ini tidak melulu soal jumlah orang, tapi juga segmen apa yang hendak dituju. Misalnya, kamu ingin anak muda berusia 17-20 tahun peduli safety trip dengan menggunakan helm.

Maka, kamu tidak mungkin melakukan pendekatan sebagaimana orang-orang berusia 30 tahun ke atas didekati bukan? Pendekatan inilah yang turut menentukan keberhasilan targetmu. Kalau kamu terus-terusan membandingkan karyamu dengan sosok yang salah, hasilnya pun bisa jadi terasa sia-sia. Minder dan putus asa yang didapat.

3. Kamu yang sibuk membandingkan diri sendiri dengan perempuan lain, coba angkat sosok itu sebagai inspirasi ketimbang sebagai pembanding

5 Alasan Kenapa Kita Harus Stop Membandingkan Sesama PerempuanPexels/Anastasiya Gepp
dm-player

Pernah merasa "Dia sempurna sekali. Pantas kalau ia menjadi model. Kalau aku, pasti mustahil!"? Pernah bergumam, "Wah, dia selalu berhasil menjalankan impiannya. Kalau aku, mana bisa? Aku cuma orang biasa dan tidak punya modal yang cukup!"? Jika iya, pola pikir seperti inilah yang perlu kamu ubah.

Biasanya, ini hanya akan membuatmu minder dan sungkan melakukan perubahan. Lantas, kamu stagnan di situ saja dan membiarkan impianmu terhempas. Daripada menjadikan seseorang sebagai pembandingmu, jadikanlah ia inspirasi! Cari sisi terlemah sosok itu dan bagaimana ia bangkit. Tirulah dengan caramu!

Baca Juga: Ini Cara Grab Edukasi Pengemudi Perempuan Anti-Kekerasan Seksual 

4. Daripada membanding-bandingkan, bukankah indah jika perempuan disatukan sebagai satu kekuatan penuh untuk membangun bangsa?

5 Alasan Kenapa Kita Harus Stop Membandingkan Sesama PerempuanTwitter.com/@therealDiSastr

Anggaplah kamu adalah sekretaris. Di kantormu, ada perempuan yang bekerja sebagai marketing, HRD, hingga cleaning service. Bayangkan kalau kalian bekerja dengan sungguh-sungguh! Lewat tugas masing-masing, semua perempuan itu pasti bisa meraih standar kesuksesan kantor.

Lewat pekerjaan cleaning service yang cekatan, sekretaris, marketing, HRD, dan lainnya bisa bekerja dengan nyaman. HRD bekerja dengan nyaman dan dapat mengatasi masalah seputar karyawan. Marketing bekerja mendapatkan pemasukan yang bisa diolah HRD menjadi gaji. Sekretaris membantu dokumen penting yang dibutuhkan ketiganya.

Kalau perempuan yang beda peran tadi, bisa membuat perusahaannya sukses, bagaimana dengan negara? Maka dari level perusahaan saja, kinerjamu bisa berpengaruh hingga negara lho! Ketimbang kompetisi, utamakan kolaborasi ya!

5. Manusia diciptakan tidak sempurna. Walau pada masa lalu pernah berbuat salah, tidak ada kata terlambat untuk mengubah diri

5 Alasan Kenapa Kita Harus Stop Membandingkan Sesama PerempuanPexels/Humphrey Muleba

Semua orang pernah salah. Jadi, wajar jika kamu melakukan kekhilafan di masa muda. Toh, semua orang pasti sempat tak mengenal jati dirinya. Lantas, mereka mencoba segala macam tindakan dari positif hingga negatif. Semua itu, hanyalah masalah waktu dalam menemukan formula diri yang sejati.

Jika sudah tahu bagaimana dirimu yang sesungguhnya, membandingkan satu sama lainnya itu tak penting. Yang penting adalah bagaimana mengevaluasi diri, membenahi dampak akibat keluputan, dan berkomitmen menjadi sosok yang bernilai bagi sesama. Tidak perlu takut bila kamu diragukan. Tunjukkan saja dengan karyamu!

Itulah sebab kenapa kita harus stop membandingkan perempuan satu dan lainnya. Kamu setuju? Buat perempuan di mana pun, ayo percaya kekuatan dirimu sendiri. Jangan membandingkan sesama perempuan dengan tujuan menjatuhkan.

Baca Juga: Hari Anak Perempuan Internasional dan Catatan Suram Pernikahan Dini

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya