8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & Hemat

Jangan lapar mata!

Jakarta, IDN Times - Menurut data Ellen MacArthur Foundation (badan yang fokus mempelajari polusi industri mode), limbah bisnis busana di dunia mencapai US$500 miliar per tahun. Hal ini membuat So Klin tergerak menyerukan kampanye sustainable fashion lewat fashion talkshow "Be Suistanable, Be Fashionable by So Klin" (16/8) di Kelapa Gading Mall.

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah pembicara menyampaikan beberapa cara mempraktikkan sustainable fashion. Berikut laporannya!

1. Jangan cepat lapar mata dan membeli baju secara serampangan. Akibatnya, akan ada banyak busana menggunung di rumah & jadi polusi

8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & HematIDN Times/Febriyanti Revitasari

"Kita beli baju hampir setiap detik. Bukan kita sendiri saja, tapi setiap orang beli banyak baju. Setiap orang harus berpikir itu lagi. Jika dilanjutkan, kita akan berkontribusi pada polusi," tutur Patrice Desilles, Academic Program Head ESMOD Jakarta.

2. Sumbangkan baju yang masih layak namun sudah jarang dipakai pada orang-orang yang membutuhkan

8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & HematIDN Times/Febriyanti Revitasari

Patrice yang berasal dari Prancis pun, mengisahkan bagaimana suistanibility sudah diterapkan sejak 25 tahun lalu. "Saya mendaur ulang sampah sendiri. Pisahkan sampah plastik, karton, dan kaca. Semua dibagi. Sampah organik dikuburkan supaya jadi kompos," katanya.

Di Indonesia, asisten rumah tangganya menjual kardus, karton, dan plastik ke tukang rosok. Setiap tiga tahun sekali, ia menyumbangkan baju-bajunya untuk orang-orang yang membutuhkan.

3. Sebelum membeli, biasakan memperhatikan label pakaian. Ini akan menentukan komitmenmu dalam merawatnya

8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & HematIDN Times/Febriyanti Revitasari

Setiap pakaian yang memiliki bahan berbeda, tentunya punya cara perawatan yang beragam pula. Oleh karena itu, produsen fashion selalu meletakkan label pakaian pada bagian kerah belakang baju. Dengan memperhatikan terlebih dahulu label ini, kamu tahu harus seberapa besar berkomitmen merawatnya.

Jika kamu memang tidak sanggup, lebih baik urungkan saja niatmu. Daripada kamu memakai bajunya hanya sekali, kemudian enggan karena perawatannya susah, lebih baik pikirkan dua kali.

Baca Juga: 7 Item Fashion ala Annissa Soebandono, Pas buat Pecinta Gaya Simple!

4. Gunakan deterjen yang tepat untuk mencuci pakaian. Salah memilih deterjen justru membuat baju cepat rusak & berakhir jadi sampah

8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & HematIDN Times/Febriyanti Revitasari

"So Klin mendukung inovasi kreatif khususnya dalam hal merawat dan mix and match pakaian. Dengan So Klin White & Bright, pakaian lama akan tetap bersih dan tampak selalu baru walaupun sudah dicuci berulang kali," sebut Joanna Elizabeth Samuel, Marketing Manager Fabric Care PT Sayap Mas Utama (Wings Group).

Jika kita bisa mempertahankan pakaian agar terlihat baru, bukankah kita jadi lebih betah memakainya dalam jangka lama? Sementara jika baju terlihat cepat lusuh, tentu kita akan semakin segan memakainya.

dm-player

Baca Juga: "Sisi Baru" dari Jakarta Fashion Week 2020

5. Pastikan penyimpanan dan cara pelipatan pakaianmu itu sudah tepat dan tidak beresiko merusak pakaian

8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & HematIDN Times/Febriyanti Revitasari

Menyimpan pakaian juga harus diperhatikan. Jangan sampai kita menaruhnya di tempat lembap dan mudah membuatnya berjamur. Melipat baju pun tidak sembarangan agar tidak membekas untuk selamanya.

6. Olah pakaian bekasmu jadi tren lagi. Misalnya dengan menambahkan pompom atau payet-payet unik hingga merombak ke bentuk yang baru

8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & HematIDN Times/Febriyanti Revitasari

Kalau bajumu masih bagus tapi sudah bosan dipakai, jangan lekas dibuang. Kamu masih bisa mengkreasikannya dengan menambah aksesoris-aksesoris kecil. Bisa dari pom-pom, kancing-kancing manis, payet, dan aneka manik-manik.

Dalam kesempatan yang sama, Patrice menunjukkan hasi karya murid sekolah mode ESMOD yang berhasil mengubah baju lama menjadi baru. Yang menarik, adalah sebuah gaun yang terbuat dari 34 jaket jeans.

7. Sumbangkan pada lembaga atau komunitas tertentu yang sanggup menjualnya dan menggunakan hasilnya untuk tujuan positif

8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & HematIDN Times/Febriyanti Revitasari

"Bisa langsung donasikan ke kami saja. Komunitas akan menerima pakaian layak bekas untuk dijual lagi. Lalu akan didonasikan untuk pendidikan di Indonesia," ungkap Deandra Djokomono (HR Sadari Sedari). 

Sadari Sedari sendiri sudah terbentuk selama setahun, tepatnya dari Januari 2018. Berdirinya komunitas ini berawal dari pengalaman Founder Sadari Sedari, Nabila saat melihat banyak pakaian di lemarinya yang tak terpakai. "Terus menyadari semua bisa dijual untuk suatu kepentingan. Misalnya beramal," tutur Deandra.

8. Anak-anak pun bisa ikut serta dalam sustainable fashion, lho! Misalnya dengan menggunakan baju yang didaur ulang dari pakaian orangtuanya

8 Cara Mempraktikkan Sustainable Fashion, Minim Sampah & HematIDN Times/Febriyanti Revitasari

Memilih busana untuk anak-anak memang susah-susah gampang. Ini lantaran kulit mereka yang cukup sensitif dan sistem imunitasnya juga belum sestabil orang dewasa. Maka dari itu, mempraktikkan sustainable fashion padanya juga perlu trik khusus. 

"Harus cari bahan yang comfortable untuk kulit mereka. Yang paling mudah adalah dari T-shirt bapaknya. Bisa dijahit pakai tangan," kata Patrice. Ia pun memberikan tips membuat baju anak dengan menaruhnya di atas kaus, lalu gambar polanya dengan pensil. Baru kemudian dijahit. Selain jadi kaus, dress anak juga bisa tercipta.

Itulah cara mempraktikkan sustainable fashion. Bisa dimulai dari diri sendiri, sudahkah kamu mkbbi

Baca Juga: 7 Item Fashion ala Annissa Soebandono, Pas buat Pecinta Gaya Simple!

Topik:

  • Febriyanti Revitasari
  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya