Desainer Indonesia Kembali Merambah Pasar Eropa Melalui IFC 2019

LA MODE Sur La Seine à Paris

Indonesian Fashion Chamber (IFC) kembali menggelar fashion show berskala international. Pagelaran busana akan digelar pada 29 September 2019 mendatang di Kota Paris, Perancis. LA MODE Sur La Seine à Paris merupakan perspektif baru untuk mempromosikan karya desainer Indonesia ke bagian Eropa.

Diharapkan pula dapat meningkatkan kembali potensi industri fashion Indonesia ke pasar global. Salah satunya melalui Eropa karena merupakan benua dengan pengaruh yang besar terhadap industri fashion di dunia. 

Pada 20 September 2019, IFC memperkenalkan para desainer-desainer Indonesia berbakat yang akan membawa karyanya ke Paris mendatang. Acara ini digelar di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta. Para desainer pun memperkenalkan karya yang akan dibawanya menuju Eropa nanti. Seperti apa?

1. IFC 2019 membantu mewujudkan impian para desainer untuk memperkenalkan budaya fashion Indonesia kepada International

Desainer Indonesia Kembali Merambah Pasar Eropa Melalui IFC 2019IDN Times/yolandavania

IFC 2019 bertujuan untuk memperlihatkan kepada tingkat global mengenai keunggulan karya desainer fashion indonesia. Keragaman dan kekuatan konten lokal dapat menjadi pengaruh besar dalam fashion Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain, sehingga IFC dapat memberikan kesempatan para desainer Indonesia yang sudah siap merambah ke pasar global. 

Sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fashion dunia, karena Indonesia sebagai salah satu negara dengan pusat konsumsi mode dunia. Diharapkan nantinya Indonesia dapat menjadi pusat belanja mode, bukan hanya sebagai konsumen saja. IFC 2019 membantu para desainer untuk mewujudkan impiannya yang dapat menjadi jembatan antara budaya fashion Eropa dan Indonesia.

"Melalui event ini diharapkan dapat meyakinkan buyer mancanegara untuk datang dan melihat karya desainer lain di Indonesia serta membuka peluang kerjasama,” ujar Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber.

2. Diharapkan IFC 2019 dapat membantu Indonesia menjadi pusat mode dunia

Desainer Indonesia Kembali Merambah Pasar Eropa Melalui IFC 2019IDN Times/yolandavania

Sesuai dengan tujuan bersama yaitu mewujudkan Indonesia untuk menjadi pusat mode dunia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, dan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang turut mendukung acara ini.

Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menyatakan bahwa pada 2017-2018 ekspor fashion sudah mencapai 14 hingga 16 miliar US dollar bahkan melebihi ekspor batu bara di Indonesia. 

"Indonesia memiliki kearifan lokal dari Sabang sampai Merauke yang harus ditunjukkan kepada dunia, memang di Paris sudah ada acara serupa yang bisa kita ikuti tetapi itu tidak akan membuat para buyer fokus kepada produk Indonesia, dengan adanya IFC maka para buyer akan fokus terhadap produk Indonesia," tutur Bpk Ari Satria, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian, Republik Indonesia. 

3. Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang mengembangkan para siswa agar siap menjadi tenaga kerja

Desainer Indonesia Kembali Merambah Pasar Eropa Melalui IFC 2019IDN Times/yolandavania
dm-player

Selain itu Kementerian Ketenagakerjaan RI juga sedang mengembangkan pelatihan kejuruan fashion technology di BBPLK Semarang yang ditujukan sebagai salah satu pusat pengembangan fashion, khususnya fashion technology di Indonesia serta menyiapkan para tenaga kerja agar dapat bersaing dalam bidang fashion

Tahun ini terdapat dua siswa dari BBPLK yang mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan karyanya dalam acara international LA MODE Sur La Seine à Paris. Nasrul Arif dan Hasti Izzatul Ummah merupakan dua siswa BBPLK Semarang Jurusan Fashion Technology yang terpilih untuk menampilkan koleksi brand LNC (Life Needs Colour).

Tema yang dibawakan adalah “Arang Kasembadan”. Koleksi ini terinspirasi oleh filosofi arang, yakni sisa hasil pembakaran kayu yang biasanya berwarna hitam kelam dan abu-abu, dan istilah '"kasembadan" yang dalam bahasa Jawa berarti perwujudan sebuah pengharapan seorang manusia yang terkadang bahagia dan sedih.

Diharapkan BBPLK dapat mengambil peran penting dalam memajukan sektor industri kreatif melalui fashion technology di tanah air. Mengikuti acara LA MODE Sur La Seine à Paris merupakan upaya untuk mengenalkan kreasi siswa BBPLK Semarang di skala internasional,” ujar Bapak Edy susanto, Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Semarang

Baca Juga: Ingin Menjadi Desainer Interior? 5 Kemampuan Ini Harus Kamu Kuasai

4. Sebagai produsen kosmetik tertua di Indonesia, Viva Cosmetics turut mendukung pagelaran IFC 2019

Desainer Indonesia Kembali Merambah Pasar Eropa Melalui IFC 2019IDN Times/yolandavania

Penampilan dari pada model didukung pula oleh Viva Cosmetics sebagai produsen kosmetik tertua di Indonesia yang telah berusia 57 tahun. Viva hadir sebagai official makeup dan hair do untuk IFC 2019. 

“Sebagai pelopor kosmetik untuk daerah tropis dan ‘’Made in Indonesia’’, kami memiliki tanggung jawab besar mendukung kemajuan para desainer Indonesia untuk berkiprah dan bersaing dalam dunia internasional. Tentunya, kami berharap dapat mengeluarkan dan mengembangkan produk-produk baru yang dapat diminati serta diterima oleh masyarakat Indonesia dan sekitarnya,” kata Yusuf Wiharto, Direktur Distribusi Viva Cosmetics Indonesia Timur.

5. Pagelaran dari 18 desainer Indonesia akan dilaksanakan di atas kapal pesiar Boreas menyusuri sungai Seine

Desainer Indonesia Kembali Merambah Pasar Eropa Melalui IFC 2019IDN Times/yolandavania

Fashion show LA MODE Sur La Seine à Paris akan menampilkan karya 18 desainer Indonesia yang mengangkat konten lokal sesuai tren global, meliputi kategori busana konvensional hingga busana muslim. Pagelaran akan dilaksanakan di atas kapal pesiar Boreas yang menyusuri Sungai Seine berkeliling Kota Paris dengan dihadiri sekitar 300 undangan yang terdiri dari buyer dan media internasional.

Acara akan berlangsung selama kapal berlayar, dari Menara Eiffel serta mengelilingi sejumlah tempat ikonik di Paris. Seluruh desainer memiliki kesempatan untuk mempresentasikan karyanya kepada para undangan yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih optimal untuk membuka peluang kerjasama bisnis antara desainer dan buyer.

Bukan hanya hubungan antara desainer dan buyer, namun media international pun ikut digandeng dalam acara ini. Bukan hanya pagelaran busana tetapi acara meliputi pula business meeting dan media gathering.

Deden Siswanto, Ali Charisma, Lenny Agustin, Lisa Fitria, Wignyo Rahadi, Saffana, Defika Hanum, Elva Fauqo, Kebaya Adhikari by Kukuh Hariyawan, ISWI Fashion Academy, Risa Maharani, NBRS Vintage by Temmi Wahyuni, Sofie, Tufiana, Santi Nugraha, OPIEVIE, Threadapeutic by Dina Midiani, dan LNC (Life Needs Colour) by BBPLK Semarang, merupakan para desainer yang akan menunjukkan karya-karyanya. 

Baca Juga: 9 Potret Vivi Zubedi, Desainer Abaya yang Akrab dengan Kacamata Hitam!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya