5 Tips Membuat Resolusi Tahun Baru Anti Gagal, Yuk Terapkan!
ilustrasi tulisan new year resolution (unsplash.com/Tim Mossholder)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Resolusi tahun baru merupakan suatu 'ritual' yang dilakukan oleh kebanyakan orang untuk menyambut tahun baru. Beberapa dari mereka sadar untuk menjadi lebih baik setiap tahunnya, entah dalam aspek finansial, kesehatan, pengetahuan, maupun lainnya.
Ada beberapa yang berhasil, namun ada juga yang masih belum tercapai. Well, it’s totally okay, lho. Berikut adalah tips yang bisa kamu pertimbangkan ketika membuat resolusi tahun baru.
1. Jujur pada diri sendiri
ilustrasi pria senyum melihat HP (pexels.com/Budgeron Bach)Menemukan gap antara kondisimu sekarang dengan keadaan yang kamu inginkan adalah kunci. Namun, kamu harus benar-benar jujur pada diri sendiri bagaimana keadaanmu saat ini dan apa yang sebenarnya kamu inginkan.
Jangan sampai kamu ikut-ikutan orang lain, ya. Hal ini karena masalah yang kamu miliki belum tentu dimiliki oleh orang lain, sehingga resolusi yang kamu buat nanti juga akan berbeda dengan mereka.
2. Gunakan metode S.M.A.R.T
ilustrasi membuat rencana (unsplash.com/airfocus)Salah satu metode yang paling sering digunakan adalah metode S.M.A.R.T (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound). Dengan mendefinisikan tujuan kita dengan metode tersebut, kita akan lebih mudah untuk memastikan tujuan kita bisa tercapai dalam kurun waktu tertentu.
- Specific (spesifik): pastikan tujuan yang ingin kamu capai ditulis serinci mungkin. Kamu bisa menggunakan 5W+1H (what, when, where, why, who, dan how) untuk merincinya. Misalnya tahun 2023 besok ingin sehat fisik dan mental. Sayangnya ini masih belum spesifik. Kamu bisa mengganti kalimatnya dengan tahun 2023 ingin mengikuti lari marathon 10 km.
- Measurable (terukur): pada bagian ini, kamu bisa membuat parameter pengukuran yang nantinya bisa memudahkanmu untuk melakukan tracking. Misalnya jogging 2 kali seminggu dan latihan angkat beban dua kali seminggu. Kamu bisa membuat tracking aktivitas pada jurnal pribadimu.
- Achievable (dapat dicapai): dalam membuat target, mempertimbangkan rasionalitas juga sangat penting. Gak usah muluk-muluk, seperti lari setiap hari selama 1 jam karena hal tersebut malah akan membuatmu cepat mengalami burnout dan akhirnya sulit untuk konsisten.
- Relevant (sesuai): pastikan target-target jangka pendekmu sesuai dengan target jangka panjangmu. Apabila gak relevan, kamu bisa menggantinya dengan target lain yang lebih sesuai.
- Time-bound (batas waktu): dengan memberikan tenggat waktu, kamu bisa terus termotivasi untuk mencapainya. Tapi kamu juga harus realistis dalam memasang batas waktunya. Jangan sampai bikin kamu makin stres.
3. Start with small steps
ilustrasi jalan kaki (unsplash.com/Haley Phelps)Editor’s picks
Setelah kamu mendefinisikan target-targetmu dengan menggunakan metode SMART, yang perlu kamu lakukan sekarang adalah melakukannya. Goals hanya akan menjadi mimpi kalau kamu tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh.
Fokuslah pada satu persen kemajuanmu setiap harinya. Memang hasilnya tidak bisa kita lihat secara instan, tapi kalau dilakukan secara kontinu akan membuahkan hasil yang besar. Bisa jadi pada penghujung tahun kamu baru bisa melihat hasilnya.
Baca Juga: 9 Karakter Pria Berdasarkan Bentuk Bibir, Cek Yuk!
4. Evaluasi secara berkala
ilustrasi orang yoga (unsplash.com/Farsai Chaikulngamdee)Dalam mencapai sesuatu, penting sekali evaluasi untuk memastikan apakah kita sudah sejalan dalam mencapai goal atau belum. Kamu bisa memulainya dengan melihat catatan tracking dari aktivitas yang sudah kamu lakukan.
Kamu bisa mecatatnya pada jurnal setiap minggu, bulan, atau tahun. Kira-kira, bagaimana progres kamu selama ini? Mengapa masih banyak yang tidak dilakukan, dan lain sebagainya. Setelah itu, kamu juga memberikan solusi atas permasalahanmu tadi.
5. Jangan terlalu fokus pada hasil
ilustrasi pria tersenyum (pexels.com/Lucxama Sylvain)Salah satu kesalahan yang sering kita lakukan adalah terlalu fokus pada hasil. Hal tersebut malah akan membuatmu tidak nyaman, lho. Biasanya, orang yang beroritentasi pada hasil lebih mudah menyerah dan jadi pusing sendiri. Coba deh ubah mindset kamu dengan lebih fokus pada hal yang bisa kamu kontrol, yaitu progres yang sudah kamu lakukan.
Kalau misalnya nanti kamu tidak berhasil mecapai sesuai keinginanmu, apa artinya kamu gagal? Jawabannya tidak sama sekali! Kalau dibandingkan dengan kamu yang dulu dengan kamu 6 bulan ke depan yang sudah berusaha untuk berubah, mana yang lebih baik? Misalnya, kamu awalnya baru bisa lari sejauh 1 km ketika memulai dan 6 bulan ke depan ternyata kamu hanya sanggup mengikuti lomba marathon 5 km (padahal targetmu adalah 20 km). Apakah itu suatu kegagalan? Tidak, bukan? Kamu sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Itulah beberapa tips untuk memulai dan komitmen terhadap resolusi tahun baru. Memang dalam mencapai sesuatu itu tidak langsung berhasil dan itu tidak apa-apa. Jangan sering merasa gagal hanya karena keinginanmu belum tercapai, ya. You will be in your destiny, one day, surely.
Baca Juga: 9 Sikap yang Membuat Pria Terlihat Pengecut, Catat Bro!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
