5 Strategi Sederhana Mengubah Rasa Iri Hati Menjadi Motivasi
Ilustrasi pria (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika salah seorang temanmu baru membagikan kabar baik, apa responmu hari itu? Apa kamu akan merasa bersyukur dan ikut senang atas kebahagiaan temanmu, atau malah kamu merasa hatimu semakin panas?
Kalau kamu kesal dan panas saat mendengarnya, kamu sedang mengalami iri hati. Perasaan cemburu atas pencapaian orang lain. Perasaan ini, tentu saja membahayakan dan terlihat menyedihkan. Ini menunjukkan kamu tidak percaya diri dengan hidupmu sendiri. Bukan hanya berpotensi untuk membuatmu tidak bahagia, perasaan ini juga dapat menghancurkan relasimu dengan teman atau rekan kerja.
Karena itu, jangan biarkan perasaan iri hati menguasai hatimu! Sebagai solusinya, kamu bisa melakukan lima langkah ini untuk mengubah iri hati menjadi motivasi. Simak ulasannya!
1. Pertama, kenali perasaan iri hati itu
Ilustrasi pria (pexels.com/ bruce mars)Banyak orang gengsi mengakui perasaan cemburunya dan mengakui untuk menekan emosi tersebut. Padahal, kebiasaan buruk tersebut bisa merusak suasana hatimu. Sebagai manusia, wajar terkadang merasa iri hati atas kesuksesan atau kebahagiaan orang lain. Saat emosi ini kembali datang, coba gali dirimu dengan kuriositas.
Tanya dirimu, kenapa kamu merasa iri? Apa yang sebenarnya kamu cemburui dari orang itu? Apa ada kesempatan untuk kamu mengganti penyebab iri tersebut dengan hal lain yang membuatmu bahagia?
2. Lakukan apa yang bisa kamu teladani dari orang itu
Ilustrasi pria (Isorepublic.com)Beberapa orang salah menggunakan iri hatinya sebagai motivasi untuk menjatuhkan orang. Jangan melakukan itu, Bro! Tentu kamu tidak bisa terus menyamakan hidup kamu dengan hidupnya. Di samping kesuksesan yang kamu lihat, ada banyak luka dan air mata yang ia lewati yang mungkin kamu tak pernah tahu.
Karena itu alih-alih menjatuhkan orang itu, gunakan iri hatimu sebagai bahan bakar untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Pelajari hal-hal positif dari orang itu dan terapkan dalam kehidupanmu sehari-hari.
3. Jangan hanya fokus pada kompetisi, tetapi juga koneksi
Ilustrasi pria (Pexels/Burst)Editor’s picks
Salah satu alasan mengapa kamu mudah merasa iri hati adalah sedari kecil kamu diajarkan untuk bersaing dengan orang lain. Dalam relasi pun, kamu tidak lagi fokus pada hubunganmu dengan teman atau rekan kerja, melainkan persainganmu dengan mereka. Siapa yang memiliki hidup lebih baik? Siapa yang memiliki jabatan dan uang lebih tinggi? Siapa yang lebih bahagia?
Pemikiran seperti ini memberi motivasi yang salah. Tetap ingatkan dirimu untuk bisa mengapresiasi kesuksesan temanmu.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Sifat Ceroboh pada Pria, Wajib Kamu Lakukan!
4. Pertahankan perspektif yang sehat
Ilustrasi pria (pexels.com/@olly)Hanya karena temanmu lebih cepat sukses, tidak berarti kamu gagal. Kamu hanya belum menemukan waktunya. Karena itu, jangan pernah menyerah.
Tetap pertahankan tujuan dan kebiasaan baikmu sehari-hari. Niscaya suatu hari kelak, kamu akan menemukan waktu suksesmu sendiri. Ingat, proses kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.
5. Berhenti mengidealisasikan kesuksesan
Ilustrasi pria (pexels.com/@officialflavio)Apa, sih, definisi sukses menurutmu? Mendapatkan peringkat pertama? Mengumpulkan uang yang banyak? Atau menjadi seorang pria terkenal? Itu sah-sah saja, tetapi kalau kamu menetapkan standar tersebut dalam hidupmu, tidak heran kamu merasa tak bahagia.
Belajarlah untuk menikmati apa yang kamu miliki hari demi hari, sembari menata untuk masa depan. Dengan begini kamu tidak akan terus-menerus termakan rasa cemburu oleh kesuksesan orang.
Iri hati merupakan salah satu perasaan manusia, tapi bila kita bisa mengontrolnya dengan baik, ini bisa menjadi motivasi untuk hidup kita. Yuk, ubah cemburu itu menjadi sesuatu yang berguna. Semangat!
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Menjadi Pria yang Bisa Berinvestasi Sejak Muda
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
