5 Tanda Kamu Seorang Productivity Addict, Ingin Produktif Terus!

Apa kamu salah satunya?

Dunia modern tengah ramai tentang produktivitas, bahwa kita harus melakukan sesuatu lebih baik, lebih keras, lebih cepat, lebih kuat. Kita jadi sering memaksa diri sendiri untuk bekerj sampai larut malam, merasa bersalah saat mencuri waktu untuk istirahat atau melakukan hobi untuk kesenangan semata.

Ironisnya, pemaksaan atas produktivitas malah memberi lebih banyak dampak negatif ketimbang positif. Kecanduan produktivitas (productivity addict) berarti orang tersebut rela mengejar produktif hingga menjadi kompulsif sampai mengganggu tanggung jawab yang lain, seperti hubungan dan kesehatan.

Segala sesuatu yang berlebih pasti akan berdampak buruk. Apa kamu termasuk salah satu productivity addict? Yuk, simak artikelnya!

1. Menurutmu, sibuk berarti rajin, melakukan sedikit berarti malas 

5 Tanda Kamu Seorang Productivity Addict, Ingin Produktif Terus!ilustrasi pria sedang kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Apa kamu sering mengotak-ngotakkan orang lain, atau bahkan dirimu sendiri, dalam sebuah kategori rajin dan malas? Masalahnya, kamu mengukur tingkat kerajinan seseorang berdasarkan pekerjaan yang ia tanggung.

Semakin banyak, semakin bagus. Semakin sibuk, tandanya ia pekerja keras dan itu mengagumkan. Menurutmu tingkat produktivitas seseorang bisa ditakar dari berapa banyak pekerjaan yang telah diselesaikannya dalam sehari. Bagimu itu yang paling penting.

2. Sering merasa bersalah bila tidak bisa menyelesaikan semua to-do list

5 Tanda Kamu Seorang Productivity Addict, Ingin Produktif Terus!ilustrasi seorang pria yang sedang merasa stres (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dalam lubuk hati terdalam, kamu pun tahu goal-mu dalam to-do list terlalu ambisius untuk dilakukan dalam sehari. Tapi, kamu memaksa karena kamu ingin menyelesaikan semuanya secepat dan seefektif mungkin.

Ketika akhirnya tertampar realita bahwa kamu tidak bisa menyelesaikan semuanya, kamu merasa bersalah dan kesal pada diri sendiri. Kebiasaan ini bila terus diulang-ulang dapat memimpin pada kekhawatiran dan stres.

3. Sering membandingkan progres diri sendiri dengan orang lain 

5 Tanda Kamu Seorang Productivity Addict, Ingin Produktif Terus!Ilustrasi pria sedih (Pexels.com/wesner-rodrigues-963151)

Kamu ingin segera menyelesaikan sesuatu agar bisa meraih kesuksesan. Ketika kamu melihat progres orang lain tampak lebih cepat dan mudah, kamu merasa gusar, marah, dan cemburu.

Bagimu, salah satu cara untuk menjadi sukses seperti mereka ialah, melalui tahap produktif di mana setiap hari kamu harus mengerjakan sesuatu dan berprogres, bahkan meski hari itu kamu merasa lelah.

4. Memaksa diri melakukan multi-tasking 

5 Tanda Kamu Seorang Productivity Addict, Ingin Produktif Terus!ilustrasi pria (pexels.com/Karolina Grabowska)

Karena fokus utamamu adalah menyelesaikan pekerjaan sebanyak dan secepat mungkin, maka kamu sering mengandalkan multi-tasking. Fokusmu sering terpecah untuk melakukan dua atau tiga hal sekaligus, tapi kamu merasa itu cara paling efektif untuk menyelesaikan semuanya.

Kamu tidak terlalu peduli dengan hasil akhir apakah maksimal atau tidak. Selama itu selesai dengan cepat, kamu merasa metode itu yang terbaik.

5. Merasa bersalah saat mengambil istirahat 

5 Tanda Kamu Seorang Productivity Addict, Ingin Produktif Terus!Pria sedang istirahat (everydaypower.com)

Bagimu, istirahat berarti malas-malasan. Walau ini tidak benar dan kamu tahu sebagai manusia kamu terbatas, kamu tetap merasa tidak enak saat harus mengambil break. Kamu ingin terus beraktivitas dan terus melakukan sesuatu agar bisa menyelesaikan sesuatu.

Mengenali pandanganmu tentang produktivitas adalah langkah pertama untuk mengubah kebiasaan buruk itu. Tidak perlu mengagungkan produktivitas. Ada waktu untuk bekerja dan beristirahat. Lakukan dengan seimbang, agar kamu tidak kewalahan.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Rasa Cemburu Berlebihan pada Pasangan, Perhatikan! 

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Wahyu Kurniawan

Berita Terkini Lainnya