5 Tanda Counter-Dependency, Ketika Seseorang Tidak Butuh Orang Lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mungkin kamu sering dengar istilah 'ketergantungan ke orang lain'. Namun, yang akan kita bahas kali ini adalah seseorang yang bersifat sebaliknya, yaitu mereka yang merasa tidak membutuhkan orang lain. Dalam istilah psikologi, seseorang dengan keadaan seperti ini disebut sebagai counter-dependency.
Counter-dependency bisa diartikan sebagai pola penghindaran pada diri individu dalam membentuk hubungan yang 'intim’ karena adanya kegagalan untuk mempercayai orang lain. Seseorang yang berada dalam kondisi seperti ini biasanya takut akan efek negatif yang mungkin akan mereka terima di masa depan karena hubungan yang dalam dengan orang lain.
Untuk bisa memahami lebih jauh counter-dependency, yuk simak 5 ciri seseorang yang counter-dependency. Baca sampai selesai!
1. Memiliki tembok tak kasat mata yang dibangun karena ketakutan untuk menjalin hubungan dengan orang lain
Seseorang yang memiliki counter-dependency dalam dirinya tidak akan bisa menjalin hubungan yang dalam dengan orang lain. Jika diamati, mungkin mereka akan terlihat memiliki hubungan yang baik, namun ada dinding tak kasat mata akibat ketakutan mereka akan menjalin hubungan yang intim dalam hubungan dan membangun rasa percaya pada orang lain.
Tembok yang tak terlihat ini berfungsi untuk menjadi batas seberapa jauh hubungan yang bisa mereka jalin dengan orang lain. Atau dengan kata lain semacam pelindung bagi mereka yang takut terlalu jauh masuk dalam hubungan tertentu.
2. Kebencian akan kritik
Dalam perjalanan hidup, terkadang kita tak bisa menghindari kritik yang diberikan oleh orang lain. Mereka yang memiliki kecenderungan counter-dependency menyukai mengkritik orang lain.
Namun, mereka sendiri sangat tidak bisa menerima kritik yang diberikan oleh orang lain. Hal ini karena mereka tidak ingin terlihat memiliki cela dan dipermalukan oleh orang lain.
3. Jarang meminta bantuan dari orang lain
Editor’s picks
Orang dengan pola counter-dependency akan jarang atau bahkan tidak akan meminta bantuan dari orang lain. Mereka memandang bahwa meminta bantuan adalah salah satu bentuk dari ketergantungan dengan orang lain.
Oleh karena itu, mereka akan berlaku sebagai seseorang yang kuat dan tidak mudah jatuh. Mereka tidak mau terlihat lemah dari orang lain dan selalu berusaha untuk melakukan apa pun sendiri.
Baca Juga: 5 Cara Menyikapi Ghosting, Membuka Hati untuk yang Lain!
4. Takut mendapatkan penolakan dari orang lain
Akibat dari timbulnya ketakutan akan penolakan terhadap orang lain adalah biasanya mereka akan memisahkan atau memutus hubungan dengan orang lain. Hal ini akan membuat mereka tidak mendapatkan cinta dari orang lain.
Efek lain yang timbul dari adanya perasaan takut ditolak adalah efek kesepian. Hal ini tentunya akan mempengaruhi kesehatan psikologis mereka.
5. Fokus kepada pencapaian dan aktivitas tertentu sebagai bagian dari ‘melarikan diri’
Seseorang dengan counter-dependency biasanya akan banyak memfokuskan waktunya untuk kegiatan tertentu. Hal ini dilakukan agar mereka tidak terlena dengan perasaan negatif yang muncul, seperti takut ditolak dan kesepian.
Dengan adanya aktivitas ini, mereka juga berharap bahwa dunia mengetahui pencapaian mereka, terlihat bahwa mereka unggul, dan sibuk. Mereka berharap bahwa orang lain akan memberikan penilaian positif kepada mereka melalui aktivitass yang dilakukan.
Itulah beberapa ciri dari counter-dependency, jika kamu merasa bahwa karakteristik tersebut cocok dengan diri kamu, jangan terlalu buru-buru membuat kesimpulan. Kamu bisa menemui profesional untuk mendapatkan bantuan yang kamu butuhkan.
Baca Juga: 13 Kutipan tentang Kehidupan dari Tokoh Inspiratif, Mencerahkan!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.