Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kriminal (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Ratusan tahanan dan narapidana membakar Lapas Klas IIB Sorong, Papua Barat, pada Rabu (22/4). Mereka menuntut asimilasi agar dibebaskan di tengah wabah virus corona atau COVID-19.

Dilansir media setempat, jubi.co.id, Kamis (23/4), sebanyak 335 narapidana tersebut membakar kasur, ban, dan berusaha menjebol tembok untuk membebaskan diri.

1. Sebanyak 335 warga binaan minta dibebaskan

IDN Times/Sukma Shakti

Kepala Lapas Sorong Nunus Ananto mengatakan, aksi yang dilakukan 335 warga binaan tersebut, bertujuan agar mereka dibebaskan.

“Mereka minta dibebaskan dengan alasan kemanusiaan, ingin merasakan hidup bebas seperti warga lainnya dan khawatir dengan wabah ini,” ujar dia.

(IDN Times/Arief Rahmat)

2. Upaya narapidana berhasil digagalkan aparat TNI dan Polri

IDN Times/Sukma Shakti

Nunus menjelaskan situasi di lapas saat ini sudah aman. Petugas sudah melakukan pendekatan persuasif dengan narapidana, agar mereka kembali ke kamar masing-masing.

"Upaya ratusan narapidana berhasil digagalkan aparat TNI dan Polri," kata dia.

3. Sebanyak 300 prajurit gabungan TNI dan Polri mengamankan situasi di lapas

TNI-Polri gelar patroli berskala besar (Dok.IDN Times/Istimewa)

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengatakan, sekitar 300 prajurit gabungan TNI dan Polri dikerahkan guna mengamankan situasi ini.

Ary mengatakan aksi warga binaan tersebut berkaitan dengan permintaan asimilasi. Mereka diimbau agar tenang, sehingga permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.

“Di lapangan sudah tenang dan warga binaan diimbau agar tidak lagi beraksi. Aparat gabungan TNI dan Polri masih terus siaga sampai situasi benar-benar aman,” ujar dia.

Editorial Team