Terduga Pelaku Bom Filipina Sudah Lama "Menghilang" dari Sulsel

Rulli dan Ulfah diduga menjadi pelaku bom bunuh diri

Makassar, IDN Times - Mabes Polri baru-baru ini mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) sebagai pelaku bom bunuh diri di sebuah gereja di Pulau Jolo, Filipina, pada 27 Januari 2019 lalu. Mereka adalah pasangan suami-istri bernama Rulli Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh.

Polisi mengetahui keduanya berasal dari Sulawesi Selatan. Pada tahun 2016 mereka berangkat ke Turki dan mencoba melintasi perbatasan ke Suriah sebagai simpatisan ISIS. Mereka ditangkap pada tahun 2017 sebelum dideportasi ke Indonesia.

Sempat disebut berasal dari Makassar, Rulli dan Ulfah pernah tinggal di salah satu kompleks perumahan di Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel. Mereka menempati sebuah rumah bersama empat orang anak, sejak tahun 2015.

Hal itu dibenarkan salah seorang warga kompleks setempat bernama Munadi. Namun dia dan para tetangga sudah lama tidak mengetahui keberadaan suami-istri itu, setidaknya sejak tiga tahun lalu.

"Justru saya kaget waktu ada kabar dideportasi Turki. Ini orang, kalau ndak salah mereka, karena tiba-tiba di sini menghilang. Tidak pernah kembali lagi," kata Munadi kepada IDN Times, Kamis (25/7).

Baca Juga: Polri Lakukan Tes DNA pada Pelaku Bom Filipina, Diduga Asal Makassar

1. Rumah yang ditinggalkan lebih banyak tertutup

Terduga Pelaku Bom Filipina Sudah Lama Menghilang dari SulselIDN Times/Aan Pranata

Berdasarkan pantuan di lokasi, rumah Rulli dan Ulfah di Gowa seperti umumnya bangunan di kompleks setempat. Tidak ada yang menonjol. Bangunan satu lantai berdiri dengan diapit rumah lain di kanan-kiri.

Saat dideportasi dari Turki, Rulli dan Ulfah turut membawa anak-anaknya. Tapi keberadaan mereka setelah itu tidak pernah diketahui para tetangga. 

Munadi mengungkapkan, rumah yang ditinggalkan, sejak beberapa tahun terakhir lebih banyak tertutup. Ada keluarga pemilik yang sesekali menghuni, namun rumah lebih sering kosong. Salah seorang anak Rulli dan Ulfah juga sempat terlihat masuk ke dalam rumah tersebut.

2. Rulli pernah berjualan nasi kuning

Terduga Pelaku Bom Filipina Sudah Lama Menghilang dari SulselIDN Times/Arief Rahmat

Tak banyak latar belakang Rulli dan Ulfah yang diketahui tetangga. Menurut penuturan Munadi, Rulli pernah bercerita dia berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Sedangkan orangtua Ulfah tinggal di Kota Makassar.

Rulli disebut pernah bekerja sebagai sales penjualan mobil. Setelah itu dia berdagang nasi kuning di salah satu lokasi di Makassar, sebelum akhirnya pergi meninggalkan rumah. Saat berada di rumah, pria itu tergolong ramah dan mudah bergaul dengan tetangga.

"Biasa-biasa saja. Tidak ada kecurigaan apa-apa. Kita cerita-cerita masalah jualan, bumbu-bumbu. Kalau istrinya lebih banyak di rumah saja," ucap Munadi.

3. Mendiang suami-istri disebut taat beribadah

Terduga Pelaku Bom Filipina Sudah Lama Menghilang dari SulselANTARA FOTO/Zamboanga Quick Response System/via REUTERS

Munadi menggambarkan Rulli dan Ulfah sebagai pasangan muda dengan rentang usia 30-40 tahun. Saat tinggal di kompleks, mereka disebut taat beribadah. Keduanya bersama anak-anak aktif ikut salat berjamaah di masjid setempat.

Menurut sepengetahuan Munadri, pasangan itu juga aktif ikut pengajian. Kadang mereka menerima teman-teman dari Makassar untuk menggelar pengajian di rumah. 

"Biasa juga pergi ke luar, seperti Malino. Katanya kajian," ucapnya.

Munadi tidak tahu bahwa Rulli dan Ulfah disebut sebagai pelaku utama bom bunuh diri di Filipina. Sepengetahuan dia, pasangan itu masih hidup. "Ada yang bilang mereka ada di Makassar. Katanya pernah juga di Papua."

Baca Juga: Apa Sih Radikalisme Itu?

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya