Debat Final Pilkada Jabar, Ajang Meyakinkan Pemilih 'Galau'

Debat bakal seru neh

Jakarta, IDN Times - Empat pasangan calon kepala daerah di Pilkada Jawa Barat akan melakukan debat sesi ketiga. Keempat pasangan ini adalah Ridwan Kawil-Uu Ruzhanul Ulum, Hasanah Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan Dedy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Dalam survei rilis elektabilitas calon gubernur yang diselenggarakan Saiful Mujani Research and Consultant (SMRC), Sirojudin Abbas selaku Direktur Program SMRC mengatakan debat pamungkas ini adalah momen terakhir bagi pasangan calon, untuk meyakinkan masyarakat yang masih ragu pada pilihan mereka.

 1. Peluang meraih suara pemilih yang masih ragu 

Debat Final Pilkada Jabar, Ajang Meyakinkan Pemilih 'Galau'IDN Times/Irfan Fathurohman

Abbas mengatakan dalam debat Pilkada Jawa Barat 2018 ini, menjadi peluang baik bagi pasangan calon untuk meyakinkan pemilih, terutama mereka yang masih ragu atau galau.

Dalam survei SMRC, setiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat ini memiliki pemilih yang lemah, dimana mereka belum menentukan pilihannya atau mengambang.

Pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul masih memiliki pendukung lemah 31 persen, TB Hasanuddin-Anton Charliyan 36 persen, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu 25 persen, Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi 35 persen.

“Debat terkhir ini akan sangat menentukan, terutama bagi pemilih yang masih ragu. Pada masing-masing calon itu ada pemilih rendahnya pada kisaran 30 persen atau pemilih yang masih mengambang. Oleh sebab itu, debat terakhir ini bisa dijadikan sebagai peluang untuk menguatkan,” ujar Abbas di Kantor SMRC, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/6). 

2. Momen mensosialisasikan program hingga rencana kebijakan pasangan calon

Debat Final Pilkada Jabar, Ajang Meyakinkan Pemilih 'Galau'IDN Times/Linda Juliawanti

Abbas menjelaskan debat yang akan digelar di Bandung ini juga menjadi ajang bagi setiap pasangan calon, untuk memaparkan dengan jelas kepada calon pemilih tentang program dan kebijakan yang akan dijalankan.

Ada beberapa alasan masyarakat Jawa Barat memilih pasangan calon masing-masing. Seperti pada pasangan Ridwan-Uu, dimana mayoritas merasa pasangan tersebut sudah menunjukkan bukti nyata pada kinerja yang dilakukannya selama ini.

Pasangan Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi sendiri banyak dipilih masyarakat karena alasan sudah berpengalaman di pemerintahan. Sedangkan, pasangan Sudrajat-Ahmad, masyarakat Jabar banyak memilih karena pasangan ini berasal dari partai yang didukung.

Sementara, pasangan Hasanuddin-Anton dipilih masyarakat Jabar dengan alasan paling banyak karena mengikuti pilihan orang lain, keluarga, hingga warga sekitar.

“Momen debat terakhir ini bisa dijadikan peluang bagi mereka untuk memberikan keyakinan pada pemilih rendah. Pasangan calon kepala daerah tersebut bisa menjabarkan mengenai leadership skill, personal nya dari sisi perbaikan hidup yang nantinya bisa dirasakan oleh rakyat Jawa Barat selama kepemimpinan mereka nanti,” kata Abbas.

3. Jika gagal manfaatkan debat final ini, pasangan calon lain yang akan mengambil kesempatan tersebut

Debat Final Pilkada Jabar, Ajang Meyakinkan Pemilih 'Galau'Youtube

Abbas juga mengatakan apabila momen debat terakhir ini tidak dimanfaatkan dengan baik, maka pasangan calon lain lah yang akan mengambil kesempatan tersebut.

“Jadi pemilih yang masih rendah ini masih bisa diyakinkan dalam ajang tersebut. Maka kita juga bisa melihat peluang keunggulan Ridwan-Uu Rozhanul bisa dipertahankan. Namun jika tidak, bisa saja pasangan Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi yang akan menyusul,” kata dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya