Ini 3 Alasan Kenapa Millennials Perlu Berinvestasi

Supaya gak bangkrut di usia 50 tahun

Jakarta, IDN Times – Jika bicara mengenai investasi, mungkin beberapa tahun silam hal ini hanya dilakukan oleh orangtua. Namun kesadaran untuk memulai berinvestasi sejak muda juga kerap digaungkan terutama oleh generasi millennials.

Dalam acara Mipster Indonesia Project Hijabfest, Financial Planner, Prita Ghozie mengatakan pentingnya generasi millennials berinvestasi.

1. Generasi millennials jangan hanya investasi pengalaman

Ini 3 Alasan Kenapa Millennials Perlu BerinvestasiUnsplash/Stephen Leonardi

Pita mengatakan generasi X kebanyakan memilih berinvestasi pada aset tetap. Pemilihan model investasi yang diinginkan generasi millennials saat ini tentu berbeda. Millennilas senang untuk menghabiskan uang untuk ‘membeli’ sebuah pengalaman.

“Generasi X masih suka membeli aset tetap. Sedangkan yang millennials mereka buying experience. Ini bahayanya,” jelasnya.

2. Bahaya akan kebangkrutan

Ini 3 Alasan Kenapa Millennials Perlu BerinvestasiUnsplash/ Igor Ovsyannykov

Investasi dapat menolong kita untuk survive di usia pensiun. Namun jika generasi millennials hanya mengandalkan investasi pada aset yang tidak terihat hal tersebut justru membahayakan. Bahkan bisa mengancam mereka pada kebangkrutan di usia 50 tahunan.

“Yang millennials ini kalau mereka tidak menggabungkan antara investasi aset, dan hanya fokus pada buying experience maka diusia 50 tahun mereka akan bangkrut. Jadi boleh uang digunakan untuk leisure atau liburan, tapi di saat yang sama harus juga berinvestasi untuk aset tetap tadi,” ujarnya.

3. Media sosial tidak selamanya menjual

Ini 3 Alasan Kenapa Millennials Perlu BerinvestasiUnsplash/ Igor Ovsyannykov

Generasi millennials memang dikenal sebagai generasi yang dekat dan akrab dengan dunia digital, seperti media sosial. Banyak dari mereka yang berlomba-lomba untuk menampilkan feed terbaik dalam Instagram mereka. Namun hal tersebut juga tidak akan bertahan selamanya.

“Ketika mereka berusia 50 tahunan, media sosial mereka itu tidak akan terpakai lagi. Feed mereka di instragram itu tidak laku lagi seperti sekarang. Jadi kalau kalian bisa berinvestasi untuk liburan ke Eropa, berarti juga kalian bisa berinvestasi untuk naik haji. Asetnya itu sendiri bisa bergantung pada uang yang nantinya ingin dipakai,” ujarnya.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya