Kapitra Ampera: Ulama Digunakan untuk Naikkan Eksistensi Parpol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Kemunculan sosok ulama untuk maju dalam bursa pencalonan presiden dan wakil presiden memberikan beragam persepsi. Calon anggota legislatif dari Partai PDI Perjuangan, Kapitra Ampera, mengatakan bahwa ada perspektif berbeda terhadap sosok ulama dan juga politisi dalam mengelola sebuah negara.
“Persepsi ulama dengan politisi berbeda dalam pengelolaan negara,” ujarnya dalam acara Indonesia Lawyer Club.
1. Ulama dan politisi memiliki pegangan yang berbeda
Kapitra menyoroti adanya fenomena sosok ulama yang kemudian diusung untuk menjadi calon wakil presiden. Salah satu nama yang begitu fenomenal adalah pada sosok Ustaz Abdu Somad (UAS). Menurut Kapitra, ulama dan politisi memiliki pegangan yang berbeda.
“Yang dipakai ulama adalah pada kitab suci, bagaimana dengan partai politik yang jauh sekali dengan ketatanegaraan,” ujarnya dalam acara Indonesia Lawyer Club.
2. Upaya menaikkan eksistensi partai politik
Baca Juga: Putri Amien Rais Menangis, Berharap Somad Jadi Cawapres Prabowo
Editor’s picks
Ditunjuknya sosok ulama dalam hal ini Abdul Somad (UAS) disinyalir hanya sebagai upaya dari partai politik untuk menaikkan eksistensi itu sendiri. “Sehingga yang tidak mengerti apa-apa, bisa masuk dalam kancah ini dan muncul,” tuturnya.
3. Tidak ada sejarah ulama memimpin Indonesia
Dalam sejarahnya, Indonesia sendiri tidak pernah dipimpin oleh sosok ulama. Namun tidak dapat dipungkiri jika peran ulama sangat besar dalam perjuangan di dalam Indonesia.
“Kalau dalam berjuang , iya. Kalau ada di garda terdepan memang iya. Tapi dalam posisi yang strategis tidak ada,” jelasnya.
Baca Juga: Fadli Zon Puji Abdul Somad Sebagai Tokoh Ulama Cerdas