Kemendikbud: Nilai Hasil UNBK SMP Menurun Tapi Murni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan hasil nilai Ujian Nasional (UN) pada jenjang SLTP. Dalam presentasinya, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan hasil nilai UN semakin menunjukkan nilai yang murni.
1. Nilai terkoreksi tinggi
Sekolah yang pada 2017 memiliki indeks integritas rendah, ketika beralih menggunakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada 2018, nilainya terkoreksi 28,01 poin. Sedangkan, sekolah yang telah menyelenggarakan UNBK selama dua tahun berturut-turut mengalami kenaikkan 0,33 poin.
“Saya tidak mau menyebutnya turun, tapi terkoreksi. Sehingga memberikan gambaran bahwa proses sekarang lebih menunjukkan nilai yang reliable,” ujar Totok di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Senin (28/5).
2. UN untuk menguji apa yang seharusnya diajarkan
Totok menjelaskan UN sejatinya bertujuan untuk menguji apa yang seharusnya diajarkan guru di sekolah. Kebanyakan siswa mampu menjawab soal-soal yang mudah. Hal ini mungkin disebabkan karena mereka tidak diajarkan kurikulum yang konkret.
“Inilah yang harus menjadi perhatian kita di setiap kabupaten, sekolah dan profil sekolah itu sendiri. Jangan-jangan banyak anak-anak yang tidak diajarkan untuk menjawab soal-soal yang sulit tersebut. Pada UN SMP ini, kami hanya mengurangi jumlah soal yang mudah,” ujar dia.
3. UN semakin menunjukkan nilai murni
Editor’s picks
Salah satu keuntungan adanya penggunaan UNBK ini, kata Totok, adalah karena nilai yang dihasilkan semakin terlihat murni. Hasil inilah yang akan digunakan untuk mendeteksi sistem pembelajaran ke depan.
“Dengan begitu, kelemahan dan kekurangan yang ada bisa semakin ditingkatkan lagi dalam pelaksanaan proses belajarnya. Inti dari assessment ini bukan hanya untuk mengukur naik atau turun, tapi digunakan untuk mendapatkan feedback,” kata dia.
4. Hasil UN sebagai diagnosis kelemahan dalam sistem pembelajaran
Totok menjelaskan sekolah-sekolah yang menggunakan UNBK memang ada yang mengalami penurunan dalam nilai, namun nilai tersebut merupakan nilai murni. Dengan muculnya nilai yang semakin kredibel ini, maka diharapkan semakin terkoreksi hasil pengukuran yang kredibel untuk dilakukan pengambilan keputusan analisis, guna perbaikan dalam proses-proses belajar.
“Nilai UNBK ini Insyaallah semakin murni,” ujar dia.
5. Semakin banyak sekolah gunakan UNBK
Baca juga: Jadi Tersangka, Ini Alasan Kepsek SMPN 54 Surabaya Bocorkan Soal UNBK