Pemerintah Israel Akhirnya Cabut Larangan Berkunjung Bagi WNI

Informasi itu disambut suka cita biro perjalanan

Jakarta, IDN Times – Kabar gembira bagi kalian yang sempat memiliki rencana untuk berkunjung ke Israel. Sebab, setelah sempat melarang WNI untuk berkunjung ke sana, ternyata toh larangan itu dicabut sendiri oleh Pemerintah Israel.

Informasi pencabutan larangan itu disampaikan oleh biro perjalanan kepada klien mereka di Indonesia. Salah satu yang menerima informasi tersebut adalah King David Tour and Travel.

“Puji Tuhan! Kami telah mendapatkan berita baik dari local agent di Israel bahwa Israel kembali membuka pintu bagi para peziarah dengan pasport Indonesia,” demikian pengumuman yang disampaikan oleh Wakil Presiden King David Tour and Travel, Adeline Leonora kepada IDN Times pada Rabu (27/62018). 

Sementara, sejauh ini belum ada konfirmasi resmi yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Israel dan Kemenlu Indonesia. Lalu, mulai kapan pencabutan itu berlaku?

1. Biro tur sudah menyampaikan kepada klien soal pencabutan larangan

Pemerintah Israel Akhirnya Cabut Larangan Berkunjung Bagi WNIAljazeera.com

Menurut Wakil Presiden King David Tour and Travel, Adeline Leonora, kliennya sudah diinformasikan soal pencabutan larangan Pemerintah Israel bagi WNI. Berdasarkan dokumen yang dikirim oleh biro tur lokal, pencabutan larangan itu terjadi pada Rabu (27/6). Artinya, mereka sudah bisa kembali berkunjung ke Israel mulai Kamis esok.

“Israel mencabut larangannya kepada Warga Negara Indonesia dan (kami) sudah boleh kembali ke holyland. Kami juga telah menyampaikan informasi ini kepada calon jemaat dengan paket yang sudah tersedia,” ujar Adeline pada hari ini melalui keterangan tertulis.

Semula, Israel melarang WNI untuk menjejakan kaki di wilayahnya sebagai respons atas sikap serupa yang sudah ditetapkan lebih dulu oleh Indonesia. Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly mengakui memang melarang 53 warga Israel ke Indonesia.

Israel semula mulai melarang WNI masuk pada 9 Juni. Namun, larangan itu kemudian ditunda hingga 26 Juni.

2. Turis Indonesia termasuk penyumbang kunjungan terbesar ke Israel 

Pemerintah Israel Akhirnya Cabut Larangan Berkunjung Bagi WNInationalgeographic.com

Sebenarnya, kalau dilogika, absennya kunjungan turis asal Indonesia untuk melakukan wisata religi juga menyebabkan dampak ekonomi ke Israel. Sebab, dari data yang dikutip dari biro perjalanan lokal menunjukkan Indonesia adalah turis terbesar ketiga setelah Tiongkok dan Korea Selatan. Itu pun data tahun 2012 lalu lho. Artinya, besar kemungkinan kini turis asal Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal kunjungan.

Hal tersebut diakui oleh pendiri Hadassah of Indonesia, yayasan berbadan hukum yang memperjuangkan keberagaman agama, khususnya terkait Yahudi dan Israel.

"Setiap tahun, kira-kira ada turis asal Indonesia yang berkunjung ke sana dengan jumlah 50 ribu," ujar Monique yang pernah dihubungi IDN Times pada (30/5) lalu.

Sementara, biaya berziarah ke Israel dengan rata-rata kunjungan selama 12 hari menelan biaya sekitar US$ 2.500 hingga US$ 3.000. Ada pula paket yang disediakan dengan mengunjungi negara lain seperti Mesir, Yordania dan Turki.

3. Keberangkatan terdekat dilakukan pada Juli mendatang

Pemerintah Israel Akhirnya Cabut Larangan Berkunjung Bagi WNIIDN Times/Vanny El Rahman

Bagi biro perjalanan milik Adeline, mereka sudah siap memberangkatkan jemaat pada bulan Juli mendatang.

"Bulan Juli hingga September didominasi untuk perjalanan leisure tour (jalan-jalan). Sementara, masih ada lagi perjalanan pada bulan Oktober hingga Desember mendatang," kata Adeline kepada IDN Times.

Total ada 9 perjalanan hingga Desember 2018. Ada satu keluarga yang menggunakan jasa biro perjalanan tersebut dan per grup terdiri dari 30 orang.

Topik:

Berita Terkini Lainnya