Sebanyak 1,42 Juta Kendaraan Siap Meninggalkan Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Mudik lebaran tiba. Menurut PT Jasa Marga Tbk, sekitar 1,42 juta kendaraan siap meninggalkan Jakarta untuk mudik. Terhitung kendaraan tersebut akan keluar dari Jakarta di sepanjang arus mudik pada H-8 hingga H-1 lebaran. Demikian seperti dikutip dari laman Antara.
1. Angka kendaraan diperkirakan akan lebih besar
Direktur Operasi I, PT Jasa Marga Tbk, Mohammad Sofyan mengatakan bahwa jumlah kendaraan tersebut disinyalir bisa lebih besar. “Angka itu diperoleh dari angka tujuh tahun lalu dan prediksi tahun ini dan sebagian besar atau sekitar 53 persen atau 772.000 kendaraan akan keluar melalui Jakarta-Cikampek,” ungkapnya.
2. Puncak arus mudik terjadi pada H-6
Sofyan juga menjelaskan jika puncak arus mudik ini sendiri akan terjadi pada H-6 atau pada Sabtu (9/6). Sedangkan arus balik akan terjadi pada H+4 dan H+8. Nantinya akan ada sekitar 1,52 juta kendaraan yang kembali ke Jakarta, dengan rincian 841 ribu melalui jalur Jakarta-Cikampek, 420 ribu jalur Jakarta-Tangerang dan 258 ribu via tol Jagorawi.
3. Tiga langkah utama atasi arus kendaraan mudik
Editor’s picks
General Manager PT Jasa Marga Tol Jakarta Cikampek Raddy R Lukman mengatakan, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan arus mudik 2018 ini. Ketiga hal ini sendiri belum dalam tahapan eksekusi, sehingga memerlukan penanganan yang lebih serius. Hal pertama yakni pada koneksinya jalan tol dari Jakarta hingga Surabaya.
“Berkaca pada tahun lalu, dengan tol baru sampai Brebes Timur antusias masyarakat sudah cukup besar. Apalagi sekarang terkoneksi hingga Surabaya,” jelasnya.
Hal kedua yang perlu diperhatikan yakni penerapan pada transaksi nontunai di seluruh ruas tol. Kendaraan yang tidak melewati tol akan menggunakan transaksi tunai, dimana hal ini akan memicu antrian yang sangat panjang.
Terakhir, mengenai adanya empat proyek yang sedang dikerjakan yakni Tol Japek yakni Japek elevated, kereta rel ringan, kereta cepat serta tol Cimanggis-Cibitung.
4. Tingkatkan kapasitas ruas
Raddy juga mengungkapkan dalam penanganan arus mudik ini perlu adanya peningkatan kapasitas ruas, gerbang tol hingga tempat istirahat. Pada peningkatan kapasitas ruas bisa melalui pengembalian jalur dengan menggeser pembatas jalan. Sedangkan untuk kapasitas gerbang dapat melalui “mobile reader” dan penambahan gardu. Pada kapasitas tempat istirahat juga perlu adanya manajemen arus pada kendaraan yang masuk.