Tim Pemenangan Jokowi-Ma'ruf Akan Dipimpin oleh Sosok Berinisial "M"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon Presiden periode 2019-2024, Joko Widodo telah resmi mendeklarasikan calon wakil presidennya yaitu Ma'aruf Amin. Ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy mengatakan terpilihnya Ma'aruf Amin sudah disepakati semua partai politik koalisi. "Ini sudah menjadi keputusan bersama," ujarnya di Gedung KPU, Jumat(10/8). PPP sendiri merupakan salah satu partai pengusung yang tergabung dalam koalisi Indonesia kerja.
Setelah mendaftarkan Jokowi-Ma'ruf, Rommy mengatakan bahwa partai koalisi akan segera membentuk tim pemenangan. Ia pun membocorkan sosok yang akan memimpin tim tersebut.
1. Sosok Ma'aruf diterima oleh semua partai koalisi
Romy mengatakan sosok Ma'aruf Amin muncul ke bursa pemilihan cawapres 2019 tak hanya karena kapasitasnya. "Yang jelas Ma'aruf Amin sosok yang sudah bisa diterima oleh semua partai politik," ùjarnya.
Baca Juga: Jokowi Mendaftar ke KPU Turut Didampingi Menteri Kabinet Kerja
2. Akan segera bentuk tim kampanye nasional
Editor’s picks
Tim dari Joko Widodo - Ma'aruf Amin pun akan segera membentuk tim kampanye nasional. Nantinya, kata Rommy, tim ini akan dipimpin oleh sosok yang sangat berintegritas dan memiliki peran besar dalam lima tahun pertama periode Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Kami bertemu dengan parpol koalisi bersama Jokowi bertemu untuk menetapkan tim kampanye nasional atau tkn. akan dipimpin oleh orang yang sangat berintegritas dan memiliki peran besar dalam lima tahun pertama periode pak jokowi ini nanti. orang yang sangat senior dan sudah malang melintang dalam perpolitikan nasional," ujar Romy.
3. Ketua Tim kampanye nasional berinisial M
Romy mengatakan bahwa sosok ketua yang akan memimpin tim kampanye nasional Jokowi dan Ma'aruf Amin berinisial M. Dia merupakan putra terbaik yang berasal dari luar jawa. "Yang jelas laki-laki. Sangat senior. Inisialnya M lagi,"ucapnya.
Baca Juga: Jokowi : Demokrasi Bukan Perang, Tapi Ajang Adu Gagasan