5 Hal Penting Mengomunikasikan Perubahan Iklim, Milenial Wajib Tahu!

Yuk mulai kampanyekan perubahan iklim di medsos

Jakarta, IDN Times - Perubahan iklim semakin hari menunjukkan dampaknya terhadap lingkungan, manusia, dan ekonomi. Krisis ini sudah dialami sejak lama dan dampaknya terasa semakin nyata dalam bentuk bencana alam, hingga berkembangnya varian penyakit.

Untuk mengatasi perubahan iklim ini, tentu diperlukan adanya kesadaran dari individu, pemerintah, bisnis, dan masyarakat secara luas terlebih dahulu. Artinya, setiap lini yang mengakibatkan perubahan iklim ini perlu mengerti dan memahami perubahan iklim adalah masalah serius. 

Tentunya, memahami dan menangani perubahan iklim tidak semudah yang dikatakan. Perlu adanya komunikasi atas perubahan iklim secara masif dan tertuju pada semua kalangan. 

Lia Zakiyyah, periset di Mason Centre sekaligus Climate Reality Leader di Climate Reality Project Indonesia, membagikan pengalamannya tentang hal terpenting dalam melakukan komunikasi terhadap perubahan iklim ini dalam acara Climate Change Action 101 episode 13 by IDN Times.

Selama Desember 2021, IDN Times menggelar live Instagram dengan berbagai narasumber pejuang perubahan iklim di Indonesia, setiap Senin hingga Jumat pukul 16.00-17.00 WIB.

1. Semua adalah nyata

5 Hal Penting Mengomunikasikan Perubahan Iklim, Milenial Wajib Tahu!Ilustrasi pengendara sepeda motor melintasi banjir. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Untuk menyadari perubahan iklim tidak perlu dimulai dari data-data yang cukup membuat bingung, cukup melihat dari hal-hal terdekat saja. Contohnya, ketika masuk pada bulan yang diakhiri dengan -ber, seperti Oktober, November, dan seterusnya, biasanya menjadi bulan yang dipenuhi hujan, tetapi sekarang ini bisa menjadi bulan yang dipenuhi kemarau atau panas. 

“Ini saya di Washington DC harusnya winter, tapi hari ini 22 degree, Mbak, celcius, jadi panas, sehingga ada yang bilang, gak hanya global warming ini, global weirding,” kata Lia Zakkiyah, pada Jumat (17/12/2021)

Ia juga mengungkapkan yang lebih mengerti kondisi ini adalah para petani dan nelayan. Jadi, misalnya, saat waktunya menanam tidak ada hujan atau waktu panen malah kebanjiran. Secara tidak langsung ini memperlihatkan bahwa pekerja alam lebih bisa merasakan perubahan iklim. Dengan demikian, hal ini menjadi nyata dampaknya dapat terlihat. 

“Kalau memang teman-teman ini, memang harus ya, want to get information, yaitu yang tadi pertama get smart, berapa pun usianya we need to read more, watch more, mencari tahu apa sih tanda-tandanya yang ada di sana, it is real. Dari baca jadi banyak tahu, this is real,”  ujar Lia.

Baca Juga: Gandeng Bappenas, BMKG Susun Aksi Nasional Mitigasi Perubahan Iklim

2. Berasal dari diri kita

5 Hal Penting Mengomunikasikan Perubahan Iklim, Milenial Wajib Tahu!Ilustrasi pencemaran laut (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Menurut Lia tidak dapat dipungkiri penyebab utama perubahan iklim adalah perilaku manusia itu sendiri. Ini terlihat dari apa yang manusia beli, makan, pakai, hingga memilih dalam pemilihan umum sebagai pemimpin dan segala macamnya.

“Ketika it is us, who caused climate change, who is part of it, kita juga harus beraksi. Jadi, ini bukan karena some natural changes karena dalam 100 tahun terakhir naiknya sangat jauh sekali, meningkat jauh sekali, dibandingkan dengan million of years before,” kata dia. 

Contohnya seperti produksi daging, kata Lia, emisi yang digunakan seperti apa, impor atau tidak, karena ketika impor emisinya semakin tinggi. Selain itu, bisa juga minyak goreng yang digunakan untuk masak, dari mana dan bagaimana minyak ini diproduksi, apakah membabat hutan atau tidak, apakah memakai fossil fuels atau bahan bakar batu bara dan segala macam. 

“Kalau kita mau berpikir seperti itu mungkin kita jadi tahu ‘oh, ada personal actions yang harus kita lakukan ya’ karena we are contributing to that gitu. Kita jadi paham we have contributed to the problem,” tutur dia.

3. Persetujuan para ilmuwan

5 Hal Penting Mengomunikasikan Perubahan Iklim, Milenial Wajib Tahu!Presiden COP26, Alok Sharma (kanan) ketika memimpin sidang penutupan UN Climate Change Conference (COP26) di Glasgow (www.twitter.com/UNClimateChange)

Hal ini dimaksudkan pada seringnya terjadi disinformasi diakibatkan oleh anggapan bahwa banyak di kalangan para ilmuwan atau scientists masih meragukan tentang sains ini. 

“Kalau di Indonesia hopefully ini sih bukan masalah ya sepertinya, saya pernah lihat bahwa di survei global di Indonesia banyak climate denial-nya, namun saya juga menanyakan itu bagaimana metodologi pertanyaan surveinya segala macam. Kalau saya lebih percaya masih banyak yang masih belum paham, belum sadar mungkin, bahwa itu tuh perubahan iklim,” kata Lia. 

Kurangnya koneksi terhadap faktor-faktor dan apa itu sebenarnya perubahan iklim juga menjadi masalah dalam perubahan iklim. 

4. Dampaknya kembali kepada kita

5 Hal Penting Mengomunikasikan Perubahan Iklim, Milenial Wajib Tahu!Unsplash/Patrick Hendry

Dampak perubahan iklim ini sangatlah berpengaruh kepada kehidupan alam dan manusia itu sendiri. Tidak hanya itu, kesehatan dan ekonomi juga bisa terdampak karena adanya perubahan iklim ini. 

Krisis iklim ini juga sering menimbulkan bencana alam dan perubahan curah hujan.

“Jadi itu ada impact-nya ke kesehatan kita. Mutasi virus juga lebih cepat, jadi another pandemic might be vicinity. Hopefully, we don’t face that anymore tapi ya harus siap-siap gitu,” kata Lia.

5. Semakin lantang semakin berkurang dampaknya pada kita

5 Hal Penting Mengomunikasikan Perubahan Iklim, Milenial Wajib Tahu!Pexels/Markus Spiske

Menurut Lia, manusia bisa menghadapi atau paling tidak mengurangi dampak perubahan iklim ketika mereka semangat untuk mencari tahu, beraksi, hingga menyuarakan dengan lantang tentang krisis iklim ini. 

If we are want to take actions, kita ini mau mencari tahu, get smart, terus kemudian kita mau beraksi, get active, terus kita mau lebih lantang, get loud, to demand more climate actions, there is hope,” kata dia. 

Tidak hanya itu, ia juga mengungkapkan scientist juga mengatakan pada IPCC Report, sebenarnya tidak ada trace hold tertentu. Jadi, semakin kencang kita beraksi semakin berkurang dampak yang mengenai manusia. 

“Itu yang paling penting sih hingga saat ini yang paling penting dirasa oleh para ahli komunikasi perubahan iklim atau researcher di komunikasi perubahan iklim ini.” katanya.

Baca Juga: Nadine Chandrawinata: Segera Benahi 3 Aspek Ini untuk Perubahan Iklim

6. Dimunculkan pada platform kekinian

5 Hal Penting Mengomunikasikan Perubahan Iklim, Milenial Wajib Tahu!pixabay

Pada era digital sekarang ini bertaburan platform sosial media, yang membuat milenial dan generasi Z sering menghabiskan waktunya di sana. 

Karena itu, kelima hal di atas dapat sampai ke publik dan selanjutnya terimplementasikan dengan baik, jika hal-hal tentang perubahan iklim disampaikan melalui platform sosial media, seperti Instagram, Twitter, TikTok, dan sebagainya yang memiliki unsur entertainment dan lifestyle

“Kita masuk mulai dari entertainment itu K-pop, coffee, food, lifestyle, dan juga bahasanya juga dibikin sangat di-gustable,” kata Lia.

Tidak hanya itu, Lia juga mengungkapkan para komunikator dan ilmuwan juga mulai membuka diri untuk mengomunikasikan tentang perubahan iklim ini ke channel yang memang disukai milenial dan generasi Z. 

“Melalui hal-hal yang seperti itu lebih sesuai karena banyak studi bilang memang anak masa saat ini itu baca beritanya lewat sosial media. Apalagi di TikTok sekarang itu, mungkin kita perlu nge-dance sambil menyampaikan tentang perubahan iklim, dan juga topiknya yang menarik gitu yang bikin mereka ngikut gitu,” ujar Lia. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya