Our ConservaSea, Penyelamat Kehidupan Laut Papua

Komunitas ini didirikan untuk konservasi laut papua

Jakarta, IDN Times - Perubahan iklim bukan lagi bualan semata. Hal ini sudah terjadi di depan mata. Dengan adanya perubahan iklim, bumi juga semakin lama memperlihatkan penurunan performa. 

Melihat ancaman tersebut, beberapa gerakan konservasi alam dan gerakan menyelamatkan bumi bermunculan, salah satunya Our ConservaSea, yang berfokus pada konservasi laut di Papua. Gerakan ini dimotori seorang anak muda bernama Maryrose Tapilatu. 

Maryrose bersama rekannya menuangkan kontribusinya untuk melestarikan laut Papua. Our ConservaSea diharapkan jadi mitigasi kehidupan laut Papua masa depan. Berikut faktanya. 

Baca Juga: 8 Juta Metrik Ton Plastik Masuki Laut Sedunia Tiap Tahun

1. Kerusakan biota laut cukup banyak terjadi di Papua

Our ConservaSea, Penyelamat Kehidupan Laut PapuaKegiatan Opration Global Sweep/instagram.com (ourconservasea)

Tidak dapat dipungkiri, kehidupan biota laut juga dapat merusak dan tercemar. Beberapa kasus yang terjadi di Papua, misalnya, seperti yang terjadi Raja Ampat beberapa waktu silam, terumbu karang ditabrak kapal pesiar beberapa kali, dan hingga kini belum benar-benar direhabilitasi.

“Di kota saya sendiri di Manokwari, itu sudah beberapa kali, tapi tidak tersebar luas bahwa terumbu karang di Manokwari juga terdampak dari kapal yang menabrak karang-karang tersebut,” kata Maryrose dalam acara Climate Change Actions 101 Episode 15 by IDN Times, Selasa (21/12/2021).

Perempuan yang akrab disapa Mary itu menyebutkan, hewan laut seperti paus, dugong, dan penyu juga ditemukan mati di pinggir pantai, terjerat jaring nelayan dan ada yang diidentifikasi terdapat sampah plastik di dalamnya saat mereka melakukan migrasi dari satu tempat ke tempat lain. 

Tidak hanya itu, sampah plastik juga menyumbang kerusakan di laut Papua. 

2. Beberapa tantangan tetap dihadapi Our ConservaSea

Our ConservaSea, Penyelamat Kehidupan Laut PapuaTim our Conservasea/https:/instagram.com (ourconservasea)

Tidak dapat dipungkiri setiap manusia menyukai hal-hal yang praktis. Namun, kata Maryrose, kehidupan serba praktis ini tentu saja tidak bersifat berkelanjutan atau sustainable. Hal ini karena kebiasaan-kebiasaan praktis tersebut jarang berdampak yang baik pada lingkungan. 

Kondisi tersebut, menurut Maryrose, sudah terjadi bertahun-tahun dan tidak mudah diubah. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi Our ConservaSea. 

“Pernah satu kali saya melakukan sosialisasi tentang penyu, tentang pentingnya nilai penyu, tapi kemudian orangnya mengabaikan saya. Jadi dia anggap lalu saja. Tapi tidak boleh menyerah ada tantangan seperti itu harus tetap maju, dan yakin bahwa pasti ada perubahan yang bisa terjadi dan semuanya bisa tetap berkelanjutan,” kata dia.

Baca Juga: Persoalan Krisis Iklim Bukan Plastik, Tapi Perilaku Manusia! 

3. Our ConservaSea bisa jadi mitigasi kerusakan laut

Our ConservaSea, Penyelamat Kehidupan Laut PapuaKegiatan Opration Global Sweep/instagram.com (ourconservasea)

Tidak hanya bersih-bersih pantai, Our ConservaSea juga menularkan kebiasaan memakai tas noken, tas tradisional Papua. Setiap berbelanja, kata Maryrose, ia dan teman-teman lainnya selalu menggunakan tas noken untuk memberikan contoh kepada masyarakat. Sehingga, kata dia, kesadaran tidak menggunakan kantong plastik bisa meningkat, dan sampah plastik di laut bisa berkurang. 

“Kemarin kami melakukan bersih-bersih pantai, di situ dan sekarang juga sudah ada TPA, tapi itu gerakan dari pemerintah, bukan kami, tapi puji Tuhan ada TPA yang bisa menampung semua sampah itu meskipun kayaknya belum cukup, tapi semoga masih ada cara-cara lain lagi yang bisa dilakukan,” kata Mary.

Tak hanya itu, Our ConservaSea juga akan terus meningkatkan kegiatan mereka agar masyarakat bisa lebih peduli terhadap kehidupan yang berkelanjutan, khususnya di kehidupan laut Tanah Papua. 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya