Sore-Sore Berkah: Makna Malam Lailatul Qadar Beserta Doanya

Malam yang lebih baik dari seribu bulan

Jakarta, IDN Times - Bagi umat muslim malam lailatul qadar mungkin sudah tidak asing lagi, yakni salah satu malam di 10 hari terakhir Ramadan, yang memiliki kebaikan 1000 bulan. Tidak ada yang tahu kapan malam lailatul qadar hadir, karena itu umat muslim berlomba-lomba beribadah pada 10 hari terakhir Ramadan.

Lantas apa sebenarnya arti dan makna malam lailatul qadar dan apa saja keutamaan malam tersebut? Mari simak penjelasan tentang lailatul qadar bersama ustaz Muzammil Hasballah melalui program "Sore-Sore Berkah" by IDN Times.

Baca Juga: 5 Fakta Lailatul Qadar yang Penuh Kemuliaan

1. Lailatul qadar dalam Al-Quran

Sore-Sore Berkah: Makna Malam Lailatul Qadar Beserta DoanyaIlustrasi Alquran (IDN Times/Umi Kalsum)

Allah SWT berfirman dalam QS Al Qadr ayat 1-5:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3)تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (4)سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ(5)

Artinya: Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam qadar (kemulian) (1) Dan tahukah kamu apakah malam qadar itu? (2) Malam qadar (kemuliaan) itu lebih baik dari seribu bulan (3) Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan (4) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar (5).

Muzammil menjelaskan Surah Al Qadr adalah surah tentang suatu malam yang menjadi puncak Ramadan. Ramadan sendiri adalah puncak dari 11 bulan yang lain. Setiap hari yang ada di bulan ini, sepuluh hari terakhir adalah puncaknya dan dari sepuluh hari ini malam lailatul qadar adalah puncaknya.

2. Inti dari lailatul qadar

Sore-Sore Berkah: Makna Malam Lailatul Qadar Beserta Doanya(unsplash/jim-pave)

Menurut Muzammil inti dari lailatul qadar adalah melipatgandakan amal kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:

 عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ رواه الترمذي

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Usia umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70 tahun. Sedikit sekali dari mereka yang melewati (angka) itu.’” (HR At-Tirmidzi)

Muzammil mengatakan kita sebagai umat Rasulullah SAW usianya lebih pendek jika dibandingkan dengan usia umat-umat Nabi terlebih dahulu, maka dengan kesempatan lailatul qadar, malam kemuliaan ini manusia bisa melipatgandakan kebaikan karena beribadah pada malam qadar.

Pada malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan, atau jika dikonversikan sekitar 83 tahunan. Bayangkan, jika umat muslim sejak usia baligh bisa berjumpa terus menerus dengan malam lailatul qadar, maka begitu banyak pahala kebaikan yang bisa didapatkan dan tentu bisa melebihi kualitas ibadah umat-umat terdahulu.

Tapi pertanyaannya, kata Muzammil, bagaimana kondisi iman kita hari ini? Sudahkah kita mempersiapkan hari-hari Ramadan yang tersisa agar kita berjumpa dengan lailatul qadar, bagimana caranya?

3. Mencari malam lailatul qadar

Sore-Sore Berkah: Makna Malam Lailatul Qadar Beserta DoanyaIlustrasi berdoa (IDN Times/Fikriyah Nurshafa)

Nabi bersabda, carilah lailatul qadar di sepuluh Ramadan terakhir. Carilah pada malam ganjilnya, 21, 23, 25, 27, dan 29. Tapi kalau dihitung dari belakang itu artinya malam ganjil adalah yang genap yang dihitung dari awal 22, 24, 26, 28, 30.

Jadi manusia tak pernah tahu karena lailatul qadar adalah rahasia Allah SWT. Manusia cuma diberi tahu tanda-tandanya, malamnya terasa tenang, cahaya matahari saat pagi seperti tidak ada sinar yang terik, itulah tanda-tanda yang digambarkan Rasulullah SAW.

"Wallahua'lam bisshawab, tapi yang jelas kita dianjurkan untuk mencari di sepuluh malam terakhir dengan cara beritikaf di Masjid Allah SWT," kata Muzammil.

4. Arti itikaf di masjid

Sore-Sore Berkah: Makna Malam Lailatul Qadar Beserta DoanyaSuasana Masjid Nabawi, Madinah di tengah pandemik COVID-19 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Itikaf adalah memutus komunikasi dengan makhluk untuk menyambungkan komunikasi kita dengan Allah SWT. Maka itu, Nabi Muhammad SAW ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadan, mengencangkan sarungnya, meninggalkan istri-istrinya untuk sementara waktu kemudian menghidupkan malam-malamnya dengan qiyam dengan membaca Al-Quran, amal saleh, doa-doa dan membangunkan keluarganya untuk melakukan hal yang sama. Wallahua'lam bisshawab.

"Jadi teman-teman yang disayang Allah SWT, mari kita berlatih, belajar, sudah cukuplah sebelas bulan disibukkan dengan urusan dunia. Sepuluh hari ini mari beritikaf di rumah Allah tidak akan mengurangi dunia kita, karena akhirat itu jauh lebih mahal untuk kita perjuangkan. Dunia sementara, akhirat selamanya," kata Muzammil.

5. Doa khusus pada malam lailatul qadar

Sore-Sore Berkah: Makna Malam Lailatul Qadar Beserta DoanyaIlustrasi bedoa (IDN Times/Sukma Shakti)

Dalam sebuah hadis, dari Aisyah radhiyallahu'anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah SAW, yaitu sekiranya aku mengetahui bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa do’a yang harus kuucapkan?” Nabi bersabda: 

قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

“Ucapkanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni (Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai orang yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku).” (HR Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no. 3850)

Ulama menjelaskan doa yang diangkat ini maknanya begitu dalam dan luas. Maka itu, kita memang dianjurkan untuk memperbanyak doa pada malam lailatul qadar.

Jangan lewatkan malam lailatul qadar ya, kesempatan beribadah pada akhir Ramadan yang luar biasa, guys.

Baca Juga: Menemui Para Pecinta Tuhan: Pencari Malam Lailatul Qadar

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya