1.000 Komodo TNK Dipasangi Chip untuk Monitoring

Hingga 2019, terdata ada 3.022 ekor komodo di TNK

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dirjen KSDAE KLHK), Wiratno mengatakan, sekitar 1.000 ekor komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) sudah dipasangi chip. Chip itu berfungsi untuk mempermudah monitoring.

"KLHK telah memiliki data populasi komodo hasil monitoring selama 15 tahun bersama Komodo Survival Program dan Balai Taman Nasional Komodo (TNK) di Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujar Wiratno seperti dikutip dari ANTARA, Jumat (30/10/2020).

Baca Juga: KLHK Bantah Ada Pembangunan Jurassic Park di Komodo, Lho Kok?

1. Hingga 2019, terdata 3.022 ekor komodo di TNK

1.000 Komodo TNK Dipasangi Chip untuk MonitoringIlustrasi Komodo (IDN Times/Aryodamar)

Wiratno mengatakan, hasil pendataan 2018, populasi komodo yang menjadi satwa endemik dilindungi itu mencapai 2.897 ekor. Sedangkan di 2019, angka tersebut naik menjadi 3.022 ekor.

"Jadi dari sekian ribu komodo ini, 1.000 sudah dipasangi chip. Ya jadi kalau dipasang terus chip, itu untuk pantau apakah termasuk komodo lama atau baru," jelasnya. 

2. Terdapat sekitar 70 lembah di TNK, totalnya mencapai 173.300 hektare

1.000 Komodo TNK Dipasangi Chip untuk MonitoringIlustrasi Komodo (IDN Times/Aryodamar)

Ia juga menjelaskan bahwa selain Pulau Komodo dan Pulau Rinca, di Pulau Padar yang sering digunakan wisatawan untuk berswafoto juga terdata ada tujuh ekor komodo. Lalu ada 69 ekor di Gili Monang dan 91 di Nusa Konde.

Wiratno mengatakan, terdapat sekitar 70 lembah di TNK yang memiliki total luas 173.300 hektare. "Sebanyak 40 lembah ada di Pulau Komodo dan 30 sisanya ada di Pulau Rinca," ujarnya.

"Jadi Loh Liang dan Loh Buaya itu salah satu yang dihuni komodo dan berinteraksi dengan masyarakat," ujar dia.

3. Wiratno menilai aktivitas wisata di Lembah Loh Buaya tidak bahayakan populasi komodo

1.000 Komodo TNK Dipasangi Chip untuk MonitoringRencana pembangunan di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo yang akan dijadikan Wisata Jurassic (Dok. Kementerian PUPR)

Ia mengatakan, jika dilindungi secara serius dan konsisten dengan meminimalisasi kontak satwa, aktivitas wisata pada kondisi saat ini dinilai tidak membahayakan populasi komodo di area Lembah Loh Buaya. 

Lembah Loh Buaya memiliki luas 500 hektare, atau sekitar 2,5 persen dari luas Pulau Rinca yang mencapai 20.000 hektare yang sedang dilakukan penataan sarana dan prasarana.

"Hanya sekitar satu hektare lahan di Loh Buaya yang masuk dalam Zona Pemanfaatan Wisata Daratan, dimanfaatkan untuk bangunan sarana dan prasarana penunjang taman nasional," jelasnya.

Baca Juga: 7 Pantangan yang Harus Dipatuhi Saat Bertemu Komodo, Jangan Dilanggar!

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya