46 Ribu Orang Jadi ODP di Indonesia, 13 Ribu Berstatus PDP

Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 30.514

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, kembali menginformasikan perkembangan kasus virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Yuri menjelaskan bahwa jumlah orang dalam pemantauan (ODP) yang tercatat masih dipantau hingga Sabtu (6/6), yakni 46.571 orang.

“Mereka masih terus kami pantau," kata Yuri dalam keterangan pers yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu.

Sementara, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang juga masih dipantau 13.347 orang.

Saat ini Indonesia telah menyediakan 103 laboratorium Real Time PCR dan 67 laboratorium TCM.

Baca Juga: [UPDATE] Pasien Sembuh Virus Corona Bertambah 464 Orang, Meninggal 31 

1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia mencapai 30.514

46 Ribu Orang Jadi ODP di Indonesia, 13 Ribu Berstatus PDPAntrean warga rapid test massal di Terminal Keputih, Jumat (5/6). Dok Humas Pemkot Surabaya

Ia juga melaporkan, per 6 Juni 2020, total kasus positif di Indonesia naik menjadi 30.514 kasus. Angka ini diperoleh karena ada penambahan kasus baru sebanyak 993.

Kasus baru hari ini adalah rekor tertinggi penambahan kasus di Indonesia. Jawa Timur menjadi penyumbang terbanyak kasus baru yaitu 286 kasus.

Angka kematian juga meningkat di Indonesia, menjadi 1.801 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 9.907 orang.

2. Sebaran kasus COVID-19 di 34 provinsi Indonesia

46 Ribu Orang Jadi ODP di Indonesia, 13 Ribu Berstatus PDPSuasana rapid test di Terminal Keputih, Surabaya, Jumat (5/6). Dok. Humas Pemkot Surabaya

Virus corona telah menyebar di 34 provinsi di Indonesia. Setelah Jawa Timur, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kedua hari ini, yakni 104 kasus positif COVID-19 baru.

Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 421 kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia:

1. Aceh 20 kasus
2. Bali 557 kasus
3. Banten 1.025 kasus
4. Bangka Belitung 98 kasus
5. Bengkulu 92 kasus
6. Yogyakarta 242 kasus
7. DKI Jakarta 7.870 kasus
8. Jambi 103 kasus
9. Jawa Barat 2.376 kasus
10. Jawa Tengah 1.564 kasus
11. Jawa Timur 5.835 kasus
12. Kalimantan Barat 210 kasus
13. Kalimantan Timur 327 kasus
14. Kalimantan Tengah 496 kasus
15. Kalimantan Selatan 1.247 kasus
16. Kalimantan Utara 168 kasus
17. Kepulauan Riau 227 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 798 kasus
19. Sumatera Selatan 1.104 kasus
20. Sumatera Barat 618 kasus
21. Sulawesi Utara 470 kasus
22. Sumatera Utara 605 kasus
23. Sulawesi Tenggara 257 kasus
24. Sulawesi Selatan 1.840 kasus
25. Sulawesi Tengah 139 kasus
26. Lampung 143 kasus
27. Riau 118 kasus
28. Maluku Utara 185 kasus
29. Maluku 261 kasus
30. Papua Barat 178 kasus
31. Papua 1.005 kasus
32. Sulawesi Barat 92 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 97 kasus
34. Gorontalo 126 kasus

Dalam proses verifikasi di lapangan 21 kasus.

3. Jokowi meminta klaster-klaster COVID-19 dijaga dengan ketat

46 Ribu Orang Jadi ODP di Indonesia, 13 Ribu Berstatus PDPDok. Biro Pers Kepresidenan

Untuk menekan angka penyebaran kasus COVID-19 di Tanah Air, Presiden Joko 'Jokowi' Widodo meminta agar klaster-klaster penyebaran virus corona diawasi dengan ketat. Sebab dari klaster itu lah perluasan wabah COVID-19 dapat terjadi.

"Kita harus melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster, klaster pekerja migran, klaster jamaah tablig, klaster Gowa, klaster rembesan pemudik, klaster industri, ini perlu betul-betul dimonitor secara baik," jelas Jokowi pada konferensi pers secara daring, Senin (4/5).

Baca Juga: Aturan Dilonggarkan, Kasus COVID-19 di 4 Negara Ini Sempat Naik Lagi

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya