49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif COVID-19, Pasar Ditutup?

Penutupan pasar dianggap akan mempengaruhi pasokan pangan

Jakarta, IDN Times - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan, ada 49 pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur yang positif COVID-19. Angka tersebut diketahui berdasarkan hasil tes usap atau tes swab kepada 200 dari total 600 pedagang, Rabu (17/6).

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar mengingatkan, jika Pasar Induk Kramat Jati ditutup untuk memutus rantai penyebaran virus corona, dapat mempengaruhi pasokan pangan di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

"Pasar Induk Kramat Jati ini berbeda dengan pasar tradisional lainnya. Kalau kita tutup, maka akan berdampak besar pada pasokan pangan, khususnya sayur mayur di Jabodetabek," kata Anwar di Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Sabtu (20/6).

Baca Juga: Bertambah Lagi, Kini Ada 701 Kasus Virus Corona di Pasar Tradisional

1. Penutupan Pasar Induk Kramat Jati berpotensi menimbulkan permasalahan distribusi pangan

49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif COVID-19, Pasar Ditutup?Penyemprot disinfektan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur (ANTARA/Andi Firdaus)

Anwar mengatakan, penutupan Pasar Induk Kramat Jati dalam upaya memutus penyebaran COVID-19 bisa menimbulkan permasalahan. Permasalahan tersebut adalah terganggunya ekosistem distribusi pangan masyarakat.

"Saya berpesan kepada jajaran Perumda Pasar Jaga untuk tegas menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pasar," katanya.

2. Walaupun penularan tinggi, Anwar menilai Pemkot Jaktim tak berwenang tutup Pasar Induk

49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif COVID-19, Pasar Ditutup?Ilustrasi pasar tradisional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Anwar mengatakan, Pemkot Jakarta Timur tidak memiliki wewenang untuk menutup operasional pasar induk. Walaupun ada ancaman penularan virus corona masih tinggi.

"Ya memang, penularan COVID-19 di lingkungan pasar sampai saat ini masih menjadi masalah serius yang harus kita hadapi," katanya.

3. Kepala Pasar Induk Kramat Jati belum terima laporan resmi terkait pedagang positif COVID-19

49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif COVID-19, Pasar Ditutup?Pasar Induk Kramat Jati (ANTARA/Andi Firdaus)

Di lain pihak, Kepala Pasar Induk Kramat Jati Agus Lamun menjelaskan, pihaknya belum menerima laporan tertulis secara resmi dari otoritas terkait perihal temuan 49 pedagang positif COVID-19.

"Untuk data tersebut yang jelas bahwa kami saat ini belum menerima data resmi tertulis," kata Agus.

4. Pengelola Pasar Induk klaim telah terapkan protokol kesehatan

49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif COVID-19, Pasar Ditutup?Pasar Induk Kramat Jati (ANTARA/HO-Pasar Kramat Jati)

Menurut Agus, penerapan protokol kesehatan di Pasar Induk Kramat Jati terus diintensifkan. Mulai dari pengecekan suhu, imbauan wajib masker, sampai penyemprotan disinfektan secara berkala.

"Ini intensif kita lakukan guna menyadarkan juga agar para pedagang dan pengunjung serta semua yang beraktivitas di pasar ini, disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.

5. Pengelola berkoordinasi dengan pemda setempat untuk pencegahan COVID-19

49 Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Positif COVID-19, Pasar Ditutup?Pasar Induk Kramat Jati (ANTARA/HO BEM Esa Unggul)

Ia juga menjelaskan, pengelola Pasar Induk Kramat Jati terus bersinergi dengan pemda setempat. Selain itu juga dibantu oleh unsur TNI dan Polri serta Puskesmas untuk mengantisipasi penularan COVID-19.

"Bersama-sama terus memastikan agar penyebaran COVID-19 ini terus berkurang, sehingga kondisi ini membaik dan masyarakat semakin disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Agus.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya