6 Dampak Limbah Masker Medis yang Mengintai Selama Pandemik COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan, limbah medis akan menjadi persoalan besar bagi Indonesia dan juga seluruh negara yang mengalami pandemik COVID-19. Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai macam program edukasi sosialisasi tentang bahaya limbah medis, terutama soal sampah masker.
"Sosialisasi tentang betapa berbahayanya apabila kita tidak mampu mengelola limbah medis, terutama masker, limbah yang dihasilkan dari rumah tangga," katanya dalam seminar nasional Peduli Limbah Medis dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional di YouTube Kementerian Kesehatan, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Sampah Medis di Jakarta Mencapai 4,9 Ton Selama Pandemik COVID-19
1. Limbah medis bisa merusak ekosistem di sungai
Ia menjelaskan, rumah sakit dan tempat isolasi terpusat memiliki tim khusus untuk mengelola limbah medis. Namun, yang perlu diantisipasi justru limbah medis dari rumah tangga.
"Karena pengalaman saya, saya pernah bertugas di Maluku dan juga di Jawa Barat, salah satu persoalan yang terjadi adalah kerusakan ekosistem di sungai, hampir semua daerah, terutama di Jawa Barat khususnya Sungai Citarup," tuturnya.
"Sungai Citarup adalah tempat pembuangan limbah atau sampah raksasa, Sungai Citarup adalah salah satu sungai yang tercemar di dunia," katanya.
2. Ada enam dampak dari kegagalan pengelolaan limbah masker
Editor’s picks
Doni menjelaskan, setidaknya ada enam dampak dari kegagalan pengelolaan limbah masker. Tiga di antaranya yaitu pencemaran lingkungan dan merusak ekosistem, peningkatan timbulan limbah medis terbengkalai, dan overload kapasitas tempat rumah sakit.
Tiga lainnya yakni, "penyalahgunaan masker bekas oleh oknum tidak bertanggung jawab, pembuangan limbah sembarangan terutama ke air, peningkatan risiko penyebaran infeksi di masyarakat," katanya.
3. Tip menangani limbah masker bekas sekali pakai
Doni menjelaskan tahap-tahap penanganan limbah masker bekas sekali pakai di masyarakat. Pertama kumpulkan masker dan masukkan ke dalam wadah plastik yang bisa tertutup rapat, disenfeksi atau rendam dengan klorin maupun sabun.
"Masker dan tali digunting atau dirusak lalu masukkan ke kantung kertas atau plastik ramah lingkungan, buang di drop box sampah limbah atau tempat sampah tertutup," jelasnya.
Setelah itu, petugas kebersihan akan melakukan pengangkutan limbah medis ke tempat penampungan sementara. Selanjutnya limbah medis akan diangkut dan dikelola oleh pemerintah daerah atau pihak ketiga.
Baca Juga: Sampah Medis di Sungai Pagar Alam Harusnya Dihancurkan di Jakarta