606.464 Orang Terancam Tsunami Pulau Jawa, Pemerintah Siaga

Rencana kontinjensi, sosialisasi dan edukasi disiapkan

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengatakan pemerintah melakukan kesiapan terkait adanya potensi tsunami di pesisir selatan Jawa. Kesiapan tersebut terdiri dari berbagai rencana kontinjensi, sosialisasi dan edukasi pada masyarakat di daerah berpotensi terdampak.

"Ini dilakukan berdasarkan aktivitas gempa yang kita catat dan dari berbagai sumber termasuk BMKG. Sebenarnya, tanda-tanda itu sudah diketahui dan potensinya di Laut Hindia luar biasa," ujarnya pada diskusi virtual Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana di Jakarta seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (13/10/2020). 

1. Kesiapan menghadapi tsunami juga harus dilengkapi dengan persiapan jalur evakuasi dan tempat pengungsian

606.464 Orang Terancam Tsunami Pulau Jawa, Pemerintah SiagaIlustrasi pantai selatan Jawa (IDN Times/Sunariyah)

Selain itu, Ganjar juga menjelaskan bahwa kesiapan menghadapi tsunami pesisir selatan Jawa tidak cukup hanya dengan rencana kontinjensi maupun sosialisasi, namun juga termasuk persiapan jalur evakuasi serta tempat pengungsian sementara. 

Ganjar mengatakan, pemerintah juga akan menyiapkan kelengkapan peralatan dapur umum serta mandi, cuci, kakus (MCK). Ada juga gladi ruang dan lapangan serta persiapan logistik makanan maupun kesehatan.

"Ini kita siapkan termasuk di area rancangan tsunami yang telah dipetakan baik itu Cilacap, Kebumen, Purworejo dan Wonogiri. Sebenarnya peta ini juga nyambung ke wilayah Yogyakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur," katanya.

Baca Juga: Catat! Ini Cara Evakuasi Mandiri Jika Tsunami Terjadi Saat COVID-19 

2. 606.464 orang terancam tsunami di selatan Jawa

606.464 Orang Terancam Tsunami Pulau Jawa, Pemerintah SiagaIlustrasi bendera yang berada di pinggir pantai (IDN Times/Sunariyah)

Lebih rinci, Ganjar menjelaskan, sebanyak 606.464 jiwa yang terancam tsunami. Yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di 11 kecamatan di Cilacap (518.797 jiwa), delapan kecamatan di Kebumen dengan (60.404 jiwa), tiga kecamatan di Purworejo (30.097 jiwa) serta satu kecamatan di Wonogiri (166 jiwa).

"Di sisi lain, edukasi pada masyarakat setempat juga menjadi poin penting dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana termasuk kesadaran yang mesti dilatih dengan kearifan lokal," ujarnya. 

3. Ganjar menilai keberadaan banyak pohon di wilayah rawan bisa meminimalisir dampak buruk tsunami

606.464 Orang Terancam Tsunami Pulau Jawa, Pemerintah SiagaGubernur Ganjar Pranowo saat selesai rakor di kantor Gubernuran. Dok Humas Pemprov Jateng

Ganjar memberikan contoh tentang situasi Jepang pascatsunami. Ia menilai kerusakan di Jepang dapat diminimalisir dengan keberadaan banyaknya pepohonan. Hal itu sudah dipantau di Kebumen di mana terdapat cemara laut atau cemara udang yang telah tumbuh subur dan tinggi.

Menurutnya, jika area-area di bagian selatan ditanami dengan banyak pepohonan, mungkin hal itu dapat membantu dari sisi pencegahan dampak tsunami yang lebih buruk.

"Kita tidak pernah tahu akan seperti apa nanti, tapi setidaknya dapat membantu jika kita berkaca pada sejarah di masa lalu. Inilah yang kita sampaikan dan sosialisasikan pada masyarakat," ujarnya.

Tentu, Ganjar juga menekankan pentingnya alat peringatan dini tsunami di wilayah rawan. Selain itu juga harus ada informasi gempa bumi real time dan warning tsunami dari BMKG yang dikirim sesuai SOP lembaga tersebut.

Baca Juga: Berpotensi Tsunami, Alat Peringatan Dini di Pantai Tasikmalaya Rusak

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya